Secret Wife

3 - I can't stop punish you

Ayo ditunggu vote nya!!!

Arya

Nadia merupakan wanita pertama bagiku dan berkat dia aku bisa merasakan bagaimana indahnya cinta pertama. Awalnya memang pertemuan kami terjadi tanpa sengaja dan saat itu dia cuma anak SMA cupu yang sama sekali bukan tipeku. Saat SMA Nadia terlihat kucel dan dekil bahkan aku sungguh tidak tertarik dengannya.

Tapi seiring berjalannya waktu entah kenapa Nadia semakin hari semakin cantik dan dewasa yang entah bagaimana aku pun mulai terpesona olehnya. Tepatnya dia mulai bisa merawat tubuhnya saat masuk kuliah dan aku pun tidak menyangka ternyata kulit asli Nadia itu seputih salju. Meskipun pendek namun Nadia memiliki tubuh yang bagus dan lekukan tubuhnya membuatku menggila.

Sehingga tanpa bisa aku tahan akhirnya aku bercinta dengan Nadia saat ia berusia 19 tahun dan hari itu tepat satu tahun kami berpacaran. Awalnya aku memperhatikan dia yang sedang mencuci piring, namun tengkuknya yang mulus tanpa sadar membuatku ingin menyentuhnya lebih jauh.... kami sudah terlalu dekat dan tampaknya setan mulai datang menghampiriku hingga aku tidak bisa lagi menahan diri untuk menyentuhnya.

Aku masih ingat saat itu mulai menciumi tengkuknya dan mengelus perut ratanya yang hanya menggunakan kaus tipis. Dengan nakalnya aku mulai masuk ke kausnya dan membelai kulitnya yang ternyata sangat lembut dan mengancam kewarasanku. Aku tak pernah menyangka dia memiliki kulit selembut itu dan respon tubuhnya yang mulai bergairah membuatku ingin melakukan hal gila.

"Mas Arya..."

Sentuhanku membuat tubuhnya menggeliat dan ku rasakan Nadia mulai berkeringat. Tidak tahan aku pun membalikan tubuhnya dan Nadia tampak terengah-engah mulai terangsang. Tanpa sadar aku pun menelusuri tubuhnya yang seksi.. sambil menyeringai aku menggendongnya dan membawanya ke kamarku di lantai atas.

Dengan tidak sabaran baju dan roknya ku robek dan kala itu aku bermain-main dengan semua area tubuhnya dengan mulut dan tanganku hingga suasana kamar ini semakin panas. Pipi Nadia mulai memerah dan dia pasrah dengan sentuhanku yang seduktif. Aku sungguh sangat menyukai momen kami yang pertama kala itu bahkan aku kerap memimpikannya lagi.

Memang momen pertama tidak akan pernah bisa dilupakan karena kala itu aku masih perjaka dan Nadia masih perawan sehingga rasanya sangat membuatku melayang. Kami sama-sama mengejar kenikmatan di tubuh lawan main kami masing-masing dan kala itu ku lihat bibir Nadia sampai membengkak akibat lamanya kami berciuman.

Nadia.. padahal usianya saat itu baru 19 tahun namun dia memiliki tubuh yang seksi. Berkat Nadia pula aku bisa menikmati hidup dengan penuh warna dan tidak monoton. Alhasil aku tak akan pernah bisa melupakannya karena dia memang memberikan warna di hidupku. Kala itu Nadia terlihat sangat polos namun menggoda bahkan ia menggigit bibirnya dengan sensual.

Ah rasanya aku akan gila karena dia sangat cantik dan penuh gairah. Usianya yang muda membuat kecantikannya berkali-kali lipat lebih terpancar. Kami memang memiliki perbedaan usia 7 tahun namun kami sangat cocok satu sama lain.

Mengingat masa lalu kami tanpa sadar membuatku tersenyum apalagi secara beruntung saat ini aku kembali bertemu Nadia. Aku masih sangat mencintainya dan bertekad untuk memiliki dia seutuhnya. Bahkan aku memiliki cara licik agar dia mau menerimaku sebagai suami.. tentu saja dengan menghukumnya seperti sekarang. Nadia kini sudah dewasa namun tentu saja kecantikannya tidak berkurang karena dia sekarang lebih terlihat anggun.

Wajah Nadia saat ini tampak terangsang tapi aku masih saja ingin bermain-main. Aku ingin dia menyerahkan tubuhnya dengan sukarela tanpa paksaan karena aku tak suka bercinta dengan sebuah paksaan.

"Kalau kamu bersedia menikah denganku.. aku akan membawamu ke surga dunia Nadia.." ucapku sambil menyeringai..

"Mash Arya udah nikah... aku... ahhhh aku gak mau jadi istri keduamu....." balasnya masih keras kepala.