•29 - nothing to explain

396 67 5
                                    

Malam-malam Haru ke minimarket dekat rumahnya. Walau tetap ditempuh menggunakan sepeda motor. Pukul 9 ini sudah sepi di area yang ia lewati. Masuk ke dalam guna membeli chiki dan minum.

Tiba-tiba ada pikiran untuk ke rumah Daffa, tapi jam sekarang pasti si empu sudah tutup pintu, Haru tidak mau mengganggu.

Alhasil ia duduk di atas motornya, menghabiskan jajanannya di sana daripada harus makan di rumah. Sembari menikmati angin malam dan jalanan yang tak seramai saat siang.

Hingga ponselnya berdering menandakan pesan masuk. Alisnya mengkerut tak suka usai membaca isi pesan tersebut.

daffa

haru besok ga usah jemput gua lagi
udah bisa naiik motooor

apaan
bareng lah
pacar gua bkn

ga enak masa lu bolak-balik anter jemput guaa
sayang bensin lu

rumah kita searah

ya tapi rumah lu duluaaan
gua aja yang nyamper deh



Hampir 1 bulan sejak hari ulang tahun sekolah. Daffa, selalu bersamanya saat berangkat dan pulang karena ketika jam istirahat, mereka sama-sama lebih sering menghabiskan waktu dengan teman-teman.

daffa

sm gua aja

ga mau
orang udah bisa naik motor

ditilang lu ngeyel

LAH ELUUU YANG NGEYEL
knp gua ditilang coba

ya soalnya ga bareng sama gua

lawak lu emang
pacar siapa sih

pacar elu lah

udah besok ga usah jemput
kalo mau bareng gua aja yang ke rumah lu

gak bisa gitu
pokoknya gua jemput
gua blok ye nomer lu

IDIH APAAN



Haru main-main saja ketika mengetikkan ancaman itu. Ia mengantongi lagi ponselnya pada saku usai mematikan data seluler. Lagipula, fokusnya sekarang pada 3 orang remaja, yang mungkin seumurannya.

Ada di seberang jalan, menuju gang sempit. Yang membuatnya curiga, satu dari mereka ditarik paksa.

"gara-gara Daffa gua jadi gang sempit issue," gumam Haru. Membungkus jajanannya kembali dalam plastik, bersiap-siap hendak pulang.

Namun, terlihat ada perlawanan dari satu orang yang diseret paksa tadi. Kemudian orang tersebut lari. Sempat bertatapan mata langsung dengan Haru sebelum ia berbelok. Dan Haru, mengenali siapa orang itu.

Galang, dengan jaket hitam polos yang tudungnya menutupi kepala.

"harusnya gua ga sepeduli itu." Haru berdecak, menurunkan standar motornya lalu bergegas ikut berlari. "tapi cowo gua peduli banget sama lu."





























🦋🦋🦋




























"BIAN! Haru ngeblok nomer gua!!"

"kok ngadu ke gua? emang gua bapaknya??"

Ditelepon hanya untuk mendengarkan kalimat itu, Bian tidak habis pikir dengan Daffa. "lagian lu bocah banget pasti, makanya Haru marah," cibirnya setelah itu.

highway • harubby (another story about school life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang