chapter 28

272 43 2
                                    

12 februari 2024
💢💣💢
〽️
  〽️
    〽️
      〽️














Jennie pov;

Seperti biasanya taehyung mengajakku pulang bareng dan aku sanggupi.

Sampai di parkiran aku tersenyum melihat orang berhoodie kuning lewat didepanku. Aku langsung meraih tangannya

"Lisa" aku memanggil namanya. Lisa pun berhenti kemudian membuka topi hoodie nya

oh nice. Wajahnya sempurna. Dengan beberapa bekas luka keunguan

"Astaga kau kenapa?" ucapku kaget, beneran kaget karena lisa beneran menerima pukulan tanpa mengelak seperti yang dikatakan rosie.

Yah aku tau lisa di pukuli dari rosie, dan rosie bilang jisoo pun menanyakan hal serupa dengan jennie.





"Jennie ayo pulang" taehyung menarik tanganku yang lain. Segera aku menghempaskan tangannya. Dan menatapnya dengan berang. "Ini kelakuan mu kan?" ucapku kesal.

"Apa kau melihatku memukulnya?" tanya taehyung, ah bocah sialan, kau kira kau lebih pandai dariku. Dasar otak udang

"Oh bentar, jadi ini alasannya menjemputku ke bandara, supaya kau bisa menyuruh orang memukuli lisa dan kau kira bisa membodohi ku" ucapku menatapnya dengan bengis. "Kau memaksaku ikut denganmu padahal aku sudah bilang akan pulang bersama lisa, karena kami berada di penebangan yang sama dan tujuan yang sama pula". Ucapku.

"Kau menuduhku tanpa bukti, kau menuduhku dengan prasangka konyol mu itu".

"Aku? Konyol?. Ok. Cukup mendekati orang konyol sepertiku, sekarang enyah dari hadapanku!".

"Kau!". Ucap nya geram.

"Apa? Sudah aku bilang aku tak suka kekerasan dan aku bersedia dekat denganmu karena kau berkata akan merubah sikapmu menjadi lebih baik dan tidak lagi memukuli lisa, tapi ini apa? Kau kembali memukulinya".

"Ohhh, lalu apa maksud dari postingan kalian berdua? Kalian dekat hah? Sudah ku bilang jangan dekati dia" bentaknya.

"Apa masalahmu?, kau tak bisa melarangku. Dan kurasa cukup. Berhenti sekarang!. kau jangan memaksakan kehendak padaku, aku sungguh tidak suka".

"Jangan sok jennie kim" ucapnya sarat akan ancaman, dia kira aku takut. engga lah yah.

"Bisa lepaskan aku?. Aku mau pulang" ucap lisa menarik tangannya yang masih ku genggam.

"Pulang bersama ku" ucapku,

lisa menggeleng. "Aku bareng rosie" katanya.

"Oh" ucapku cengo, lisa beneran ga punya hati, harusnya dia bersedia pulang denganku, bukankah aku sedang membelanya. Ah dasar bocah cungkring. Tidak sesuai ekpektasi. Padahal waktu dipesawat dia sangat manis sekali.











Ngomong ngomong, aku harus mengakui lisa sebagai pembuat rencana yang baik ah terhitung sudah dua kali aku mendapati dua rencananya yang berhasil dengan baik. Kalian ingat kan waktu di pasar malam haha.

Rencananya di buat oleh lisa dan aku masuk kedalan permainannya, ternyata aku handal juga haha, bisa lah aku asah kemampuan akting ku, mungkin aku bisa menjadi artis, dan sama sama terkenal dengan lisa.
Lisa jadi dancer terbaik dan aku jadi aktris terbaik
Aahh lupakan bualanku. Aku tak berminat menjadi orang yang terkenal. Takut jantungan menghadapi haters yang mulutnya sangat julid dan selalu menjadi yang sok bener.

Setelah insiden pengigitan leher dan penghisapan leher.
AAh haruskah aku menyebutnya insiden atauuuu momen romantis. Ah tapi tidak lebih romantis di banding saat aku menari dengan lisa dan di saksikan banyak orang. Sungguh, tepuk tangan dari orang orang itu memberiku kesenangan yang luar biasa

avengefulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang