Chapter 40

218 36 0
                                    

09 maret 2024
💢💣💢
〽️
  〽️
    〽️
      〽️










Author pov;

Kondisi lisa sudah membaik, dia kembali beraktifitas seperti semula, sekolah, latihan dan kerja.

Saat ini dia sedang duduk karpet, punggungnya menyeder di sova, membaca buku pelajaran biologi karena besok ada ulangan.

Jennie berbaring miring di atas sova memeluk pundak lisa, tangannya melingkar di leher lisa, wajahnya mengarah ke wajah lisa. Menatap wajah lisa dengan seksama. Dia sibuk mengagumi lisa.

Lisa hanya membiarkan jennie begitu saja. Dia anteng menghapal. Sampai selesai materi yang ia baca. Dia menutup bukunya dan menoleh ke arah jennie

"Ada apa hemm?" Tanya lisa dengan senyuman

Jennie menggeleng.



Lisa beranjak naik ke sova, otomatis jennie pun mengubah posisinya. Kini mereka duduk bersebelahan dengan kaki yang sama sama menekuk.

"Kau terlihat banyak pikiran" ucap lisa

Jennie mengangkat kedua tangannya kemudian menangkup kedua sisi wajah lisa.

"Aku mengkhawatirkan mu" ucapnya sambil mengelus pipi lisa dengan ibu jarinya

Hati lisa menghangat, senyum manis ia tampilkan didepan jennie. Seolah menenangkan kekhawatiran jennie.

Lisa meraih tangan jennie yang ada di pipinya, mengenggam erat kemudian menurunkannya.

"Jangan terlalu mengkhawatirkanku. Ini sudah biasa. Sakit itu hal wajar untuk mahluk hidup" ucap lisa

"Ini bukan tentang sakit. Tapi tentang orang yang menyerang kita" ucap jennie berkaca kaca.

Rupanya Jennie terlalu memikirkan kejadian malam itu


"Aku mengerti dengan ketakutan yang kau rasakan" ucap lisa kemudian menangkup pipi jennie, mendekatkan wajahnya dan mengecup pelan bibir jennie.

Jennie menutup matanya saat lisa memiringkan wajah dan pada akhirnya mereka berciuman







Kegiatan mereka terhenti saat telpon rumah berdering

Lisa beranjak, namun setelah beberapa langkah dia berhenti.

"Maafkan aku jennie, sebaiknya kau menjaga jarak dariku untuk  keselamatanmu" ucap lisa



Mendengar itu jennie langsung menghampiri lisa dan menubrukan pipinya ke punggung lisa. Tangannya melingkar diperut lisa.

"Aku tidak mau, jangan menyuruhku seperti itu" ucap jennie sambil terisak.

Dada lisa terasa sesak. Dia juga merasa tidak yakin dengan ucapannya barusan. Karena sebenarnya dia sudah mulai ketergantungan pada jennie. Padahal sebelumnya dia tak menggantungkan hidupnya pada orang lain. Rosie yang teman dekatnya sedari kecil pun dia membentangkan batasannya.

Jennie, orang baru di hidupnya membuat dia sedikit goyah.












Jennie pov;

Pulang sekolah, aku di jemput ibuku. Katanya dia ambil cuti seminggu dari tempatnya bekerja. Dia panik saat ayahku memberi tahu tentang kejadian yang aku alami. Dan seperti biasa, ayahku di omeli habis habisan karena tidak bisa mengurusi ku dengan baik. Dan perdebatan pun terjadi. Ibuku mengajakku ikut dengannya.

Pindah sekolah lagi. Jujur aku tidak mau, aku sudah betah di sini,

karena lisa alasannya.

Aku berdebat dengan ibuku, tidak ingin pindah sekolah karena aku sudah kelas tiga. Untungnya ayahku berjanji akan lebih menjagaku dan menyarankan untuk tinggal dengannya.
Ibuku tak setuju.

avengefulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang