31. Fenomena Alam & Pengakuan Pulang Sekolah

10.4K 993 75
                                    

Hampir seperti fenomena keajaiban alam, setelah sekian purnama, rumah Alby kedatangan tamu biasa yang tak bisa. Bujang lapuk yang sudah sukses memajukan usahanya di bidang web developer, siapa lagi jika bukan Jimmy, adik Alby yang kini bermetamorfosis menjadi kacang lupa kulit yang tak tahu jalan pulang.

Setelah sukses melebarkan sayap perusahaannya, Jimmy memang jauh lebih sibuk, bahkan lebih sibuk dari Alby. Setiap minggunya ada saja jadwal dinas ke luar negeri demi bertemu dengan klien yang memang target pasar perusahaannya lebih banyak berada di luar negeri.

Berawal  dari start up kecil dengan karyawan yang jumlahnya hanya hitungan jari, kini perusahaan bernama TimeLoops itu sudah dikenal sebagai salah satu perusahaan web developer terbaik di Indonesia dan Asia Tenggara. Sebetulnya, tak mudah Jimmy berada di posisinya saat ini. Perusahaannya sempat bangkrut dan kehilangan klien beberapa kali. Namun, tekad Jimmy yang kuat sanggup mempertahankan perusahaannya.

Alhasil, sangat jarang Jimmy berada di rumah atau berkunjung ke rumah kakaknya. Rasanya, baru hari ini Jimmy mengunjungi kakaknya lagi setelah liburan tahun baru, satu tahun lalu. Jadi, jangan tanya kenapa Jimmy sampai sekarang masih menjomblo. Untuk pulang saja Jimmy tak memiliki waktu, apalagi sekedar mengirim pesan, “Lagi apa, Sayang? Udah makan belum?” atau meluangkan untuk menonton atau makan bersama seorang perempuan.

Intinya, bujang kolot itu benar-benar mengabdikan dirinya pada pekerjaan.

Meskipun begitu, Jimmy tak melupakan bahwa perusahaan yang dia pegang saat ini masih atas nama kakak iparnya, Naza. Sebenarnya, Naza sendiri tak pernah merasa dia punya hak atas perusahaan itu. Rasanya, Naza hanya numpang nama sebagai pemilik dan Jimmy yang memperjuangkan segalanya. Namun, bisnis tetaplah bisnis. Jimmy dengan transparan membagi dan melaporkan penghasilan perusahaannya dengan Naza sesuai dengan kontrak dan kesepakatan mereka.

Jujur, Alby dan Naza sangat bersyukur. Karena hal itu pulalah keluarga Alby tidak kesulitan soal ekonomi. Kalau kata Harsa, yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.

Bicara tentang Harsa. Hari ini, pria itu juga datang bersama Jimmy. Tak ada yang spesial sebetulnya, mereka sengaja datang untuk berbincang dan temu kangen dengan keluarga kecil Alby setelah sibuk dengan kehidupan masing-masing. Khususnya, Jimmy yang mulai merindukan kedua ponakannya. Dia tak sabar menunggu reaksi Leon yang selalu ngajak tempur atau Noel yang akan bersembunyi di balik kaki bundanya karena ketakutan.

Namun, hari ini Jimmy membawa amunisi andalan untuk mendekati kedua ponakannya. Dia membawa dua set Hot Wheels Fast Furious lengkap dengan track city-nya masing-masing. Sayangnya, Jimmy dan Harsa datang terlalu cepat. Noel masih tidur siang dan Leon belum pulang sekolah. Jadinya, dua pria itu hanya berbincang di ruang tamu, sambil menunggu Naza membuat camilan.

“Jadi, bedanya web developer sama web programmer apa, Jim?” tanya Harsa. Dia penasaran dengan pendapat perusahaan Jimmy yang menurut Harsa di luar nalar. Mirip pesugihan, kerjanya tidak terlihat, tapi uang terus mengalir.

“Bedanya di fokus aja sih, Bang. Sesuai namanya, developer fokus di pengembangan seluruh aspek sebuah web mulai dari tampilan sampai fungsi-fungsi elemen web. Kalau programmer lebih fokus ke aspek pemrograman, kayak backend, server, database, dan logika bisnis,” jelas Jimmy.

Sebetulnya, Harsa sangat awam dengan hal-hal yang Jimmy sebutkan, tapi dia benar-benar penasaran. “Terus, perusahaan lu yang mana?”

“Meski namanya perusahaan web developer, tapi kita bisa keduanya, gak terbatas web developer doang. Ya, tergantung permintaan kliennya. Ada yang minta jasa developer, jasa programmer, ada juga yang sekedar minta mendesain ulang tampilan website doang.”

Leon gak mau jadi Abang!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang