Chapter 41

199 36 6
                                    

💢💣💢
〽️
  〽️
    〽️
      〽️











Lisa pov;

Aku sedang duduk di sisi lapangan. Pagi ini tak begitu cerah. Aku sudah  menyelesaikan penanasan dan sekarang lagi istirahat dulu nunggu intruksi guru olah raga.

Rosie menempel di badanku, pipinya  yang berkeringat menempel di lenganku yang sama keringetan.

Ekor mata ku menangkap seseorang  sedang memperhatikanku. Oh apa aku terlalu percaya diri. Tapi haruskah aku buktikan jika orang itu memang sedang memperhatikanku.
Baiklah.

Aku menguap, dan ternyata orang itupun menguap.
Ah gotcha. Benar dugaanku kalau dia memperhatikanku, mungkin sedari tadi. Ayahku pernah berkata "merasa ada yang memperhatikan mu, menguaplah. Maka orang yang memperhatikan mu juga akan menguap"
Ngomong ngomong kenapa dia ada di luar kelas. Apa sedang tidak ada guru? 

"Kamu ngantuk?" tanya rosie.

"Ah engga, cuma mau ngetes aja"

"Ngetes apaan?" tanya rosie

"Ngetes seberapa lebar mulutku terbuka"

"Aneh"

Aku terkekeh.
Rosie ini mudah sekali percaya dengan apapun yang aku katakan










Jam olah raga selesai, aku ke loker untuk ganti baju dan kebetulan orang  yang aku tes itu ada di sana

"Jam kos?" ucapku, dan dia mengangguk .

"Aku pulang di jemput eomma nanti" ucapnya dan aku mengangguk

"Pulang sekolah langsung pulang ke rumah ya. Jangan kelayapan dulu!  Nanti aku mau ke rumahmu" ucapnya.

Aku mengangguk. Entah kenapa aku  menjadi seseorang yang penurut. Padahal ke rosie aku ga nurut nurut  amat. Malah sebaliknya. Haha









💢

Sampai di rumah, benar saja jennie datang ke rumah sambil membawa satu misting makanan.

Nah kan terjawab siapa yang yang memperhatikanku di saat jam olahraga tadi. Dia adalah jennie. Kakak kelasku yang selalu dekat denganku . Meluangkan waktunya untuk  menemaniku kemanapun. Dan ngomong ngomong tentang itu, aku  jadi sibuk mengatur waktuku antara  jennie dan juga Rosie. Beberapa kali Rosie protes karena aku sibuk dan tak banyak waktu jalan jalan dengannya .

"Ke perusahaan jam berapa?"

"Sebentar lagi. Kenapa? Mau ikut?"

Dia menggeleng. Ku kira dia mau ikut.

"Aku mau quality time sama eomma" ucapnya sambil nyengir.

Aku tau quality time yang di maksud jennie adalah menguras isi dompet ibunya.

"Oh ya, nanti aku mau jalan sama Rosie. Dia ngeluh terus katanya aku ga punya waktu buat dia" ucap ku

Dia terdiam sebentar kemudian bicara "bukannya kalian satu kelas, istirahat pun sama sama"

Ya emang sih, tapi jelas ini beda dengan dulu. Aku menyadari kalau aku mengabaikan rosie belakangan ini karena kesibukan ku. Dan waktu luangku bukannya di gunakan dengannya malah dengan jennie. Dan aku merasa sedikit bersalah karena itu. Rosie adalah teman lamaku, tak seharusnya aku mengabaikannya begitu saja kan.

"Ya emang. Tapi aku jarang pergi berdua dengannya. Padahal dulu kami rutin menghabiskan akhir pekan dengan pergi bersama" jelasku 

Dia terdiam.

avengefulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang