chapter 31

225 35 0
                                    

24 februari 2024
💢💣💢
〽️
  〽️
    〽️
      〽️














Author pov;

Jenlisa pergi ke pasar tradisional

"Mari nikmati waktu bebasmu lisa" ucap jennie sambil menggandeng lengan lisa.

Lisa tau, menjadi terkenal itu tak mudah, setiap kali dia pergi keluar rumah pasti ada orang yang mengenali. Dan cita citanya menjadi orang terkenal akan beresiko seperti itu. Dan yang di katakan jennie itu benar, setelah tujuannya tercapai dia tidak akan bisa bergerak bebas mungkin pergi ke pasar tradisional seperti sekarang ini tak akan lagi dapat ia lakukan nantinya. Ngomong ngomong soal resiko, Setiap pekerjaan itu memiliki resiko masing masing. Dia tak ingin mengambil resiko yang sama seperti kedua orangtuanya.

"Rosie bilang lagi ada di sekitar sini" ucap lisa.

"Sedang belanja kah?" tanya jennie

"Katanya lagi nonton futsal" jawab lisa.

"Bagaimana kalo kita kesana", usul jennie.

"Yuk" ajak lisa mengambil alih bawaan jennie, sehingga jennie tak membawa apapun sekarang. Sebenarnya jennie suka posisi yang tadi, walaupun membawa sebuah kantong yang berat, setidaknya tangan yang satu lagi bisa menggenggam tangan lisa. Tapi sejak lisa mengambil barang bawaannya, dia tak lagi bisa memegang tangan lisa. Yah tentu saja masa iya mau menambah beban lisa.

"Tuh dia" tunjuk lisa ke arah rosie yang lagi makan sambil bersila diatas tempat duduk yang terbuat dari keramik.

"Hai rosie" ucap jennie setelah tiba di samping rosie yang sedang serius menonton pertandingan.

"Oh hai" jawab rosie dan menggeser duduknya.

"Anteng banget nonton bapak bapak" ucap lisa sambil mendekatkan mulutnya ke arah rosie, dan rosie tau mau nya lisa apa. Bukan cium yah, tapi minta makanan yang dimakan rosie. satu suap berhasil masuk ke mulut lisa, dan langsung dapat respon seperti orang yang merasa begitu keenakan.

"Enak?" tanya rosie

"enak banget, beli dari mana?". Tanya lisa.

"Tuh" Jawab rosie. Satu gerobak berada disekitar situ

"Mau jajan ga?" tanya lisa ke jennie. Jennie tersadar dari bengongnya. Dia masih belum terbiasa melihat lisa yang manja ke rosie, walaupun sudah sering kali melihat lisa dan rosie intim seperti itu.

"Aku beli dulu yah" ucap lisa dan langsung menghampiri tukang dagang itu.

"Itu ayahku" ucap rosie menunjuk seseorang dilapangan.

"Oh jadi kamu nganter bapak mu" ucap jennie, rosie mengangguk.

"Demi mendapatkan uang jajan lebih" ucap rosie sambil nyengir. Jennie tertawa

Lisa duduk di samping jennie, memberikan satu bungkus jajanan ke jennie.

Pertandingan yang membosankan menurut seseorang yang profesional dalam bidang itu.

"Aaahhh lelah, pinggang ku sakit" keluh seseorang dilapangan.

"Rosie bapak mu kenapa?" tanya lisa.

"Paling encok" ucap rosie acuh

"Daddy kenapa?" tanya rosie, jennie langsung kaget, ingin rasanya mengadukan pada ayah rosie kalau anaknya baru saja mengejeknya

"Cape" ucap ayah rosie sambil duduk di samping rosie, rosie langsung memberikan satu botol air mineral yang ia bawa di tasnya.

"Heii park kau payah sekali. Jadi kurang satu kan pemainnya". Ucap salah seorang pria seumuran ayah rosie.

"Lisa sana gantikan daddy" ucap ayah rosie ke lisa

"Gantikan sama anakku aja yah" ucap ayah rosie dan langsung bapak bapak itu setuju.

Pertandingan yang awalnya monoton menjadi seru dan mengundang gelak tawa yang menonton. Sungguh mereka seperti anak paud yang lagi main bola, nendang nya aja masih belok, kadang hanya menendang angin saja.

Lisa berada di tim yang unggul, terhitung dia sudah membobol gawang tim lawan sebanyak lima kali. Dan itu membuat frustasi lawannya.

"Bentar bentar" ucap seorang bapak saat lisa mau menjegalnya

"Munduran dikit" ucap bapak itu, dan lisa cuma bengong aja. Dia seakan sungkan kalo harus membantah ucapan orang tua

Lisa mundur beberapa langkah. Dan memperhatikan. Bapak bapak itu mengambil ancang ancang untuk menendang.

"Itu kenapa lisa malah nurut gitu sama lawannya". Ucap jennie tertawa melihat tingkah lisa

Saat bapak itu menendang bola jennie dan rosie meledak, bagaimana tidak. lisa di suruh diem aja dan tiba tiba bola yang di tendang sekuat tenaga itu membelok ke arah lisa dengan pelan. Tentu saja lisa membawanya menuju gawang lawan, dan pas berhadapan dengan back, lisa kembali berhenti karena bapak itu tiba tiba saja mengangkat tangan dan bilang "Hei tungguin gue juga laper" ucapnya setelah itu menghampiri teman temannya yang tengah istirahat, tentu saja lisa kembali bengong bagaimana bisa para bapak itu begitu kelakuannya.

Rosie sudah ngakak.

"Lisa itu mantan pemain futsal yang profesional saat di smp, bahkan dia sering ikut lomba antar sekolah. Dan selalu juara".

Jennie baru paham bagaimana permainan ini menjadi kocak, saat lisa yang profesional, bemain dengan para pria paruh baya yang baru belajar olahraga itu.

"Lisa sini. Ngapain masih berdiri di situ. Aku tau kau mengacaukan kesenangan mereka" ucap rosie

Lisa duduk dan menerima minum yang di kasih rosie, setelah minum lisa memakai hoodienya yang dititipkan ke jennie tadi

"Kenapa langsung pake hoodie panas nanti" ucap ayah rosie .

"Keringatan aja engga" ucap lisa. Dan rosie kembali tertawa.












💢

Setelah pulang dari perusahaan, lisa tak latihan ke studio. Dia memilih pulang karena punya tugas sekolah yang belum ia selesaikan. Jennie datang ke rumah lisa setelah menanyakan sedang apa dan berkata akan ke rumahnya karena punya stroberi yang gede gede bawaan ibunya

"Sudah selesai tugasnya?" Tanya jennie.

"Sedikit lagi" jawab lisa.

"Jisoo bilang kau minta waktu buat ikut lomba renang?" tanya jennie dan lisa mengangguk

"iyah, kata kepala sekolah tak ada yang ikut. Makanya aku di suruh ikut"

"Emang ga ada orang lagi?".

"Yang biasanya ikut lagi sakit, dan kemungkinan untuk sembuhnya cukup lama".

"Sakit apa memang?"

"ga tau, katanya kecelakaan. Aku ada kelas sih sebenarnya dihari yang sama" ucap lisa

"Terus gimana?" tanya jennie

"Ga tau, jisoo belum menghubungi ku".

"Ngomong aja ke kepala sekolah kalau kamu ga bisa." Usul jennie.

"Aku ga enak, dia terlalu baik sama aku, lagian hadiahnya juga lumayan. Setidaknya aku bisa lah juara tiga" ucap lisa

"Jadi pada akhirnya demi uang". Ucap jennie

"Iyah, selagi ada kesempatan untuk menghasilkan uang. ya kenapa tidak?" ucap lisa.













To be continue~~~~

Chapter 32🔜
Lebih baik jauh dan jarang bertemu daripada harus menyaksikan mereka sengsara di depanku

avengefulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang