•18 - rapat mulu

379 68 3
                                    

Baru kemarin Haru tahu dari Bian jika Daffa sedang bertengkar dengan teman-temannya. Tetapi, Senin pagi ini, mereka berpisah di parkiran usai Daffa pamit untuk ke kantin, menghampiri teman-temannya. Sementara Haru pergi ke ruang MPK.

"yang udah kelar sama lomba sebelumnya bantu bungkusin hadiah ya!!" Vano nampak sangat sibuk.

Kemudian Haru bersama yang lain membungkus hadiah di ruang MPK. Ia duduk bertiga dipojokkan bersama Aldo, dan Bian yang fokus dengan laptopnya.

"Vano ikut penilaian kelas?" tanya Bian disela-sela kegiatannya.

"ikuut. dia sama kesiswaan," balas Haru.  Lalu menyenggol Aldo, membuat lelaki itu menoleh. "kelas lu cakep kaga?" tanyanya.

"cakep, bersih. ada gambar logo listrik ama logo sekolah, itu Daffa yang gambar," jawab Aldo bangga, sebagai ketua kelas.

"mau liat dong."

"liat sana sama Daffa." Aldo jadi berhenti membungkus hadiah. Melirik ke arah Bian. "Bi, Juan tau Haru sama Daffa pacaran?" Bertanya curiga.

"tau," balas Bian nampak tak berminat.

"wih si Daffa bener-bener segamau itu sama Juan ya."

Haru tidak mengerti pembicaraan mereka berdua. Ia pikir Aldo dan Daffa hanya sebatas teman sekelas, dan teman-teman dekat Daffa cukup anak-anak ULTRAS.

"Daffa emang tutup kuping," sahut Bian kemudian. "mana mau dia sama adeknya orang yang jadi alesan abangnya meninggal."

"mau temenan aja udah syukur." Aldo mengangguki.

Rupanya banyak juga yang diketahui Aldo, tidak diketahui oleh Haru. Tapi ia masih memilih diam, menunggu obrolan apa lagi yang menyebut-nyebut nama pacarnya.




























🦋🦋🦋





























daffa

ayo pulangg mau ambil motor
lu di manaaaaaa

ikut rapat gua bentar ya
apa mau dianter pulang dulu?

rapat mulu lu sibuk
gua tunggu aja di kantin

sama siapa?

juan ama joel

sini aja ke ruang mpk

di kantin aja
masih rame kok

ikut gua aja ato gua samperin lu kesana

idih apaan
gua tuh ada temennya

ya itu masalahnya

ohh WKWKWKWK
lu cemburu ya

kaga

yaudaah gua di kantin

iya-iya cemburu
kesini aja

otwww
lu tunggu depan


Haru keluar dari ruang MPK, alisnya mengkerut menyadari ternyata hujan deras. Entah sejak kapan pun ia tak sadar karena benar-benar hanya di dalam.

Atensinya kepada sosok Daffa dari ujung koridor berlari kecil. Dari kejauhan pun terlihat rambut si empu sudah lepek akibat basah.

"hujaan!" adu Daffa begitu sampai.

highway • harubby (another story about school life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang