43 - I love all everything about you

606 19 0
                                    

Mohon vote nya karena cerita ini akan selesai... yang gak mau vote diharap pergi dulu....




Nadia

Cekikan Soraya yang kuat hampir membuatku mati, tenaganya sangat besar dan aku hampir menyerah karena sudah tak sanggup lagi menghadapi hal ini. Nafasku hilang dan aku sudah pasrah jika memang harus mati. Tapi sebuah keajaiban datang padaku karena Mas Arya berhasil membuat Soraya pingsan hingga tanpa membuang waktu aku mulai bernafas dengan rakus.

Kini selama satu jam aku hanya duduk di pangkuan Mas Arya sambil memeluknya. Beruntung kaca mobil ini gelap karena akan sangat memalukan jika orang-orang melihat kami. Mungkin saja kami pun bisa dicap mesum karena posisi ini terlalu intim tapi tak masalah karena saat ini aku kan istrinya Mas Arya. Apalagi kami sudah sah menikah secara negara meskipun begitu banyak halangan dan rintangan datang menghadang.

"Nadia mau pulang aja?" Tanyanya setelah beberapa lama hanya diam.

"Mas... tadi aku takut banget... aku takut mati" aku mulai mengadu padanya tentang apa yang aku rasakan tadi.

"Hush! Jangan ngomongin masalah tadi lagi, yuk lupain semuanya dan fokus saja sama kebahagiaan kita, aku hanya ingin bahagia sama kamu Nadia" Mas Arya memohon.

Aku mengusap tangannya lembut dan merasa bahagia karena Mas Arya memakai cincin nikah kami. Saat Mas Arya hilang ingatan, dia tidak memakai cincin ini tapi syukurlah ingatan Mas Arya sudah kembali dan aku berharap di masa depan cinta kami semakin kuat. Dengan perlahan aku mencium bibirnya duluan dan dia langsung menyambutku dengan membuka mulutnya. Begitu banyak cobaan yang sudah kami lalui bersama dan tanpa sadar membuat jalinan cinta kami semakin tak tergoyahkan.

Sudah lama sekali kami tak berciuman, rasanya aku sangat merindukan Mas Arya. Begitu banyak masalah dalam rumah tangga kami hingga kemesraan kami sedikit berkurang. Sekarang tidak akan ada lagi orang yang menghalangi hubungan kami, apalagi kami memang sudah diakui negara. Kami semakin erat dan tidak lagi berjarak padahal ini masih di mobil namun kami seolah hanyut dengan perasaan dan hampir tidak mempedulikan itu.

Ciumanku yang lembut kalah oleh balasannya yang intens dan dalam. Aku merasakan Mas Arya membelai leher dan punggungku hingga aku berusaha melepaskan ciumannya karena dia terlalu agresif. Aku kesulitan bernafas apalagi tadi leherku dicekik oleh Soraya. Rasanya aku hampir pingsan menghadapi ciuman Mas Arya yang rakus.

"Why?" Tanya Mas Arya terlihat protes.

"I can't breath..."

Mas Arya hanya tersenyum tipis dan memelukku lagi sampai tak terasa mobil mulai ia kemudikan. Aku hampir tidur dalam pelukannya dan tidak peduli kemana dia akan membawaku karena aku begitu mempercayai dia bisa melindungiku. Meski Mas Arya membawaku ke ujung dunia aku sama sekali tidak keberatan.

Tidurku tak lama karena Mas Arya membangunkanku padahal rasanya sangat nyenyak. Dia menyuruhku turun duluan dari mobil dan aku baru sadar sekarang ada di sebuah restoran mewah. Apa Mas Arya mau mengajakku makan siang ya?

"Nadia aku harus ketemu seseorang... aku harus minta maaf padanya"

"Minta maaf sama siapa?" Aku merasa bingung.

"You will know soon honey..."

Mas Arya menggenggam tanganku lembut hingga kami berjalan beriringan masuk. Sesampainya disana seseorang yang ku kenal tengah duduk... dia adalah Mas Ian, tanpa sadar aku begitu malu karena telah mempermainkan perasaannya selama ini. Dia pasti membenciku karena kami batal menikah waktu itu.

"Jadi lo minta ketemu karena mau nunjukkin kemesraan lo sama Nadia?" Mas Ian mulai terlihat kesal melihat kami.

"Lo salah besar Ad... gue mau minta maaf karena saban hari udah fitnah lo.. orang yang celakain gue itu ternyata nyokap gue sendiri..." jawab Mas Arya terlihat sangat menyesal.

Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang