"Family Gathering!" Bagas bersorak saat Alby mengakhiri ucapannya. Pria itu berdiri sambil menatap orang-orang yang menatapnya, setuju. "Setuju tidak?" tanyanya.
Semua orang di ruang rapat itu bersorak,"Setuju!"
Alby tak bisa berkata tidak jika sudah seperti ini. Dia mengangguk. "Okay, untuk merayakan keberhasilan tender tahun ini, kita adakan family gathering ke Labuan Bajo!"
Semua orang bersorak gembira, termasuk Reksa dan Harsa yang sejak tadi ikut dalam rapat bulanan perusahaan Rigelton itu. Tak banyak yang mereka bicarakan dalam rapat itu sebetulnya, tapi Alby mendapat laporan bahwa tender mereka kali ini berhasil dan memuaskan. Keuntungan yang mencapai milyaran rupiah membuat Bagas dan karyawan lain meminta bonus tambahan, setidaknya trip perusahaan yang sudah dua tahun lebih belum dilaksanakan lagi.
Sambil beranjak, Alby menatap sekretarisnya, Reksa. "Reksa, silakan dibuat tim dan perencanannya. Kalau memungkinkan, kita adakan di akhir tahun sekarang."
"Sekarang Desember, Pak," sahut Reksa.
"Ya, berarti bulan ini." Alby merogoh saku celananya, merasakan ponselnya yang mulai bergetar. "Sepertinya, tidak ada yang perlu dibahas lagi. Kita tutup meeting hari ini."
Alby bergegas keluar ruangan, berlainan dengan Reksa yang mulai frustasi karena harus menyiapkan segalanya dalam waktu singkat. Pria itu menatap Bagas yang kini malah cengar-cengir.
"Jangan cengar-cengir doang! Lu tanggung jawab buat bantu prepare," sungut Reksa.
"Gampang, sekarang ada Harsa." Mulut Bagas emang enteng banget.
"Kok gue!" balas Harsa tak terima.
Reksa segera mengambil alih. "Langsung aja. Kita diskusi untuk gathering. Bagas, urus semua rincian pembiayaan. Harsa, urus perencanaan akomodasi dan keberangkatan. Dan, yang lainnya coba cari destinasi wisata yang bisa kita kunjungi di Labuan Bajo."
Ya, seperti itulah keadaan Rigelton sekarang. Setelah melewati masa-masa terpuruk hingga hampir gulung tikar, sekarang Rigelton jauh lebih baik, apalagi setelah Harsa ikut gabung. Ditambah dengan semua orang yang sudah memiliki keluarga masing-masing. Harsa telah menikah dan memiliki satu orang putri berusia satu tahun. Reksa, si pengantin baru yang baru beberapa bulan melangsungkan pernikahan bersama seorang gadis teman kuliahnya dulu. Dan, Bagas juga sudah berkeluarga karena kebobolan di pesta malam tahun baru.
Makanya, tak ada lagi drama Alby yang pulang tengah malam karena diajak nongkrong. Semua teman-teman Alby sudah berkeluarga dan memiliki prioritas masing-masing yang selalu menunggu di rumah, istri dan anak. Jadi, dibanding nongkrong tak jelas, mereka memilih pulang. Ya, tipe suami-suami takut istri kalau kata Jimmy.
Meskipun, sekali-kali mereka tetap mencuri-curi waktu untuk melakukan hobi mereka masing-masing. Seperti Harsa yang kadang mampir ke tempat karoke demi melepaskan keinginannya untuk bernyanyi di kafe atau seperti Bagas yang mampir ke tongkrong meski hanya menghabiskan sebatang rokok. Jangan tanya soal Reksa. Pengantin baru masih lengket-lengketnya. Jika bukan karena segan pada Alby, dia ingin meminta cuti lebih lama setelah pernikahannya.
Sedangkan, Alby masih setia membujuk Naza untuk nambah anak, dia tetap ingin putri kecil. Setelah melihat lucu dan manisnya putri Harsa, Alby semakin dibuat iri. Bahkan Alby juga ditantang Harsa, "Ayo, By. Buat satu yang cantik begini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Leon gak mau jadi Abang!
RomansaSEQUEL TURUN RANJANG Hanya keseruan Alby dan keluarga kecilnya ditambah dengan kegemoyan Leon yang gak mau jadi Abang. ps. Ada ilustrasi komik di setiap babnya.