chapter 47

141 21 2
                                    

20 september 2024
💢💣💢
〽️
  〽️
    〽️
      〽️












Jennie pov;

Jalan jalan sendirian. Ini persis seperti mengulang masa lalu. Seberapa jauhkah aku sudah berjalan? Kenapa aku berada di tempat yang belum pernah aku kunjungi sama sekali. Ini berada di perkampungan, banyak sekali barang loak disini.

Karena takut terjadi hal buruk terhadapku. Aku memilih untuk mencari jalan raya saja. Setelah bertanya pada orang sekitar, aku tau arah untuk jalan pulang. Namun langkahku terhenti saat melihat seseorang yang membuatku berfikir keras dimana aku pernah melihat orang ini.

Setelah mengingat beberapa saat. Aku tau siapa itu. Dia adalah pencuri motor lisa, ah bukan. Lebih tepatnya dia adalah teman lisa yang di beri peran sebagai pencuri oleh lisa saat di pasar malam waktu itu.

Jiwa kepo ku kembali mencuat. Aku ingin tau, sedang apa dia di sini?. Rasa penasaran ku ini di latarbelakangi oleh dia yang adalah teman lisa, yang dapat lisa andalkan.

Postur tubuh nya. Sepertinya aku mengingat postur ini saat aku jalan jalan sama jisoo. Aku melihat dia bersama lisa di taman itu. Namun dia pergi begitu saja, lisa pun sama. Mungkin kah itu orang yang sama. Kurasa iya.

Saat memperhatikan nya. Mataku mulai terbelalak. Aku kenal wajah ini. Wajah yang pernah ku kagumi karena ketampanan nya. Ah, kenapa aku ini? Kenapa aku terpesona oleh lelaki paruh baya yang seumuran ayahku. Tapi jujur. Dia tampan sekali. Daaannn..... mirip lisa. Mereka seperti berbincang. Saat memperhatikan nya tiba tiba begitu banyak orang yang lalu lalang hingga aku tak bisa lagi melihat mereka berdua. Setelah suasana lenggang. Mereka tak berada di tempat itu lagi. Aku kehilangan jejak. Maka aku putus kan untuk pergi saja.

Berjalan menuju jalan raya. Aku menyetop taksi untuk pulang. Namun sepertinya aku harus mampir dulu ke cafe karena perutku melilit. Aku kelaparan ternyata.

Cafe nya lumayan ramai, haruskah aku mencari cafe lain saja.

"Jennie kau disini?" Seseorang bertanya, dan dari suaranya aku tau dia siapa.

"Iyah" jawabku.

"Meja nya penuh. Kau bisa duduk bersama ku jika kau mau" ucap nya.

Aku duduk begitu saja. Jangan heran. Ini karena aku kelaparan dan sepertinya tak punya tenaga untuk menahan nya lagi. Tak apa aku duduk besama taehyung kali ini. Lagipula belakangan ini dia tak membuat ulah pada lisa.

Aku memesan menu yang aku inginkan.

"Kau dari mana?" Tanya taehyung

"Dari rumah" jawabku seadanya. Ga mungkin juga aku bilang aku sempat nyasar barusan.

"Rumah?, sengaja kesini?" Tanyanya.

"Ya, karena aku lapar" jawabku

Ah,. Bisakah mulut nya berhenti bicara saat mengunyah. Sungguh itu sangat mengganggu. Aku ingin makan dengan tenang.

Eh bentar. Kenapa aku merasa ada yang memperhatikan ku. Bukan nya aku percaya diri. Aku tau aku cantik, tapi bisakah tidak memandang ku seintens itu. Aku menatap balik pria itu. Tampan, sangat tampan. Dia memiliki alis yang rapi. Hidung yang lancip dan bibir yang pas untuk wajahnya. Badannya tidak gemuk dan tidak kurus juga.

Uhuukk uhukkk.

Tiba tiba saja taehyung batuk, setelah nya dia menggungam "kenapa dia ada di sini, sialan" ucap nya.

Dia mengumpat pada siapa?

Oh, kenapa situasi nya seperti ini? Lelaki tampan itu menyeringai.
Jangan bilang taehyung mengupat pada laki laki itu. Apa mungkin dia gay yang menyukai taehyung.

"Jennie, aku pulang duluan" ucap taehyung tiba tiba dia berdiri setelah mengelap bibir nya dengan tissue.

Aku mengangguk dan meneruskan makanku. Lelaki itu pun kembali memakan makannannya. Namun sepertinya dia selesai duluan dibanding aku. Dan keluar cafe terlebih dahulu.






💢

"Lisa ulang tahun malam ini, bagaimana kalau kita kasih kejutan dia" aku membaca pesan dari jisoo

"Aku setuju, kejutan seperti apa?"

"Hal biasa. Kita datang ke rumahnya tepat jam dua belas malam kita kejutkan dengan kue dan beberapa telur mentah mungkin. Dan beberapa bungkus terigu" jawabnya.











💢

Sesuai rencana. Setengah dua belas malam jisoo, Rosie dan teman teman club dance nya lisa sudah berada di rumahku, membawa sekotak kue, dua kilo telur dan satu kilo terigu serta beberapa pewarna makanan.

Jam dua belas kurang lima kami sudah berada di depan pintu rumah lisa.

Aku menelpon lisa, memintanya membuka pintu. Aku beralasan ingin menginap karena takut berada di rumah sendirian karena menonton film horor. Tanpa bertanya apapun dia mengiyakan. Aku tau lisa tak mungkin mau datang ke rumahku di tengah malam. Aku tau dia penakut.

Saat lisa membuka pintu, kami langsung menyanyikan lagu ulang tahun. Dia terkejut. Dan ini berhasil. Wajah bangun tidurnya sangat imut. Pengen cium ya tuhaaaan. Kalo aja ga ada orang, udah aku sosor dari tadi.

Lisa memejamkan kedua matanya bersiap untuk berdoa, setelah nya dia membuka mata dan meniup lilin.

Kami di persilakan masuk. Kami membuat kode dengan mata. Rosie yang bertugas memegang kue melipir sedikit. Setelahnya kami memukul kepala lisa dengan telor yang kami pegang sedari tadi. Jeritan pun tak terhindari. Suasana rumah lisa yang awalnya sunyi kini penuh suara teriakan dan tawa. Bobby menaburkan terigu yang sudah di campur pewarna makanan, lisa nampak seperti smurf.

Lisa yang tak mau belepotan sendiri kini sudah menjadi seperti zombi. Mengejar untuk bisa kotor seperti dia. Aku korban petamanya, dia memelukku. Wajahnya bergerak si wajahku dan bau amis dari telurpun begitu menyengat. Aku tak bisa menghindar, pelukan lisa sangat erat dan terasa licin karena telur itu.

Setelah puas mengotori ku dia mengejar yang lainnya hingga terikan itu terus terjadi. Sampai terasa lelah kami berhenti dengan kekacauan yang kami buat. Kami bergantian membersihkankan diri dan membereskan kekacauan di rumah lisa.

Saat ini kami berkumpul di ruang tengah sambil menikmati makanan yang kami order. Beberapa minuman bersoda pun tersedian. Kami tidak merayakan dengan alkohol karena usia yang belum legal.

"Aku penasaran dengan wawancara yang kamu lakukan" ucap dk.

"Peluncuran nya besok, dan sesi wawancara juga di tayang kan besok" ucap lisa

"Moga laku yah majalahnya" ucap momo

"Pasti laku lah, artis ku yang jadi cover nya" ucap jisoo bangga.

"Amin" ucap Rosie sambil makan kue ulang tahun.

"Sebuah perusahaan tutup karena kenaikan upah yang di tetapkan pemerintah, puluhan ribu orang menjadi pengangguran dalam sehari" suara televisi mendominasi setelah beberapa saat kami terdiam barusan 

"Tetangga ku yang rese itu terdampak juga, haruskah aku senang akan hal ini" ucap momo

"Oh, yang suka pamer kekayaan itu kan" ucap dony

"Yang gelang emasnya sampe siku" ucap bobby

Momo mengangguk

"Tetangga ku juga terdampak. Kasian dia, mana istrinya lagi hamil besar" ucap dk

"Tapi perusahaan bertanggung jawab loh, mereka memberikan uang pesanggon" ucap boa

"Menurut kalian mana yang salah? Pemerintah atau pengusaha?" Tanya jisoo

"Pemerintah" jawab lisa

Semua orang menoleh ke arah lisa. Karena jawaban lisa itu mengejutkan. Karena semua orang pikir pengusaha itu terlalu kejam dengan keputusan yang mereka ambil. Mereka tidak memikirkan nasib orang banyak.

To be continue~~~~

Chapter 48🔜
"Maka jadilah pecundang selamanya. Dan biarkan kebenaran itu menguap begitu saja"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

avengefulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang