44 - Gema Arya Yudhistira (End)

1.2K 24 10
                                    

Mohon memberikan vote nya.... ini sudah episode terakhir!!!!!





Arya

Kehamilan Nadia merupakan hal yang sangat diharapkan oleh papi sehingga beliau banyak sekali mengirim berbagai vitamin dan susu untuk ibu hamil. Meskipun papi bersikap baik seperti ini karena menginginkan cucu tapi menurutku itu sudah cukup. Papi tidak mengganggu pernikahanku dengan Nadia saja aku sudah sangat berbahagia.

Sedangkan sampai saat ini mami masih dikurung di rumah sakit jiwa entah sampai kapan. Aku sebenarnya tidak tega mami mendapatkan hukuman seperti ini tapi mengingat di masa lalu mami sudah mencelakaiku rasanya mami pantas mendapatkan balasannya. Semoga saja metode ini bisa membuat mami bertobat dan tidak lagi bersikap jahat. Apalagi mami tidak bisa bersikap bijak dan menganggap manusia harus diperlakukan sesuai kekayaannya.

Saat ini kandungan Nadia sudah masuk bulan ke 9. Sungguh tak terasa sebentar lagi dia akan melahirkan sehingga akhir-akhir ini Nadia rajin olahraga dan menjaga asupan nutrisi supaya bisa melahirkan secara lancar nantinya. Melihatnya begitu serius dalam memprioritaskan kehamilannya membuatku terharu. Sebentar lagi aku akan menjadi seorang ayah dan Nadia menjadi ibu dari anak-anakku. Pasti rumah ini akan ramai sekali jika banyak anak kecil tapi melihat perjuangan Nadia saat hamil aku sedikit tak tega jika mengatakan keinginanku untuk mempunyai banyak anak.

Pekerjaanku sebagai CEO sudah kembali dan papi kembali bersantai di usia tuanya. Tadinya aku mencemaskan papi karena di usia senjanya malah tak didampingi mami, namun melihat papi memiliki banyak anak buah aku pun tak merasa cemas lagi karena mereka selama 24 jam siap menemani papi. Percuma saja aku mencemaskan hal yang tak perlu..... terlebih papi asyik dengan dunianya entah sibuk bermain golf atau bertemu dengan teman-teman sepantarannya.

"Baiklah rapat hari ini kita cukupkan sekian dan pastikan iklan produk biskuit bayi harus secara masif dilakukan karena saya tidak mau produk ini tenggelam di pasaran..."

"Baik pak....."

Setelah Nadia hamil aku memang semakin banyak ide untuk memperluas bisnis. Aku memutuskan untuk memproduksi biskuit bayi meskipun di awal penjualannya memang cenderung kecil. Tapi lambat laun produk ini bisa bersaing dengan merek lain karena banyak sekali inovasi yang dihadirkan. Entahlah rasanya aku cukup senang bisa membuat produk makanan bayi dan berniat untuk melakukan ekspansi yang lebih besar karena sebentar lagi akan menjadi seorang ayah.

"Pak Arya maaf mengganggu waktunya! Bu Nadia saat ini masuk rumah sakit sepertinya beliau akan segera melahirkan!!"

"Apa?? Tidak... aku harus segera berangkat saat ini juga! Tolong antarkan aku ke rumah sakit sekarang juga!!"

Senyumku seketika hilang saat bawahanku mengatakan bahwa Nadia akan melahirkan. Ah sial! Bisa-bisanya aku tidak berada di sampingnya saat ini dan malah sibuk rapat. Pasti Nadia sangat berharap aku berada di sampingnya. Rasanya aku merasa berdebar sekaligus cemas dan ingin segera sampai rumah sakit meskipun sopir sudah mengemudi secepat mungkin.

"Lebih cepat lagi jangan mengemudi seperti siput!!!" Ucapku kesal.

"Kita sudah sangat cepat Pak Arya... lebih baik bapak bersabar dulu"

Aku menghela nafas kasar dan memijit kepala karena sangat cemas... semoga semuanya berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan. Sabarlah Nadia... suamimu ini akan segera datang.

Sesampainya di rumah sakit aku langsung berlari menuju ruangan yang dimaksud. Sambil terengah-engah aku menghampiri Nadia yang mulai ditangani dokter dan bidan. Aku segera menggenggam tangannya dengan harapan dia kuat dan mampu menjalani proses ini dengan lancar. Dia tampak pucat dan kesakitan hingga membuatku tak tega.

Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang