•30 - need to explain

345 63 6
                                    

Ujung kantin dan ujung kantin. Jika sebelah utara ada Haru dan teman-temannya, maka di ujung selatan Daffa dan teman-temannya juga.

"sebegitu banyaknya anak ULTRAS tahu lu pacaran sama Daffa dong, Ru?" celetukan Regan membuat Haru menoleh.

"gua ga tau. tanya aja ke Daffa."

"lu ga memperkenalkan kita ke pacar lu itu? sekian lamanya?" dengus Jana lagi.

"kan Daffa udah tau nama lu," balas Haru malas.

"belom. dia panggil gua Renjana!"

"nama lu emang Renjana, njing?"

Haru kesal, dan bingung bersamaan. Sementara Evo dan Regan tertawa saja. Sesekali Evo melirik pada Gavin yang nampak tak berminat dengan percakapan mereka. Entah menurutnya saja atau bagaimana, jika Gavin terlihat lebih diam akhir-akhir ini.

"lu tadi pagi ga bareng sama Daffa?" tanya Evo.

"kaga. sombong emang dia kakinya udah sembuh," jawab Haru. Helaan napas panjangnya terdengar.

"ya masa mau sakit terus, lu mah?" Jana memukul pundak si sohibnya itu emosi.

"bocorin bannya Daffa dong tolong."

Satu pukulan diterima Haru oleh Jana lagi, membuatnya meringis lalu tertawa.

"kenapa ga lu aja yang bocorin bannya?" tanya Regan heran, menggelengkan kepala.

"iya nanti niatnya gitu."

"jangan, anjir!" Jana kesal, mempertanyakan kenapa pula Daffa bisa mau dengan manusia seperti Haru.






























🦋🦋🦋































"Ru, cowok lu bannya bocor tuh. mau izin keluar ga dibolehin satpam."

Ucapan Bian yang baru ke kelas usai bel masuk kedua berbunyi. Haru mengerutkan kening, pun Jana yang kini menatapnya heran. Karena seingatnya, Haru tidak pergi-pergi lagi sejak pulang dari kantin.

"kok bisa bocor?" tanya Haru bingung. Ia kan hanya becanda saja tadi.

"lu bocorin bannya ya?" tuduh Jana tiba-tiba.

"kaga, njing. orang gua daritadi di kelas sama lu pada!" Haru mendengus. Beralih lagi menatap ke arah Bian. "suruh bareng gua aja lah nanti dia??" Namun, tak dapat dipungkiri ia juga senang.

"katanya Daffa tuh mau nganter Galang kemana gitu."

"ya ntar Galang gua aja yang anter."

"peduli amat lu ama Galang?" Bian mengerutkan alis, mana ia tahu kejadian semalam yang membuat Haru dan Galang jadi merasa sudah kenal satu sama lain.



daffa

bareng sama gua
ntar gua yang anter galang

ih tau darimana
bian ember bgt

emang mau anter galang kemana?

pulang

kok lu anter motor dia kmn

di bengkel
eh lu aja sini
haru
ke gerbang dong
bantuin ngomong sama pak satpam
kalo lu pasti dibolehin

gaboleh

udah ada guru kls lu?

udah

highway • harubby (another story about school life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang