JENNIE POV
"Listen up!! Ada 17 pasien dalam perjalanan ke sini. Dokter magang bantu para dokter! Pasien akan tiba dalam tiga menit!!" Sunbaenim kami berteriak, lalu kami segera mempersiapkan diri.
"Apa yang terjadi? Kenapa pasien hari ini sangat banyak?" Aku bertanya pada Wendy, perawat disini.
"Ada kecelakaan mobil besar." Katanya, dan tiba-tiba aku merasa tidak nyaman.
"Jen, ada apa?" Irene bertanya dengan khawatir padaku.
"Aku merasa tidak tenang, aku tidak menyukai apa yang kurasakan saat ini."
"Sttt..tenang lah. It will be fine, jangan khawatir." Dia menghiburku dan aku hanya mengangguk.
"Kalian berdua, lakukan apapun yang kalian bisa lakukan, tapi pastikan mereka bisa hidup." Kami mendengar Song Kang berbicara lalu kami tertawa. "Aku tahu kalian berdua keras kepala, saling membantu dan tetap bersatu. Jadi, lakukan apapun yang kalian ingin, selamatkan mereka."
"Lindungi kami jika ada dokter yang melaporkan kita. Kita tidak ingin di-skors lagi." Ucap Irene sambil tertawa.
"Tentu saja, aku sekarang dipihak kalian, jadi kalian berdua aman." Dia memperbaiki jas putihnya lalu mengenakan sarung tangan.
"Mereka datang."
Pintu kaca otomatis UGD terbuka. Beberapa pasien berada di tandu dan di dorong oleh perawat. Dokter Song, Irene, dan aku pergi keluar untuk membantu ambulans berikutnya yang akan tiba.
Ambulans ke-lima tiba. Petugas ambulans membuka pintu mobil dan seluruh tubuhku membeku. Aku tidak bisa mendengar atau merasakan apapun, seolah-olah duniaku berhenti.
"Lili.." ucapku, lalu aku tersadar saat Irene menggoyangkan tubuhku.
"Jen." Dia memanggilku dengan cemas.
"Apa yang terjadi dengan nya?" Tanyaku pada petugas ambulans.
"Dia tertembak di dada kirinya." Jawabnya. "Dia kehilangan banyak darah, denyut nadinya tidak stabil, dan dia harus segera di operasi sekarang."
Kami mendorong tandu ke dalam ruang operasi. Dokter Song Kang akan mengoperasinya, dan beberapa perawat sudah menyiapkan ruangan.
"Jen, kamu tetaplah disini bersama Irene. Aku akan memanggil kalian berdua jika diperlukan." Katanya, sepertinya dia mengerti bahwa aku sedang kalut.
"Pastikan dia keluar dari ruangan itu hidup-hidup." Kataku dan dia mengangguk.
"Aku akan melakukan yang terbaik." Dia masuk ke dalam ruang operasi, begitu pintu tertutup aku mendudukkan diri dilantai. Lututku tiba-tiba sangat lemas. Darah nya bahkan menodai jas dan tanganku.
"Jen, dia akan baik-baik saja." Irene duduk di sampingku.
"Mengapa aku tidak tahu bahwa dia tertembak dan mengalami kecelakaan?" Irene mengeluarkan ponselnya, seperti sedang mencari sesuatu.
"Coba bacalah ini." Dia memberikan ponselnya padaku.
CEO Manoban Corporation Lalisa Manoban tertembak oleh seseorang. Pelaku kini masih dalam pengejaran. Peristiwa tersebut menimbulkan masalah besar karena berujung pada kecelakaan mobil besar. CEO sudah dilarikan ke rumah sakit. Mari bersama-sama kita do'akan semoga Nona Lalisa baik-baik saja dan lekas pulih.
"Telepon Jeongyeon, suruh dia melacak mobilnya dan meretas kamera cctv." Aku memerintahkan Irene dan dia segera melakukannya.
Lili kamu adalah wanita yang kuat, aku akan menunggu mu disini, tolong bertahanlah untuk ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Love Me - JENLISA [G!P]✓
General Fiction[JENTOP] Lalisa Manoban adalah putri tunggal Minho Manoban dan Bae Suzy Manoban. Dia adalah CEO Manoban Empire. Dia gadis berhati dingin, anak nakal yang manja, dan boss bitch. Jika dia menyuruhmu berlutut, kamu harus mematuhinya, atau dia akan memb...