Susu Habis

850 123 106
                                    

"Hey, buddy," sapa Johnson saat melihat Jay yang berada di luar kamar pukul 02.45 malam ini.

"Dad?"

"Kamu gak bawa minum ke kamar?" tanya Johnson saat melihat Jay yang meletakan gelas di meja sebelah dispenser.

"Aku lupa," balas Jay.

Johnson menggendong Jay agar anak lelakinya itu aman untuk sampai di kamar.

"Aku gak sabar besok pergi sama Didi ke kebun binatang," ujar Jay dengan kepala bersandar pada pundak ayahnya.

"Besok hari Jumat. Kamu gak sekolah?"

"Besok sekolah ada acara ke kebun binatang untuk rayain hari ayah nasional. Daddy gak kasih jawaban, jadi aku ajak Didi Julio. Terus Didi bisa ikut aku besok."

Johnson menyatukan alisnya bingung. Berusaha mengingat kapan Jay memintanya untuk ikut ke kebun binatang. Hal tersebut membuat gerakan kakinya menuju kamar terhenti.

"Jay kapan minta izin ke daddy?"

"Jay udah taro surat dari sekolah di meja kerja daddy supaya daddy bisa liat. Soalnya Jay gak tau kapan bisa ketemu daddy. Kita udah lama gak berangkat bareng, daddy juga pulang malem terus."

Johnson berbalik, tidak jadi membawa Jay ke kamar si kecil. Ia memutuskan untuk membawa Jay untuk tidur bersama di kamar utama. Nanti, setelah Jay tidur, Johnson akan membawa Telma untuk tidur bersama juga.

Jay sudah berada di atas kasur, kini Johnson berjalan ke luar dari kamar untuk membawa Telma untuk tidur bersama. Gerakan kakinya terhenti saat melihat Telma yang ke luar dari kamar Jay dengan wajah paniknya.

"Jay gak ada di kamar!" Telma menjerit dengan air mata yang mengalir dari matanya.

"Hey, hey, hey. Tenang, darl. Jay ada di kamar kita. Tadi dia habis ambil minum."

Telma menghela napas lega. Ia kemudian berjalan melewati Johnson begitu saja untuk menuju kamar utama.

Johnson berbalik menatap punggung Telma. "Telma, boleh kita ngobrol? Kita udah gak ngobrol tiga hari ini."

Telma berbalik menatap sinis ke arah Johnson. "Inget kamu gak ngobrol sama tiga hari sama aku? Kalau gak ngobrol Jay, inget gak berapa harinya?"

Tentu saja Johnson tidak bisa memberikan jawaban. Karena memang Johnson tidak ingat.

"Hari ini Jay ada acara sekolah ke kebun binatang, ... ,"

"Gak perlu khawatir jam kerja kamu hilang. Ada Julio yang bersedia waktu cutinya dipake untuk anak orang lain dan dateng buat gantiin kamu. Ada Taliya yang kasih izin, dan ada Ali yang pengertian ke kakaknya," sela Telma dengan cepat dan tegas.

"Boleh aku selesaiin perkataan aku dulu?"

"Bukannya kamu mau minta aku buat dateng gantiin kamu?" tangan Telma terlipat di depan dadanya.

"Iya, bener. Bukan ke kebun binatang, tapi ke site. Aku mau nemenin Jay ke kebun binatang."

Telma menatap tidak percaya ke arah Johnson. Tangannya dengan perlahan turun ke sisi tubuhnya.

"Aku gak bisa ninggalin kerjaan aku. Tapi aku gak mau lagi ninggalin momen bareng Jay."

Telma meneteskan air matanya dan berjalan mendekati Johnson yang menundukan kepalanya. Tangannya kemudian melingkar apik pada pinggang sang suami.

"I'm the worst father." Johnson menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Telma dan menangis di sana.

"You were. But now, you are the best father."

Komplek Rengganis  [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang