•21 - uncontrollable

366 65 3
                                    

"langsung pulang?" Haru bertanya ketika melihat Daffa sudah membawa tasnya.

"ke kantin dulu sama temen-temen," jawab si empu.

"terus langsung pulang?"

"iyaa."

"beneran?"

"beneran, Haruuuuuu! udah sana masuk, ditungguin Vano itu."

Daffa mendorong tubuh Haru masuk ke dalam aula. Walau masih ada sedikit curiga, Haru membiarkan Daffa pergi bersama teman-temannya.

Si ketua OSIS nampak sibuk memegang kertas penilaian dari guru tentang lomba musik tadi.

"siapa yang menang?"

"Evo kelas lu, kelas gua satu ini si Galih, terus kelas 10 anak bangunan, Juan," jawab Vano membacakan hasil yang ia dapat.

Sudah Haru tebak. Ia tak bohong penampilan Juan tadi memang pantas dijadikan pemenang. Tapi ia jadi sebal jika nantinya Juan akan menyanyikan lagu untuk Daffa lagi.

"pentas seni anak teater batas kirim sound hari ini loh." Vano memberitahu panitia penanggungjawab.

"gua pulang duluan boleh kaga? udah kaga ada lagi—"

"lu disuruh Aldo bantuin dia nulisin hadiah-hadiahnyaa!"

"biar Aldo sendiri lah orang dia kemaren ga ikut rapattt," cibir Haru malas.

"daripada lu nganggur."

"Bian juga kaga ada tuh?" Ia mendengus, merasa tak adil.

"ya gara-gara dia pulang duluan, lu jangan."

Dengan malas Haru menghampiri Aldo yang berada di ujung ruangan, duduk di bawah dengan banyaknya benda-benda terbungkus rapi.

Mood-nya tidak baik, tapi tetap ikut duduk. Mengambil bolpoinnya dan tanpa mengatakan apa-apa ikut bergerak. Sukses mengambil atensi Aldo yang kini menatapnya terheran-heran.

"kenapa lu? berantem ama Daffa?" tanya Aldo. "pacaran baru 3 hari udah berantem?"

"kaga. Daffa lagi lucu-lucunya," sahut Haru.

"loyo amat dah. lu meriang? mau gua panggilin Daffa? tadi gua ketemu dia lagi sama Ju—"

"ssst, sensor nama itu!"

Butuh beberapa detik untuk Aldo memahami. Ia tertawa kemudian usai mengerti.

"rameann. tapi emang posisinya Daffa sama Juan di depan," jelas Aldo.

"harus banget Juan yang di depan bareng Daffa? menurut lu kalo gua bilang jauhin Juan gitu Daffa bakal diiyain apa gak?" curhat Haru, sedih.

"iyain sih kata gua, soalnya Juan. kecuali lu minta dia jauhin sahabat sehidup sematinya alias Galang," balas Aldo santai.

"sehidup semati banget gak tuh?"

"jangan cemburu sama Galang. soalnya ga mungkin Galang mau sama Daffa."





























🦋🦋🦋




























daffa

udah di rumah?
daf


Berjarak 2 jam pesan pertama dan kedua yang dikirim. Haru menghela napas karena tak kunjung ada balasan. Terakhir Daffa terlihat online pun sejak 4 jam lalu.

highway • harubby (another story about school life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang