29 februari 2024
💢💣💢
〽️
〽️
〽️
〽️Author pov;
Pagi harinya rosie bangun paling awal, dia menoleh ke arah jennie yang kini memeluknya.
Dia menyingkirkan tubuh jennie dari tubuhnya, yang otomatis jennie memeluk lisa.
Rosie bangun dan mandi pagi. Saat keluar kamar mandi, tinggal lisa di tempat tidur, namun aroma masakan hinggap di hidung nya yang sangat peka akan makanan. Dia tau kalau jennie yang masak.
"Lisa bangun! gue udah mandi, udah wangi, lo masih bau iler" ucap rosie menggeplak bokong lisa beberapa kali.
Lisa bangun karena merasakan panas di pantatnya.
"Bisa ga sih kalo bangunin tuh yang halusan dikit, pake ciuman selamat pagi gitu kan bisa"
"Kalo lo di cium, bukannya bangun malah makin nyenyak. ayo ah cepat bangun!" ucap rosie memaksa, dan pada akhirnya lisa bangun juga.
Rosie langsung membereskan tempat tidur. Setelah itu menghampiri jennie ke dapur, bantuin juga. Tak lama kemudian ayahnya datang bawain baju, dia sungguh ayah yang sayang anak. Jennie iri akan hal itu, coba ayahnya bisa se peduli itu sama dia.
"Mau kemana si lisa?" tanya rosie ke jennie yang sedang membuat juice.
"Ke rumahku kayanya, ambilin baju sama tas" jawab jennie.
Dan benar saja beberapa saat kemudian lisa datang dan menyerahkan barang bawaannya. jennie langsung bersiap di kamar tamu.
"Kalian makan aja duluan" ucap jennie. Lisa dan rosie nurut aja.
Setelah makan, lisa dan rosie merias diri dan gantian jennie yang makan di temani ayahnya rosie.
💢
Taehyung beneran menjalankan niatnya, dia menyebar rumor tentang lisa yang mencelakai siswa dan menggantikannya, cukup banyak mencuri perhatian publik karena seseorang mengauploadnya saat lisa pertama kali ikut promosi di acara girlgrup baru itu.
"Taehyung kau benar benar cari masalah" ucap jennie geram.
"Aku tak pernah main main dalam ucapanku".
"Lalu apa itu membuatmu puas?" tanya jennie
"Ya, aku tak akan membiarkan dia senang karena perbuatan liciknya"
"Ada apa Jennie?" tiba tiba saja lisa datang. Dia tau apa yang sedang di perdebatan oleh jennie dan taehyung, tapi dia akan berpura pura tak mengerti saja untuk beberapa saat.
"Dia dalang atas rumor yang beredar" jennie menunjuk taehyung
"Bukan rumor, tapi fakta" ucap taehyung dengan songong
"Atas dasar apa kau bilang itu fakta? Apa kau punya bukti" tanya lisa
"Tentu"
"Lalu darimana kau mendapat kan bukti itu?" Tanya jennie kesal
"Kau lupa aku ini siapa? Aku bisa tau apapun yang aku mau" ucap taehyung sombong
"Kau repot sekali mengurusi urusan orang lain, apa tidak punya kerjaan lain hah?. Setidaknya belajarlah yang benar supaya ayahmu senang" ucap jennie membuat taehyung mengepalkan tangannya pertanda emosi yang memuncak
"Taehyung, berhenti sebelum kau kehabisan energi. Kau bisa tumbang nantinya" ucapan lisa syarat akan ancaman. Inilah lisa. Setiap kalimatnya itu berbobot dan mampu membuat lawannya hilang kata. Lisa yang serius mampu membuat lawan bicaranya gentar.
Setelah mengatakan itu lisa pergi membawa jennie dari hadapan taehyung.
💢
Di ruang tengah, jennie sedang membuat desain kacamata. Dia membiarkan sebelah tangan lisa melingkar di perutnya. Punggung nya menahan bobot kepala lisa yang bersandar. Lisa memegang buku dengan tangan yang lain. Dia sedang serius belajar.
Beberapa waktu berlalu. Jennie terusik karena tangan lisa yang awalnya cuma melingkar, kini bergerak beraturan mengelus bajunya.
Mencoba mangabaikan, namun tak mampu saat jemari lisa menyusup dan bersentuhan langsung dengan kulit perut nya.
Jennie sulit berkonsentrasi. sedangkan lisa masih anteng belajar, padahal dia sedang berulah, yaitu mengganggu konsentrasi jennie. Jennie yang sudah hilang fokus mulai kesal, dia berkata "kalau mau lebih ke atas lagi juga boleh" ucap jennie ketus, sebenarnya dia sudah kesal sekali.
Entah tidak peka atau gimana. Lisa malah melakukannya. Jadinya merambat ke atas.
Jennie menahan nafas, mengendalikan emosinya. Tepat saat tangan lisa berada di buah dadanya jennie berkata lagi. "Punya ku lebih gede kan?" Ucap jennie. Dia merasakan lisa mengangguk, karena kepala lisa masih bersandar di punggungnya.
"Apa tidak sebaiknya kau mainkan saja punya mu sendiri. Walaupun kecil itu kan punya mu" ucap jennie.
Lisa tak mengeluarkan sepatah kata pun dari tadi, membuat jennie penasaran. jennie membalik tubuhnya yang otomatis kepala lisa tergelincir. Tangannya juga langsung lepas dari payudara jennie.
Jennie langsung duduk di pangkuan lisa setelah lisa menegakkan kembali kepalanya. Kedua tangannya langsung menekan dada lisa. "Lebih kecil dariku" ucap jennie.
Lisa mengerjapkan matanya, dia tidak siap mendapat serangan dadakan seperti ini. Dia tak menyangka selain menekan parudaranya jennie juga sedikit meremasnya. "Benar" ucap lisa membenarkan ucapan jennie.
Wajah jennie memerah. Jennie langsung menatap lisa dengan intens kemudian mendekatkan bibir nya ke bibir lisa. Menciumnya perlahan.
Lisa yang ingin lebih, cepat melumat bibir jennie, kemudian memasukan lidah nya ke mulut jennie. Dia mengerang saat jennie mengemut lidah nya. Tangan nya masuk ke baju jennie mengelus perlahan punggung jennie. Dia melepaskan bibir nya dari bibir jennie. Hendak berpindah ke leher jennie. Malah kalah duluan.
Sekarang jennie yang menghisap leher Lisa, memberikan beberpa tanda di sana.
Lisa mengerang. Keduanya mengakui kalau tindakan mereka ini menyenangkan.
"Udahan yah. Cape" ucap jennie menahan bibir lisa yang mengecupi pipinya. Lisa mengerti, dia berhenti dan memeluk tubuh jennie yang masih ada di pangkuannya.
"Kayanya berbekas deh" ucap lisa pelan.
"Nanti aku tutupin" ucap jennie.
"Pake apa?" Tanya lisa
"Pondation atau plester warna kulit" ucap jennie.
"Bukankah itu bisa menimbulkan pertanyaan" ucap lisa.
"Benar juga" ucap jennie setelah itu Menggigit ujung telinga lisa.
Lisa hanya membiarkan.
Gigitan menggairahkan. Itulah kenyataan yang mereka rasakan setiap kali melakukannya atau merasakannya. Dan keduanya menyukai hal itu.
To be continue~~~~
Chapter 36🔜
"Aku tidak peduli. Bunuh lisa. Jika ayahku marah itu urusanku. Lebih baik di marahi setelah aku puas melakukan apa yang aku mau" ucap taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
avengeful
Fanfictionlisa; saya orangnya pendendam dan pasti akan balas dendam, sifat ini negatif tapi saya perlu melakukan ini, kalian akan memahami tindakan saya nanti.