aldo
lu jgn sakit
daffa sakit gara-gara lu sakitpret
daffa emang meriang dari kemaren
tapi berangkat mulupantes lu ngilang trs dicariin
ya udah ga jadi marah guababi
lu dr kmrn kaga peduli sama dia
knp tbtb bgt skrg?
ga terima guadih
asal lu tau gua selalu peduli
btw si arfa ini sp sihpacar abangnya daffa dibilang
kok mamanya kenal
ya kenalan lah
lah dia knp ada di sini
di mana
lu di rumah daffa?"makasih ya."
Balasan pesan Aldo tak dijawab oleh Haru lagi ketika ia disuguhi minuman di meja. Memandang lelaki lebih tua di depannya, lumayan mirip dengan Daffa sendiri.
Mereka sudah berkenalan saat ia ikut Daffa untuk menemui lelaki itu dan Septian. Sekarang, mereka berdua familiar satu sama lain.
"Mamanya Daffa minta gua di sini nemenin Daffa, lagi sakit." Penjelasan Arfa cukup menjawab rasa penasaran Haru.
Setelah sampai di rumah tadi, Gavin langsung pulang. Dan Daffa langsung masuk ke dalam kamar, mungkin sudah tidak kuat.
"kok dia berangkat sekolah sih kalo sakit...?" tanya Haru, menghela napas panjang, khawatir.
"anaknya emang gitu kan? lu yang pernah jadi pacarnya," sahut Arfa santai.
Membuat hati Haru tertohok mendengar pernyataan itu. Akan lebih baik kata 'pernah' tadi dihilangkan saja.
🦋🦋🦋
"hati-hati."
"iyaa, kak."
"kalo panas lagi pulang aja, izin. ntar gua jemput."
"iyaa, bawel."
Haru di samping pos satpam. Melihat Daffa keluar dari dalam mobil dengan wajah yang sudah lumayan cerah, lebih baik daripada kemarin. Ini masih pukul 6 lebih, ia sengaja berangkat pagi untuk melihat Daffa benar-benar diantar oleh Arfa.
Manik Daffa lumayan terkejut ketika melihat Haru di sana. Namun, tetap menghampiri si empu.
Yang dilihat Haru sejak semalam, menggambarkan kedekatan Arfa dan Daffa sebelum kematian Hendika.
"tumben udah berangkat?" tanya Daffa heran.
"mau lihat motor Bian masih aman apa gak," dusta Haru.
Daffa mengangguk. Jika dilihat saat pagi terang ini, ternyata wajah Daffa ada luka. Pasti bentuk perlawanan dari dua orang semalam. Haru sangat menyayangkan.
"jangan pegang-pegang!" kesal Daffa, menepis tangan Haru yang hendak menyentuh pipinya.
Yang lebih muda tertawa kecil. "iya, maaf. ayo ke kelas. kelas lu di mana?"
"gua mau ke kantin dulu. lu aja yang ke kelas."
Lalu Daffa pergi. Jelas tidak mau berhubungan terlalu lama dengan Haru sekarang.
Namun, ini Haru. Orang yang sempat abai akan orang berstatus mantannya itu, justru mengikuti si empu menuju kantin secara diam-diam. Sekarang Daffa tak tahu Haru ada pada jarak tidak jauh di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
highway • harubby (another story about school life)
Teen FictionLembaran cerita tentang Haru, si murid STM yang meyakini di bumi ini tidak ada orang jahat dan orang baik, hanya berisi orang-orang sedang menjalani hidup. "menjalani hidup tuh nggak selalu harus tawuran, Daf." "gua bukan tawuran, Ru." "balas denda...