19 september 2024
💢💣💢
〽️
〽️
〽️
〽️
Jennie pov;Katakanlah aku kurang sopan sekarang. Karena nyatanya emang seperti itu. Yang ku lakukan sekarang adalah mengintip lisa yang sedang berduaan dengan lelaki yang kelihatan punggungnya doang. Kurang puas karena aku cuma bisa liat tapi ga bisa dengar. Aku putus kan untuk mendekat, tentunya tidak membiarkan diriku ketauan.
"Aku merindukan mu, kenapa kau menghilang begitu saja" ucap lisa terkesan nada manja di nada suaranya.
Sudah dapat di pastikan lelaki itu adalah orang di masa lalunya yang tentunya sangat berarti bagi lisa. Terbukti dengan kata rindu yang lisa ungkapkan.
"Bagaimana harimu?" Tanya lelaki itu. Suara nya lembut dan terkesan begitu peduli dengan lisa
"Sama seperti hari hari yang lalu" ucap lisa
"Aku senang kau baik baik saja" ucap lelaki itu sambil mengelus kepala lisa dengan lembut. Terlihat begitu menyayangi lisa
"Sejujurnya aku kesulitan, tanpa perlindungan" ucap lisa
Jadi lelaki itu pelindung lisa. Yang selalu melindungi lisa di masa lalu. Kalau begitu harus nya rosie tau kan siapa orang itu.
"Kau bisa tanpa ku bukan?"
"Kau benar, aku bisa tanpamu, aku masih bisa bertahan hidup walau setiap bagian tubuh ku selalu merasakan sakit karena di pukuli. Namun sejujurnya hatiku sangat rapuh karena merasa tak ada yang peduli dengan ku" ucap lisa sendu.
Laki laki itu mendekat kemudian memeluk lisa. Dan ini kali pertama aku melihat lisa menangis. Di pelukan seorang pria lagi. Kenapa dadaku terasa sesak. Seakan tak rela lisa berlaku demikian terhadap orang lain. Kenapa dia tak melakukan itu padaku. Kupikir kami dekat, ternyata ada orang yang lebih dekat dengannya. Kupikir aku berarti untuk nya. Nyatanya aku di perlakukan sama saja dengan yang lainnya. Sebaiknya segala hal yang lisa lakukan padaku aku anggap lisa juga melakukan itu pada yang lainnya. Ciuman itu. Aku meragukan kalau aku adalah orang yang pertama mendapat kan nya. Nyatanya aku melihat dia dengan gampang mencium Rosie. Mungkin saja rosie pun bukan yang pertama. Dan aku pikir lelaki ini lah yang pertama.
Daaaammmm.
Mataku melotot sempurna saat lisa mendaratkan sebuah kecupan di pipi lelaki itu. Tiba tiba pandangan ku buram. Dan ini harus di akhiri. Perbuatan mengintip ini harus berakhir karena respon tubuh ku lemah akan hal ini. Aku mengerjapkan mataku, membiarkan air mengalir di pipiku. Seketika penglihatan ku mulai jelas. Aku putuskan untuk menunggunya di luar gedung.
Beberapa saat kemudian lisa muncul seorang diri. Kemana pria tadi?.
"Kau menunggu ku, kupikir kau pulang dengan jisoo" ucap lisa saat dia sudah berada dua meter dariku.
"Kamu kemana dulu tadi, tiba tiba aja ngilang?" Tanya ku
"Aku kebelet pipis tadi" jawabnya
Bohong, kenapa dia harus berbohong? Apa laki laki itu pantas untuk di sembunyikan. Kenapa dia seakan tak ingin aku tau soal lelaki itu. Apa dia takut aku merayu laki laki itu. Ah brengsek, aku bahkan belum punya ketertarikan pada lawan jenis.
"Apa air kencing mu satu ember? Kenapa menghabiskankan banyak waktu" ucap ku sambil meremas botol pepsi yang sudah kandas isinya. Melempar tepat ke arah tong sampah. Lisa melihat pergerakan ku.
"Apa kau kesal?"
Kenapa tanya?. Tentu saja aku kesal karena menunggu nya lama.
"Tidak" jawabku.
"Jisoo mengirim ku pesan kalau dia pulang duluan. Kupikir kau bersamanya" ucap nya
"Oh, jadi itu alasanmu lama pipisnya?" Ucap ku
"Aku mengantri, jadi lama" ucap nya
Nah inilah kenyataannya. Kebohongan itu akan menghasilkan kebohongan lainnya. Sejak kapan toilet di gedung ini mengantri? Jelas sebuah kebohongan yang nyata.
"Oh, begitu rupanya?"
"Aku menghubungi mu tadi tapi ponsemu tidak aktif" ucap nya.
Aku mengeluarkan ponsel ku. "Mati total" ucapku
Sengaja aku mematikan ponselku. Aku tak mau dia tau aku menunggunya dan menyuruhku pulang duluan. Sekesal apapun, aku tetap ingin pulang bersamanya.
💢
Lisa mengambil motornya dan memasangkan helm padaku.
Beberapa kali dia berhenti di depan pedagang pinggir jalan dan menanyakan apa aku ingin jajan atau tidak. Namun suasana hatiku sedang tidak baik. Makanan yang lisa tawarkan biasanya tak mampu ku tolak tapi malam ini aku sedang ingin berbaring tanpa mengemil terlebih dahulu. Aku merasa lelah hari ini, padahal aktifitasku sama aja seperti hari hari biasanya. Jangan sampai aku jatuh sakit lagi. Karena aku tak ingin ayahku di marahi ibuku lagi. Ah sungguh menyebalkan punya orang tua yang tidak akur.
💢
Sampai di pekarangan rumah ku. Lisa memberhentikan motor nya.
Aku turun dan memberikan helm padanya.
Dia terlihat bingung. Mungkin karena helm itu aku berikan padanya. Biasanya aku akan turun dari motor dengan helm di kepalaku, membuka gerbang dan membiarkan lisa memasukan motor nya.
"Pulang lah, malam ini aku tidak menginap" ucapku.
Dia terdiam sesaat, tak melakukan gerakan apapun. Tapi matanya tertuju padaku. Dan apa apaan itu, kenapa dia lama tidak berkedip. Apa dia kerasukan?
"Kau baik baik saja?. Kenapa terlihat lemas?" Tanyanya dengan nada khawatir
"Aku hanya lelah, sudah sana kamu pulang" ucapku sambil membuka gerbang.
"Aku menginap di rumah mu kalo begitu" ucapnya
"Malam ini, ayah ku menginap?" Ucap ku memberi alasan. Pokok nya malam ini aku ga mau dekat dekat dulu dengan lisa. Bayangan dia mengecup laki laki itu terus seliweran di kepalaku.
To be continue~~~~
Chapter 47 🔜
Wajahnya bergerak si wajahku dan bau amis dari telurpun begitu menyengat. Aku tak bisa menghindar pelukan lisa sangat erat dan terasa licin karena telur itu.
N.B
Jennie kena rumor pacaran lagi guys. Kali ini sama bambam. Bestinya lisa.
Gara gara makan bareng di sushi park LA.
KAMU SEDANG MEMBACA
avengeful
Fanfictionlisa; saya orangnya pendendam dan pasti akan balas dendam, sifat ini negatif tapi saya perlu melakukan ini, kalian akan memahami tindakan saya nanti.