MYLM 67 : EPILOGUE

1.3K 113 21
                                    

Tujuh tahun kemudian

JENNIE POV

Aku pulang kerja sekitar pukul 6 sore karena aku ingin makan malam bersama keluargaku. Ya, kalian membacanya dengan benar, keluargaku.

Meski menjadi dokter adalah pekerjaan yang sibuk, aku tetap mengutamakan keluarga terlebih dahulu. Aku berangkat bekerja pukul 8 pagi dan pulang pukul 6 sore.

Aku memarkir mobilku di garasi. Kami tinggal di rumah kami sendiri dan mendesainnya. Rumah kami memiliki satu kamar tidur utama, dua kamar untuk anak-anak kami, dan dua kamar tamu jika sewaktu-waktu teman kami ingin menginap.

Aku membuka pintu dan menguncinya, melepas sepatuku ketika aku mendengar langkah kaki.

"Dadaa!!" Aku disambut oleh putri dan putraku. Mereka berlari ke arahku. Aku berjongkok sambil membuka kedua tangan ku dan mereka segera memeluk, mencium pipi, dan bibirku.

"Apakah kalian merindukan Dada?" Aku bertanya kepada mereka dan mereka langsung mengangguk.

"Kami sangat merindukanmu Dada." Putriku yang berusia 7 tahun, Ella, dia menghujaniku dengan ciuman.

"Bagaimana dengan Liam-ku?" Dia menunduk dan tampak gelisah. "Ada apa dengan Liam?"

"Aku merindukan mu Dada." Aku mencium pucuk kepalanya

"Tapi–"

"Tapi?"

"Aku ingin Dada tetap dirumah bersamaku selamanya. Please don't leave us." Dia mulai menangis dan aku langsung memeluknya.

"Stttt, Dada tidak akan meninggalkan kalian. Siapa yang memberitahu mu bahwa Dada akan melakukan itu?" Aku bertanya padanya sambil menyeka air matanya.

"Dada meninggalkan kami lebih awal." Aku menahan diri untuk tidak tertawa.

"Dada harus bekerja, Liam. Dada tidak meninggalkan mu." Dia melihat kearahku.

"Bekerja?" Aku mengangguk.

"Dada adalah seorang dokter, dan tahukah kamu apa itu dokter?" Dia mengangguk.

"Then, what is it?"

"Menyembuhkan seseorang yang sakit."

"Very good, itulah pekerjaan Dada, Liam."

"Ohh!! Dada keren sekali!!" Dia berseru, dan aku mengacak rambutnya.

"Dimana Mommy?" Aku berdiri lalu melepas mantelku.

"Di dapur." Jawab Ella, dia mengambil tas kerjaku dan berkata "aku akan menaruhnya di kamarmu, dada."

"Terima kasih sweetie." Liam dan Ella pergi ke kamar ku untuk meletakkan tas ku.

Aku pergi ke dapur dan melihat istriku mengenakan celemek sambil memasak sesuatu. Aku memeluknya dari belakang. Itu membuatnya sedikit terkejut.

"Aku merindukanmu." Kami berdua mengucapkan kalimat yang sama secara bersamaan, setelah itu tawa kami meledak.

"Apa kamu perlu bantuan?" Dia menggelengkan kepala.

"Tapi aku ingin kamu melakukan sesuatu." Dia mematikan kompor dan menghadap ke arahku.

"Apa itu–" ucapaku terputus ketika dia mencium bibirku.

"I love you." Dia menunjukkan padaku senyum manisnya dan itu membuatku tersenyum juga.

"I love you too." Aku mengecup bibirnya sekali lagi.

"Ganti bajumu, setelah itu kita makan malam bersama." Dia menepuk pantat ku dua kali dan terkikik.

"Pervert Lili."

Make You Love Me - JENLISA [G!P]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang