chapter 8

315 64 6
                                    

23 januari 2024
💢💣💢
〽️
  〽️
    〽️
      〽️






Jennie pov;

Kali ini aku tak menolak ajakan taehyung untuk istriahat bareng. Jisoo  sepertinya tak masalah aku tak dengannya. Ah tentu saja. Jisoo kan punya teman lain. Sebenarnya yang  mau jadi teman aku juga banyak, namun aku tak nyaman dengan mereka, sepertinya mereka cuma  pengen kecipratan popularitas aku saja. Oh iya kenapa aku percaya diri sekali akan popularitas aku. Tentu karna diam diam banyak laki laki yang  suka sama aku dan bisa dibilang aku  ini primadona baru disekolah.
Yah biasalah kalau ada murid baru dan bening dikit pasti bakal jadi incaran beberapa orang. Tapi sepertinya dekat dengan taehyung bisa meminimalisir orang orang yang akan mendekat padaku.

Mataku secara otomatis tertuju pada dua orang yang sedang celingukan cari  kursi, karena kebetulan meja kantin  hari ini penuh. Dan tumben lisa sama rosie ke kantin.

"Sini aja bareng kita, kursinya masih  ada nih". Ucap seulgi. otomatis lisa dan rosie nyamperin mereka

"Tumben ke kantin ?" tanya jisoo

"Art aku lagi pulang kampung, ibunya  sakit" jawab rosie

"Oh"

"Rosie kamu potong rambut?" tanya jisoo dan aku juga memperhatikannya Iya, rosie potong rambut dan itu terlihat berbeda

"Dia terlihat lebih cantik kan?", ucap lisa, dan jisoo mengangguk

Rosie senyum senyum senang di puji gitu sama lisa

"Dan dia terlihat lebih dewasa dibanding aku" tambah lisa. Tapi setelahnya ia melipat bibirnya kedalam seperti orang yang keceplosan bicara

Raut wajah rosie semakin semeringah. Dan berkata dengan semangat.

"KALIAN DENGAR KAN?, dia mengakui kalau aku lebih tua dari dia"

Menurutku. Mereka selain nampak  seperti sepasang kekasih, mereka juga nampak seperti anak kembar. Mereka   sering kali berdebat akan sesuatu dan berakhir marahan, tapi tidak lama kemudian akur lagi. Dan lisa selalu  menganggap Rosie anak kecil, padahal dia lebih muda satu bulan dibanding rosie.
Dan pantas saja rosie senang kali ini, karena dia dianggap lebih dewasa oleh lisa.


"Rasanya hambar"

Taehyung berkomentar saat mencicipi sup pesanannya.

"Minta tambah bumbu lagi sama penjaga kantin nya" kataku.

Kemudian taehyung memanggil ibu kantin. Dan saat itu aku bertemu tatap dengan lisa. Tak ada ekpresi apapun diwajahnya, lempeng aja gitu. Terus dia Mengalihkan pandangannya ke rosie yang mau nyuapin dia makanan.







💢

Beberapa hari berlalu, sepertinya aku mengerti akan sesuatu, semenjak aku dekat dengan taehyung. Jisoo dan teman temannya menjauh dari aku. Sikap jisoo memang tak berubah saat dikelas. Hanya saja, dia tidak pernah membicarakan hal lain selain yang menyangkut sekolah.

Malam ini aku putuskan tidak pergi kemana mana. Mau diem aja di rumah. Sekalian mau mempergunakan media sosial sebaik mungkin.

Aku buka akun ig nya jisoo, berniat mencari akun lisa disana. Dan benar, ada akun lisa dan beberapa teman jisoo yang aku kenal. Tak terlalu banyak yang lisa post, hanya berisi foto Dia yang sedang jalan jalan.
Oh, bukannya dia miskin? Tapi beberapa tempat yang ia kunjungi ada diluar negri.

Ada satu postingan yang menandai rosie dan aku segera melihat nya. Seperti biasa, terlihat dekat dan menurutku mereka cukup konyol. Tingkahnya sangat absurd dan itu cukup membuat sudut bibir ku tersungging.






💢

Jam kosong. Hari ini mendadak guru pada rapat, kami harus tetap berada di lingkungan sekolah sampai jam pulang tiba.

"LISA AWAS! " teriakan rosie menggema di koridor sekolah. Aku melihat ke arah lisa.

DUUKKK

Bola voli menghantam wajah lisa.
Aku kaget. Dan sepertinya hanya aku saja yang kaget. Karena kulihat sekeliling terlihat acuh dan menganggap tak ada sesuatu yang terjadi.

Taehyung berdiri sekitar tiga meter dari lisa. Dia mengangkat tangannya dan seorang temannya memberikan dia bola.

Taehyung mengangkat, melempar bola voli itu diatas kepalanya sendiri seperti akan melakukan servis. Dengan lompatan dia menuju bola dan memukulnya tepat ke wajah lisa. Ini bola kedua yang berhasil mendarat diwajah lisa. Sungguh mengejutkan sekali. Lisa hanya diam di perlakukan seperti itu oleh taehyung.

Dia mengangkat wajahnya.
Oh tuhan hidungnya mengeluarkan darah.

Aku melihat ada jisoo serta temannya yang lain hanya diam saja tak membantu lisa sama sekali.
Teman macam apa mereka ini. Bahkan dk saja yang seorang pria serta teman dekat lisa hanya memalingkan wajahnya saja seolah tak ingin melihat lisa kesakitan.

Tunggu.
Apa yang terjadi sebenarnya?
Seketika aku teringat akan pertanyaanku pada jisoo, 'terbalik' ucap Jisoo waktu itu dan kini aku mengerti akan kata itu.
Awalnya aku mengira lisa seorang pembully, suka memukuli orang. Karena aku menyaksikan lisa memukul taehyung dan memukul seseorang di depan studio. Ternyata yang ku lihat bukan kebenarannya.

Dan inilah kebenarannya yang sedang kulihat ini. Lisa lah yang di bully. Dia yang di pukuli, dipermalukan depan orang banyak, dan kurasa luka kemarin akibat pemukulan dari orang yang sama.

Dan pada akhirnya memang selalu benar ,jika orang yang berkuasa selalu menindas orang yang lemah. Dan sesama orang lemah tak bisa saling menolong dikala seseorang di tindas didepan matanya sekalipun.

Begitu juga aku. Kini aku hanya bisa diam dan menunggu taehyung pergi meninggalkan lisa.

Dan setelah kepergiannya, lisa di tolong beberapa temannya. Rosie bahkan sudah menangis dan menangkup wajah lisa. Tangannya menyumpal hidung lisa dengan tissue 

"Bukan aku tak ingin menolong lisa. Bukan aku tak iba terhadapnya, tapi aku harus memikirkan dampaknya. Bukan hanya untukku tapi keluargaku juga. Taehyung dan keluarganya bisa berbuat apapun pada kami dan menghancurkan kami jika dia mau. Tetaplah dekat dengan dia selagi kau dekat dengannya. Itu akan menguntungkanmu dan membuatmu berada diposisi aman di negara ini. Jangan seperti kami". Ucap Jisoo

Saran  macam apa itu. Aku tak peduli  jika aku harus pindah ke negara lain. Dan jika taehyung ingin menghancurkan keluargaku tak apa. Emang keluargaku punya apa dinegara ini.
Ga ada.
Aku juga termasuk orang miskin kan. Ayahku hanya seorang dokter dan ibuku pun hanya seorang pengusaha yang tak pernah tinggal dinegara ini.

"Aku tidak pernah berubah akan sikapku. Aku pernah bilang padamu jika aku tak suka dengan seorang yang nakal dan berprilaku tak baik, dan di depan mata kepala sendiri, aku menyaksikan taehyung berprilaku tak baik. Dan kamu menyarankanku untuk tetap dekat dengannya. Lalu siapa kamu berani menyuruhku seperti itu. aku tak sepicik itu hanya karena ingin aman, aku mengikuti saranmu begitu?. Aku bukan seorang pengecut atau penjilat".

Tidak berteman dengannya tak merugikan sama sekali. Dan berteman dengannya juga tidak  menguntungkan.

"Menurutku malah menjijikan, seperti menjilat ludah sendiri, Aku tegaskan aku tak suka anak nakal. Mungkin aku sempat keliru dengan menganggap lisa nakal dan taehyung baik, tapi bukan salahku kan berfikir seperi itu. Karena aku melihat lisa memukuli taehyung waktu itu"

Jisoo terdiam, sepertinya dia tersinggung dengan kata kataku mungkin dia merasa sakit hati, secara tidak langsung aku mengatakannya pengecut dan pecundang, hanya bisa diam saja karena tidak punya  kemampuan dan ingin merasa aman sendiri.








To be continue~~~~

Chapter 9 🔜
Cctv... Ada ga ya cctv di rumah jennie. Kalau di lihat, pasti aku kaya pasutri  baru nikah ini mah. Romantis  romantisan di tengah hujan.

📌
Readernim kalian suka cerita ku yang ini ga?
Kalau ga ada reaksi, maka aku anggap kalian tidak suka.

avengefulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang