15 - Being possesive husband

897 30 2
                                    

Mohon memberikan vote nya dan komennya juga supaya author semangat






Arya

Nadia itu seperti racun bagiku sekaligus penawar. Dia bisa membuatku kehilangan akal sehat bahkan berubah menjadi sosok suami posesif. Aku tahu tak seharusnya aku bersikap begini karena Nadia juga punya kehidupan sendiri dan toko bunga adalah sebagian dari nyawanya. Tapi aku benci saat dia tersenyum pada pria lain karena dia hanyalah milikku dan sampai kapanpun aku tak akan pernah sudi melepasnya. Hah bisa-bisanya Nadia dekat dengan dengan Adrian dan ini semua terjadi begitu saja tanpa ku prediksi.

Setelah aku memintanya untuk menutup toko bunga dan tidak lagi menghubungi Adrian kini Nadia hanya bermalas-malasan. Bahkan selama tiga hari aku disini dia hanya menonton tv, rebahan dan makan camilan. Nadia sama sekali tak lagi melayaniku sebagai suami entah itu memasak atau menyiapkan pakaian untukku. Tampaknya Nadia kesal karena aku malah membatasi ruang geraknya sehingga dia tak lagi memerankan jadi sosok istri yang baik. Apalagi Nadia sesekali membuat kamar kami penuh dengan remahan camilan meski pada akhirnya dia membereskannya sendiri.

Aku hanya sesekali menghela nafas kasar karena Nadia banyak berubah. Nadia dulu yang ku kenal itu polos, penurut dan tak pernah membantahku. Tapi seiring berjalannya waktu tentu saja Nadia semakin dewasa dan dia bukan lagi wanita lemah yang tak bisa hidup tanpa aku.

"Mas Arya aku mau jalan-jalan ke taman.. aku bosen dirumah!!" ucapnya sambil memakan camilan datang menghampiriku di ruang kerja.

"Nanti, sekarang aku lagi ngecek laporan dulu" balasku cuek sambil terus fokus pada pekerjaan.

"Aku jalan-jalan sendirian aja gak papa kok!!"

"No, kamu hanya boleh keluar kalau sama aku!!"

Nadia hanya menaikkan alisnya lalu menggerutu dengan suara pelan. Setelah itu dia kembali masuk kamar dengan wajah kesal. Mungkin kalian boleh mengataiku gila karena aku takut saat Nadia jalan-jalan ke taman dia akan bertemu Adrian dan membayangkannya saja sudah membuatku merasa cemburu. Padahal Adrian bisa saja sedang berada di kantornya dan kemungkinan untuk bertemu dengannya juga kecil.

Rasanya api cemburu dalam hatiku ini begitu besar hanya dengan mengingat Adrian apalagi kemarin Nadia tersenyum manis padanya. Sehingga aku mulai tak fokus bekerja hingga akhirnya menyerah dan mengikuti kemauan Nadia untuk jalan-jalan ke taman. Padahal Nadia baru tersenyum pada Adrian bagaimana kalau dia menjadi milik Adrian mungkin aku sudah menjadi gila.

Sesampainya taman Nadia malah mengabaikanku dan dia malah mengobrol dengan seorang nenek tua yang juga berkunjung ke taman. Karena kesal aku pun memeluknya dari belakang hingga mencium pipinya dan Nadia tampak sangat kaget. Akhirnya Nadia meminta maaf pada nenek tersebut dan mulai fokus padaku. Bisa-bisanya Nadia menganggapku tak ada seperti patung saja!!

"Mas Arya berhenti deh!!" ucapnya setelah kami duduk di salah satu bangku taman.

"Apanya?" Balasku sambil menaikkan alis keheranan.

"Berhenti bersikap kekanak-kanakan.." ucapnya sambil mendelik kesal.

"Aku cuma cari perhatian istriku apa itu disebut kekanak-kanakan?"

"Aku gak suka kamu berubah jadi posesif!! jangan batasi ruang lingkupku mas...."

"Nadia aku melakukan ini karena mencintaimu dan gak mau kehilangan kamu. Dari awal Adrian jelas tertarik sama kamu dan dia bisa aja ngerebut kamu dari aku" ucapku panjang lebar.

"Aku udah bilang kan kalau aku cinta kamu.. harusnya kamu bikin aku yakin kalau gak bakal ninggalin aku di masa depan!!"

"Tentu saja aku gak akan pernah ninggalin kamu baik sekarang ataupun di masa depan sayang" ucapku meyakinkannya dan mulai menciumi tangannya yang halus.

Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang