chapter 11

339 57 4
                                    

26 januari 2024
💢💣💢
〽️
  〽️
    〽️
      〽️














Jennie pov;

"Terima kasih sudah merawatku lisa".

"Sebenarnya aku tidak bisa merawat  orang, merawat diri aku sendiri aja masih ga bisa".

"Aku tau, untung ada rosie kan?"

"Ya. kau benar, untung ada si tukang  makan. aku hanya perlu menyiapkan  makanan untuknya".

Kami tersenyum.

"Kau harus memakai baju sekarang"  ucapnya. Dan aku mengangguk.

Dia berdiri dan bertanya padaku

"Kau mau makan apa?"

"Oat" jawabku.

"Aku akan buatkan" ucapnya. Setelah  itu berjalan menuju pintu. Tapi langkahnya terhenti.

"Ka jen, tadi malam aku minum susumu" ucap nya

Wajahku tiba tiba saja panas mendengarnya, dan otomatis aku memegang payudara ku.

"Susu?"

"yah, susu coklat milikmu habis olehku tadi malam". Jelasnya seperti sangat malu

"Oh"

Ada apa dengan pemikiran mesum ku di pagi ini ya Tuhan?.

"Tak apa, kupikir itu sudah habis, ternyata masih ada".

"Iyah, hanya cukup untuk setengah gelas". Ucapnya. Dan aku tersenyum.










Kepalaku masih lumayan pusing dan kupaksakan untuk membasuh muka dan berpakaian tentunya.


Selesai dengan urusanku, aku berjalan  menuju dapur. Pengen tau apa yang di perbuat lisa di dapurku. Kupikir membuat oat tak membutuhkan waktu lama.

"Lagi bikin apa?" tanyaku dan dia menoleh.

"Mie instan pake telor dan beberapa   sayuran". Jawabnya.

"Jangan pake cilantro yah" ucapku.

Dia mengerutkan keningnya

"Aku tak suka". Jelasku.

Dia melongo terus mengucapkan kalimat di luar nalar. Yaitu

"Ini kan untukku, bukan untukmu"

Oh ya tuhan. Kenapa berbicara dengan  dia tak pernah mulus dan di luar prediksiku, dia lempeng sekali orangnya.

"Tapi aku mau "ucapku

Aku menyadari sesuatu. Ada apa dengan suaraku. Kenapa aku membuat  suara imut kepada orang yang lebih  muda dariku. Aku ga lagi caper kan ke dia?.

"Katanya tadi mau oat. Dan aku udah bikin tuh" ucapnya. Sambil menunjuk dengan dagunya




Aku disini, dikursi makanku. Lisa mendekatkan satu mangkuk oat dan sekotak susu cair. Sedangkan didepan dia ada semangkuk mie yang masih  mengepul dan wanginya sungguh menggugah selera. Minumnya pun  orange juice.

"Kau mau?" Tanyanya. Sepertinya dia menyadari keinginanku. Atau jangan  jangan iler aku netes karena terlalu  tergiur dengan mie nya lisa.

Aku mengusap bawah bibirku. Memastikan kalau pemikiran tentang iler yang menetes itu tak nyata. Tentu saja aku melakukannya selembut mungkin supaya dia tak menyadari  akan hal itu

avengefulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang