Ditunggu voment nya!!
Nadia
Karena toko bungaku makin hari makin ramai akhirnya aku memutuskan menggaji satu orang karyawan. Untungnya karyawan baruku ini cekatan dan bisa bekerja dengan cepat sehingga aku merasa sangat terbantu berkat kehadirannya. Semoga saja usahaku makin maju agar bisa lagi mempekerjakan karyawan baru.
Saat sedang berbicara dengan customer, Mas Ian datang lagi ke tokoku bersama Panji. Dengan senyum lebar dan gigi ompongnya Panji mendatangiku. Ya.. karena letak rumah mereka dekat dengan toko bunga akhirnya aku menjadi dekat dengan bocah ini. Bahkan sesekali Panji bermain disini tanpa Mas Ian tentunya.
"Mas Ian memangnya hari ini gak kerja?" Tanyaku ramah sambil memberinya secangkir kopi.
"Kebetulan setiap hari sabtu dan minggu aku libur Nadia" balasnya setelah menyesap kopi buatanku.
"Ah.. aku sampai lupa hari..."
"Oh ya kebetulan Panji hari selasa depan berulang tahun dan kami mau jalan-jalan ke taman bermain, kira-kira kamu mau ikut gak Nadia?" Tanya Mas Ian antusias.
"Kenapa gak sama orang tuanya aja Mas?" Tanyaku sedikit bingung.
"Orang tua Panji sudah meninggal.. dia tinggal bersama saya saat ini" balas Mas Ian tampak sedikit sedih.
"Ah maaf aku gak tahu..."
"Gak apa-apa lagipula kakakku meninggal saat Panji masih bayi..."
Ku lihat saat ini Panji sedang asyik makan es krim dan dia terlihat belepotan sekali. Dengan segera aku membersihkan wajahnya yang belepotan dengan tisu basah dan tanpa sadar aku sedikit bersedih karena di usianya yang masih kecil Panji sudah kehilangan orang tuanya. Bisa dibilang nasibku dan Panji sama karena aku juga hidup sebatang kara saat ini.
"Onty ayo jalan-jalan sama Panji dan Om... mau ya mau?" Ucapnya sambil menggoyangkan tanganku dan jelas aku tidak bisa menolaknya.
Tanpa terasa waktu sudah sore dan toko ini harus segera tutup. Meski hari ini tidak terlalu ramai pembeli tapi aku cukup puas terlebih beberapa pembeli mempromosikan toko bunga ini lewat Onstagram. Tak lama ku lihat di depan Pak Danu sudah menunggu di mobil. Memang setelah menikah dengan Mas Arya aku jadi mempunyai sopir pribadi yang tentu memudahkan segalanya.
"Sania saya pulang dulu ya... kamu jangan lupa kunci toko dan besok tolong buka di jam biasa" ucapku sebelum masuk ke mobil.
"Baik bu akan segera saya kunci dan hati-hati di jalan ya bu..."
Toko bunga ini memang tidak tutup pada hari sabtu minggu dan justru libur di hari rabu kamis. Ya.. aku menyesuaikan semuanya dengan waktu kepulangan Mas Arya ke rumah. Karena ingin fokus dengan suami akhirnya aku memutuskan hari rabu dan kamis libur saja.
Sejujurnya aku merasa kesepian saat ini apalagi setelah kami menikah belum juga honeymoon. Sambil menghela nafas panjang aku hanya berharap bisa menekan ego ini. Aku tidak boleh egois ingin memiliki Mas Arya seutuhnya karena di awal Mas Arya memang sudah menikah dengan orang lain.
Setibanya di rumah aku malah melihat Mas Arya pulang. Dia langsung memelukku erat dan mencium keningku, padahal hari sabtu biasanya dia tidak pulang. Entah apa alasannya aku juga keheranan....
"Loh kok tumben Mas Arya pulang?"
"Hm itu... Soraya akan menginap di rumah orang tuanya jadi malam ini aku bisa peluk kamu semauku" balasnya sumringah sambil mencium seluruh wajahku dan aku hanya tertawa dengan tingkahnya.
Setelah mandi dan masak makanan untuk Mas Arya kini kami berdua sedang berada di meja makan untuk makan bersama. Hari ini aku masak ayam bakar dan nasi liwet, ku harap Mas Arya suka dengan masakan ini. Karena masakan tradisional lebih nikmat daripada masakan western bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Wife
Storie d'amoreArya merupakan seorang pengusaha sukses yang ternyata memiliki istri simpanan