"kenapa, Daf?"
"tanyain sama temen sepertiangan lu itu."
Joel baru selesai tanding basket. Berlari ke tepi menghampiri Daffa dan Galang yang baru datang. Kelasnya kalah melawan kelas 10 tadi.
"futsal kelasnya Juan menang?" tanya Joel kemudian.
"kalah. 1-0, gila sih sampe ada yang hampir ribut. kiper anak te emang keren," ucap Galang.
"kelas lu kalah?" balik tanya Daffa pada Joel.
"iya. sayang banget padahal kalo kelas Juan menang di futsal bakal borong hadiah," celetuk Joel.
"eh tapi Haru sama Juan nyariin lu, Daf."
"lu diem."
Daffa pusing, ia tak mengerti kenapa Galang terus menyebut dua nama yang bahkan sebenarnya ia sendiri tidak peduli dengan mereka.
"mereka nyariin lu, Daf." Galang mendengus.
"ada apa sih? ada apa sama percintaan lu?" Joel jadi penasaran.
"lu jangan dengerin orgil," cibir Daffa.
"DAF MEREKA TUH NYARIIN LU!"
"SUMPAH LU BISA STOP TERIAK DEKET KUPING GUA GAK SIH?!"
"LIHAT DULUUUU!!!!"
Daffa emosi, tapi Galang lebih emosi. Memutar badan Daffa, untuk melihat ke arah lapangan futsal. Dari sana tapi dengan jarak berjauhan, Haru dan Juan terlihat mendekat kemari, ke tepi lapangan voli.
"mau ke kantin kali," celetuk Daffa.
"lu berdua utang cerita banyak ke gua," celetuk Joel.
"ga ada yang perlu diceritain juga sebenernya," sahut Daffa santai.
Daripada terjebak dengan situasi sekarang—
"eh gua ke kantin dulu."
—Daffa berlari kecil. Joel dan Galang tahu, pasti menghindari dua lelaki tinggi yang tengah berjalan ke arah mereka.
Jika Juan wajar saja, anak itu berteman dekat dengan Joel dan Galang. Tetapi Haru, bahkan ketika Daffa sudah tidak ada, tetap melangkahkan kaki kesana.
"apa kita pergi juga aja?" bisik Joel pada Galang.
"telat lu," dengus Galang.
"tolong kasih ke Daffa ya."
Haru lebih dulu berbicara usai berdiri tepat di hadapan Galang. Sembari memberikan satu bungkus plastik hitam entah berisi apa.
"oh?" Galang menerimanya.
"makasih."
Kemudian Haru pergi. Menyisakan tiga orang saling pandang di tepi lapangan voli itu.
"kak Daffa kemana? kok buru-buru banget?" tanya Juan kemudian.
"menghindari lu kayaknya," ucap Joel.
Cukup mampu membuat raut si anak kelas 10 khawatir. "gua ada salah ya? kenapa?" paniknya.
"kalo cinta lu bertepuk sebelah tangan gapapa, Ju?" Galang, bertanya serius.
"emang gua cinta sama siapa?" tanya Juan bingung.
"lu daripada ladenin orgil, mending ikut gua aja."
Joel menarik Juan cepat, mengabaikan protes dari temannya satu lagi yang tak terima ditinggalkan begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
highway • harubby (another story about school life)
Teen FictionLembaran cerita tentang Haru, si murid STM yang meyakini di bumi ini tidak ada orang jahat dan orang baik, hanya berisi orang-orang sedang menjalani hidup. "menjalani hidup tuh nggak selalu harus tawuran, Daf." "gua bukan tawuran, Ru." "balas denda...