Mohon untuk memberikan dukungannya.....
Nadia
Karena hampir tertangkap oleh Mas Arya kemarin, aku pun semakin was-was saat berangkat ke toko bunga. Yang biasanya setiap hari menggunakan angkot kini aku memakai taksi sebagai moda transportasi dan semakin meningkatkan kewaspadaan. Jika aku harus pindah lagi tentu tidak mungkin karena itu membuang-buang uang dan tenaga saja. Sebenarnya aku tidak siap untuk bertemu Mas Arya tapi aku tetap harus menghadapinya.
Kemarin aku sudah membereskan dan menghias toko bunga sendirian, kini aku siap membuka toko baruku dan berharap banyak orang yang membeli. Meskipun harus memulai segalanya dari awal lagi tapi tak mengapa. Aku tak boleh menyerah dengan keadaan justru aku harus semakin giat bekerja karena cepat atau lambat uang pemberian dari Mas Arya pasti habis. Saat itu terjadi aku harus bisa menghasilkan uang bukan?
Ketika masih melamun, akhirnya aku mendapatkan pengunjung pertama dan berharap ini merupakan langkah awal toko bungaku kembali laku dan terkenal. Toh selama ini aku memang bertahan hidup dengan menjual bunga.
"Wah mbanya baru ya disini?" Ucap seorang wanita berambut pendek.
"Iya betul... silakan bunga apa yang mau mbanya pilih?" Aku membalasnya seramah mungkin.
"Hm.. saya pesen bunga aster aja ya 1 sekalian minta dihias juga...."
"Baik mohon ditunggu ya dan silakan duduk santai disana...."
Dengan semangat aku mulai merangkai bunga dan sejenak melupakan berbagai masalah yang ada. Memang tidak ada waktu untuk terus galau dan meratapi hidup bukan? Apalagi meratapi nasib sebagai istri simpanan, sungguh membuatku kesal saja.
Setelah rangkaian bunga selesai, aku memberikannya kepada pembeli pertama dan berharap semakin banyak yang membeli. Tidak buruk juga menjalani hidup single karena mentalku tidak tergerus terus-terusan.
"Anda cantik sekali dan rangkaian bunga anda sangat indah... saya harap kita bisa berteman..." ucapnya ramah.
"Terimakasih ya...."
****************
Tidak terasa waktu sudah sore dan aku memutuskan untuk pulang serta menutup toko ini. Hari ini aku mendapatkan 6 pembeli, lumayan bagus untuk hari pertama pembukaan. Aku harap kedepannya semakin banyak yang membeli bunga di toko ini.
"Nadia pulanglah...!" Ucap seseorang dengan suara beratnya.
Aku terlonjak mendengar suara ini... suara yang sangat aku kenal. Dengan perlahan aku membalikan tubuh dan sudah ada Mas Arya yang berdiri di depan toko bunga. Rasanya aku panik sekali tapi aku harus tetap tenang dan menghadapi ini semua. Memang cepat atau lambat aku tak bisa kabur lagi dari dirinya. Dia kaya dan mudah saja bagi dirinya menemukanku bukan?
"Mas Arya maaf tapi aku gak mau!!" Ucapku menolak.
"Kamu masih istri aku, gak baik kamu terus kabur seperti ini... " ucapnya sambil berjalan mendekat.
"Aku memang istri kamu tapi aku berhak nuntut kebahagiaan dari kamu"
"Apa kurangnya aku Nadia? Semua kebutuhanmu sudah terpenuhi...."
"Kurangnya kamu adalah nggak bisa memilih, plin-plan, egois dan maunya menang sendiri. Aku punya perasaan mas! Kalau kamu emang gak mau lepasin Soraya ya udah aku yang akan mundur!!!" aku merasa emosi saat dia bertanya apa kurangnya. Cih masa iya masih tak sadar diri juga!
Mas Arya semakin mendekat namun aku masih berusaha menjaga jarak dengan mundur. Dia terlihat lelah tapi aku tak boleh luluh begitu saja. Aku harus tegas jangan sampai pilihanku untuk kabur menjadi sia-sia belaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Wife
RomanceArya merupakan seorang pengusaha sukses yang ternyata memiliki istri simpanan