ROSÉ POV
Kami menginap di rumah sakit. Lisa sudah berada di ruang rawat VIP. Sudah 18 hari sejak penembakan itu dan kami masih melacak dalang dibalik penembakan itu. Jennie tidak pernah meninggalkan Lisa. Dia bahkan tidak mau mendengarkan kita. Kami menyuruhnya pulang dulu untuk mandi dan berganti pakaian juga istirahat, tapi dia bilang dia bisa melakukan semua itu dirumah sakit ini karena disini ada kamar mandi dan dia punya pakaian tambahan di lokernya.
Jisoo dan aku sedang duduk disofa menonton berita sementara Jennie duduk dikursi disamping Lisa. Dia memegang tangan kanannya sambil memainkan iPad-nya.
"Lisa Unnie menjadi topik berita disemua saluran tv." Jisoo berkata. Dia terus mengganti saluran tv namun semua memberitakan tentang Lisa, jadi Jisoo mematikan tv nya. Dia menghela nafas lalu meletakkan kepalanya dibahuku.
"Ada apa?" Aku bertanya padanya.
"Kapan Lisa Unnie akan bangun?"
"Aku tidak tahu. Dokter mengatakan dia mungkin akan mengalami koma." Dia menghela nafas lagi.
Tiba-tiba aku merasakan ponselku bergetar. Aku melihat layar ponselku dan Jeongyeon menelpon ku.
"Halo"
"Halo, aku membutuhkan Jennie sekarang, aku tidak bisa menghubungi ponselnya."
"Apa kamu menemukan sesuatu?"
"Yeah, kinda."
"Oke, kami akan pergi kesana."
"Jennie." Dia menatapku dengan matanya yang seperti panda.
"Wae?"
"Jeong menemukan sesuatu."
"Jisoo, bisakah kamu tetap disini dan menemani Lisa?" Dia bertanya.
"Tentu, kalian berhati-hatilah." Kemudian Jisoo memeluk kami berdua.
Kami keluar dari rumah sakit dan segera naik mobil. Akulah yang mengemudi sementara jennie duduk dikursi samping ku. Dia sangat pendiam dan terus memikirkan masalah ini.
"Jennie."
"Hmm?"
"Everything will be fine."
"Aku muak mendengarnya."
"Because it is."
"It's not, lebih baik kalian hanya duduk dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Menghiburku itu hanya membuatku merasa lemah." Aku menghentikan mobilku di pinggir jalan.
"Jennie, you're not in the right mind."
"Chae Unnie, ayo hentikan pembicaraan ini. Aku baik-baik saja. Seperti katamu, semuanya akan baik-baik saja."
"Jennie, berat badan mu turun dan kantung matamu semakin besar. Aku tahu kamu sedih atas kejadian yang menimpa Lisa, tapi pikirkan dirimu juga."
"Aku menjaga diriku sendiri, aku makan tepat waktu tiga kali sehari dan aku tidur selama delapan jam penuh."
"Kalau begitu kenapa tubuhmu terlihat seperti ini?"
"Aku lelah secara mental. Itu saja. Aku terus muntah ketika aku makan sesuatu. Aku selalu terbangun ditengah malam. Aku lelah? Ya, itu benar. Aku lelah secara mental. Bayang-bayang Lisa yang hampir mati didepan mataku. Aku terlihat bodoh di ruang operasi saat itu. Aku terus memberikan CPR sambil menangis dan berteriak tentang hal-hal yang ingin kami lakukan dimasa depan. Aku akan merasa lebih baik saat aku sudah menemukan dan membunuh pelaku nya." Matanya mulai berkaca-kaca.
"This fucking tears! Aku terus menangis setiap kali aku mengingat apa yang terjadi padanya. Air mata ini tidak bisa menyelamatkan atau bahkan melindungi nya, tapi aku terus menangis dan aku menjadi sangat lemah. Dia terus melindungi ku dan mencintai ku, tapi apa yang aku lakukan untuknya? Aku terus menyakiti nya. Aku tidak melindunginya. Dia tidak akan mengalami semua ini jika aku melindunginya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Love Me - JENLISA [G!P]✓
General Fiction[JENTOP] Lalisa Manoban adalah putri tunggal Minho Manoban dan Bae Suzy Manoban. Dia adalah CEO Manoban Empire. Dia gadis berhati dingin, anak nakal yang manja, dan boss bitch. Jika dia menyuruhmu berlutut, kamu harus mematuhinya, atau dia akan memb...