28 - Leave him

605 26 0
                                    

Mohon memberikan dukungannya....







Nadia

Setelah perkelahian antara Mas Arya dan Mas Ian akhirnya aku memutuskan pulang ke apartemen. Tapi saat pulang ku lihat apartemen kosong dan tampaknya Bi Yati saat ini sedang keluar. Mas Ian terluka di bagian wajah sehingga membuatku tak tega dan ingin mengobatinya. Alhasil aku memutuskan untuk pulang saja dan segera mengambil kotak obat di nakas. Sungguh aku tak menyangka jika Mas Arya akan memukul Mas Ian duluan dan menyebabkan keributan di area toko bunga.

"Mas Ian harusnya tadi gak ribut sama Mas Arya..." aku menyuruh Mas Ian duduk dan mulai membersihkan lukanya.

"Aku gak mungkin diam aja Nadia...." jawabnya pelan sambil menahan sakit karena aku mulai mengusapkan alkohol ke wajahnya yang terluka.

"Maaf mas Ian harusnya aku gak melibatkan Mas Ian dalam urusanku" ucapku menyesal.

Aku menatap sendu Mas Ian dan merasa bersalah, kami saling bertatapan lumayan dalam keheningan. Setelah itu entah bagaimana caranya jarak antara aku dan Mas Ian semakin dekat hingga deru nafas kami saling bertautan. Namun sebelum bibir kami bertemu, refleks aku menghindar hingga bibir Mas Ian malah mengenai pipiku.

Suasana rasanya begitu canggung hingga aku memutuskan segera mengobati Mas Ian tanpa menatap wajahnya lagi. Aku tahu jika Mas Ian menyukaiku tapi perasaanku padanya masih jauh.. di hatiku hingga saat ini hanya ada Mas Arya tapi sayangnya Mas Arya terus-terusan menyakiti perasaanku. Jelas aku tak tahu kenapa kisah cintaku bersama Mas Arya begitu rumit. Padahal rasanya dulu hanya ada kami tapi kini begitu banyak orang yang terlibat hingga membuat berbagai masalah datang.

"Nadia ceraikan Arya dan menikahlah denganku..."

Aku menghentikan tanganku yang sedang mengobatinya saat Mas Ian mengatakan ingin menikah denganku. Mas Ian mencium tanganku lembut hingga helaan nafas panjang keluar dariku. Rasanya aku mulai bingung apakah memang sebaiknya aku lepaskan saja Mas Arya? Lagipula Mas Arya begitu sulit melepaskan Soraya karena sudah memiliki anak.

"Mas ian... memangnya mau nerima aku yang seorang pelakor ini?"

"Aku gak peduli masa lalumu aku cuma mencintaimu Nadia.. kita bisa merajut asa bersama"

Mas Ian mulai meyakinkanku dan berharap pendirianku mulai goyah. Entahlah apa mungkin baiknya aku lepaskan saja ya Mas Arya?

"Padahal mas Ian begitu sempurna harusnya mencari perempuan lain yang lebih baik dari aku.."

"Aku udah menyukaimu Nadia sejak kita pertama kali bertemu....."

"Baiklah... aku minta waktu untuk memikirkan hal ini...."

Mas Ian tersenyum puas karena aku mau mempertimbangkan lamarannya. Meskipun aku sangat mencintai mas Arya namun tawaran Mas Ian tanpa sadar membuatku bimbang. Mas Ian orang baik pasti dia takkan menyakitiku di masa depan jika aku menikah dengannya. Meski begitu aku tetap harus memikirkan hal ini dengan baik dan perhitungan yang matang.



.........................




Setelah pertemuanku dengan Mas Arya pada hari itu, kami tak pernah lagi bertemu. Bahkan aku sudah mulai pasrah jika akhirnya kami tak bisa bersatu. Sesaat aku membayangkan keharmonisan keluarga Mas Arya tanpa hadirnya aku dan diam-diam membuatku bersedih. Apa aku terima saja tawaran Mas Ian untuk segera menikah dengannya? Toh Mas Arya dan aku hanya menikah siri.

Dalam diam aku menatap foto pernikahanku dengan Mas Arya. Dia tampak bahagia dan tersenyum manis, ah aku sangat merindukannya.. apa aku salah jika ingin memiliki Mas Arya seutuhnya dan berniat jahat pada rumah tangganya?

Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang