29 - The fact

815 30 4
                                    

Mohon memberi dukungannya......





Arya

Kebusukan Soraya kini sudah mulai tercium namun aku tidak bisa bertindak gegabah. Aku harus mengumpulkan banyak bukti dan mencari tahu selingkuhan Soraya siapa sehingga aku tetap berpura-pura tidak tahu masalah ini di depan dia. Belum lagi saat ini aku sedang menyelidiki siapa saja yang terlibat dalam penggelapan dana perusahaan selain mertua. Ku pastikan setelah semua bukti terkumpul mereka akan ku jebloskan ke penjara dan membusuk disana. Semuanya membuatku frustasi tapi sejauh ini aku berusaha untuk bertahan.

Zain pun sudah sembuh dan boleh pulang ke rumah. Namun Soraya terlihat masih marah padaku dan tentu saja aku masih berusaha membujuknya serta berpura-pura ingin damai bersamanya. Padahal dalam hati sungguh ku tak peduli jika dia mau marah toh aku memang berencana pisah juga dengannya. Cara ini merupakan cara terbaik karena dengan kembali akur dengan Soraya maka aku bisa segera mendapatkan informasi terbaru darinya entah lewat ponselnya atau gerak-geriknya. Yah meski aku pun masih meminta bantuan dari detektif yang sudah ku bayar mahal.

"Arya gimana kabar kamu nak?"

Lama berpikir keras di kantor tiba-tiba kedua orang tuaku datang. Tampaknya mereka sudah puas liburan di luar negeri dan memutuskan kembali ke Indonesia. Namun aku tidak begitu antusias dengan kehadiran mereka karena mereka selalu ikut campur urusanku. Jelas aku harus siap siaga karena mereka terkadang sulit untuk dikendalikan.

"Mami sama papi kenapa pulang?" Tanyaku malas.

"Anak durhaka kamu ya masa orang tua pulang bukannya seneng malah ngomong gitu" ucap mami sambil memukul punggungku.

"Ayo kita pulang papi mau ketemu Zain...." ucap papi cuek.

Setelah itu mereka pulang ke rumah dan aku kembali menyibukan diri dengan berkas-berkas. Jangan sampai kedua orang tuaku tahu jika selama ini aku memiliki istri simpanan karena pasti mereka akan ikut campur dan kian merumitkan suasana. Harusnya mereka pulang nanti saja kenapa sekarang sih?

Tuan saya melihat nyonya kemarin sore bertemu dengan seorang laki-laki...

Ponselku nyala ternyata orang suruhan yang mengirim sebuah pesan. Hm.. baguslah kalau bisa mereka segera mencari tahu siapa laki-laki itu mungkin saja dia merupakan ayah kandung Zain.

Segera cari tahu identitas laki-laki itu dan berikan padaku.."

Tak lama mereka mengirim sebuah foto seorang pria yang tak asing sama sekali. Saat sadar ternyata pria ini pernah bertemu denganku tapi saat itu aku tidak begitu mempedulikannya.

Dia bernama Jeffrey Widyanata seorang aktor populer yang saat ini berumur 31 tahun.

Aku mulai menyeringai dan puas dengan kinerja mereka yang cepat. Ah jadi selama ini Soraya juga punya hubungan dengan seorang laki-laki. Ternyata dia tak sesetia yang ku bayangkan, aku baru sadar wanita yang sangat mencintaiku dengan tulus hanyalah Nadia. Tapi aku terus-terusan melukai perasaannya....



*********



"Aku harap kamu gak memasang wajah sedih di acara pesta ulang tahun rekan bisnisku Soraya" ucapku jengah dengan tingkah Soraya.

"Mas Arya gak usah ngatur-ngatur aku... urusi saja urusan mas Arya!!"

"Soraya...." dengan nada tinggi aku mulai menegurnya.

"Kita udah membicarakan ini mas, aku akan tetap menjadi istri kamu apapun yang terjadi terserah kamu mau selingkuh dengan wanita manapun.. tapi jangan harap aku bisa bersikap lembut lagi sama kamu mas!!" Ucap Soraya keras kepala.

Aku menghela nafas panjang dan merasa lucu dengan tingkah Soraya. Padahal dia juga selingkuh tapi dia bersikap seperti wanita yang tersakiti saja. Sambil mengepalkan tangan aku mulai menjauh dari Soraya dan masuk ke mobil. Dia menyusul dan kami pergi ke pesta dalam keheningan.

Sesampainya disana aku bertemu dengan Nadia. Dia sangat cantik dan menjadi pasangan Adrian. Bagaimana ini bisa terjadi? Sungguh aku tidak menyangka Adrian bisa bergerak cepat seperti ini dan bisa-bisa aku kalah kalau begini caranya. Padahal aku berniat menjadikan Nadia sebagai istri sah di mata negara setelah menceraikan Soraya.

Soraya menghina Nadia dan aku mulai menasihati Soraya karena dia masih istriku dan menbuat malu. Namun entah bagaimana caranya Soraya malah menciumku di depan Nadia dan membuat Nadia cemburu. Sungguh bukan ini yang ku inginkan namun aku pun tidak bisa berbuat apa-apa karena masih menyelidiki perselingkuhan Soraya.

"Soraya berhentilah berbuat kekanakan!! Ayo pulang!!"

Aku merasa kesal namun masih menahan diri, aku menarik tangan Soraya kasar dan memutuskan pulang saja dari pesta. Dalam perjalanan menuju parkiran ku lihat Adrian memeluk Nadia mesra. Dia terlihat sangat bahagia dan Adrian juga mencium pipi Nadia. Kurang ajar!! Berani sekali Adrian berbuat seperti itu padahal aku saja belum bercerai dengan Nadia.

"Bagus sekali ternyata Nadia memang wanita murahan dan mencari mangsa pria tampan nan kaya!" Ucap Soraya menghina Nadia.

"Hentikan omong kosong dari mulutmu ayo masuk mobil!"

"Bisa-bisanya mas Arya tergila-gila sama jalang seperti dia!"

"Soraya!!! Aku bilang tutup mulutmu!!!"

Aku marah besar dan Soraya mulai terdiam takut. Dengan kecepatan tinggi aku mengemudikan mobil peduli setan dengan semuanya. Aku tidak akan diam saja... sampai matipun Nadia itu milikku jangan harap kau bisa memilikinya Adrian!!!



**********



Aku pulang ke rumah dalam keadaan kalut dan tanpa menyapa kedua orang tua, aku kembali membawa mobilku kencang setelah Soraya turun. Aku berencana mendatangi Nadia, sungguh aku sangat marah melihat laki-laki lain menyentuhnya.

"Ah sial sekali!!!!" Ucapku memukul setir.

Perjalanan yang jauh ini tak membuatku gentar, meskipun Nadia ada di ujung dunia aku akan tetap mendatanginya. Berani-beraninya Nadia bersikap seperti itu tidak tahukah dia saat ini emosi dalam diriku ingin meledak minta dilepaskan.

Sesampainya di apartemen Nadia aku mulai memencet bel dengan kasar. Saat ini sudah pukul 1 malam tapi aku tidak peduli sungguh. Mau jam berapa pun aku akan tetap mendatangi Nadia bagaimanapun caranya.

Nadia membuka pintunya dan aku langsung mencium bibirnya brutal sambil memaksa masuk. Aku sungguh tidak peduli lagi Nadia mau menolak atau tidak aku sungguh marah dan ciuman kami rasanya semakin panas.

"Mas Arya... lepashhh..." ucap Nadia terengah-engah karena kehabisan nafas.

"Beraninya kamu bermesraan dengan Adrian!!" Ucapku membentaknya.

"Aku mau cerai sama kamu, aku bakal nikah sama Mas Adrian!!!" Nadia menantangku.

"Kamu pikir aku bakal diam aja hah??"

Aku kembali menciumnya brutal dan tanpa sadar kami sudah masuk kamar. Dengan segera aku mengunci pintu dan merobek baju Nadia. Kini Nadia hanya mengenakan bra dan celana dalam dan tanpa membuang banyak waktu aku menyentuhnya intens, melakukan foreplay yang agresif.

Lagi pula Nadia sangat mudah untuk ku taklukan di ranjang. Dia sangat sensitif... lihat saja baru ku sentuh sedikit dia sudah mendesah sambil memejamkan mata.

"Ah... jangan.... mas..... "

Kali ini aku bersumpah tidak akan mendengarkan Nadia dan akan menyentuhnya sampai puas. Aku masih marah dan dia terlihat siap untuk percintaan panas ini... aku tahu dia tidak akan mungkin bisa juga menolak sentuhanku.

Aku memainkan semua area sensitifnya dengan hebat, Nadia mulai meremas rambutku dan kini dia mengadahkan wajahnya, sambil menyeringai aku membelai punggung telanjangnya dan semakin turun....

"Jangan harap kamu bisa melawanku Nadia... aku akan terus menyentuhmu sampai kamu hamil!!!"

Setelah itu aku mulai membuka pakaianku dan menyentuh tubuh Nadia semalaman. Bahkan percintaan kami kali ini terlalu panas dan tidak terlupakan.



Bersambung.....

Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang