"A-apa?" Usher mengerjap. "Memutuskan hubungan berpasangan dengan Vione?"
"Mengapa? Kau tidak ingin melakukannya?"
Usher tak menjawab dan Mireya langsung melepaskan diri. Ia beranjak sementara Usher tampak kebingungan.
"Sepertinya apa yang dikatakan oleh Vione memang benar. Di matamu, aku tak lebih dari sekadar wanita simpanan."
"Mireya."
Usher buru-buru bangkit dan meraih tangan Mireya. Digenggamnya Mireya sehingga wanita itu tak bisa terus melangkah.
"Usher, lepaskan aku."
Usher menggeleng. "Tidak."
"Kau jangan egois, Usher. Kau tidak ingin melepaskanku, tetapi juga tak ingin melepaskan Vione? Apa kau ingin memiliki kami berdua?"
Tudingan Mireya membuat Usher tak bisa berkata apa-apa. Ia terdiam sementara Mireya berusaha menarik lepas tangannya.
"Aku bukan egois, tetapi ...."
Ucapan Usher menggantung di udara. Ditariknya napas, lalu kebingungan itu membuatnya mengerutkan dahi.
Ada sesuatu yang tak tepat di sini. Ada sesuatu yang salah dan Usher bisa merasakannya. Namun, apa?
"Tetapi apa, Usher?"
Dalam sekali sentakan yang tak seberapa, Mireya berhasil melepaskan tangannya dari genggaman Usher. Namun, ia tak beranjak ataupun pergi seperti dugaan Usher sebelumnya. Alih-alih ia justru menghadapi Usher.
"Katakan padaku. Tetapi apa?" desak Mireya dengan berapi-api. "Tetapi kau tidak ingin melepaskan Vione?"
Usher menggeleng. "Bukan begitu, Mireya."
"Lalu apa?" Mireya mundur selangkah ketika Usher mendekat. Ia menepis tangan Usher yang ingin meraihnya. "Apa sebenarnya kau memang mencintai Vione?"
Bola mata Usher membesar. Mulut membuka, tetapi ia merasakan sesuatu yang janggal ketika ingin membantah tudingan Mireya.
Tidak. Aku tidak mencintai Vione. Aku tidak—argh!
Usher memejamkan mata. Tiba-tiba saja ada beban berat tak kasat mata yang seolah menimpa kepalanya. Ia berkunang-kunang dalam rasa nyeri yang berdenyut hebat.
Geraman sakit Usher mengejutkan Mireya. Dihampirinya Usher seraya bertanya.
"Usher, ada apa?"
Usher bertahan dengan satu tangan yang memegang kepala, kembali menggeram. "Kepalaku, Mireya. Kepalaku sakit."
Bola mata Mireya membesar. Rasa panik tercetak nyata di wajahnya dan ia buru-buru mengajak Usher untuk duduk.
"Sebentar, Usher. Aku akan mengambilkan obat untukmu."
Usher mengabaikan Mireya. Ia berkutat dengan nyeri yang semakin menjadi-jadi. Rasanya sungguh menyiksa sehingga ia terpaksa meremas rambut dengan kedua tangan.
"Bertahanlah, Usher."
Mireya menyiapkan teh dengan cepat, lalu mengambil sebutir obat pereda nyeri dari laci nakas. Setelahnya ia membantu Usher untuk meminum obat tersebut.
"Tenanglah. Sebentar lagi sakitnya akan pergi."
Mireya menaruh cangkir teh yang telah kosong di atas meja, lalu mengajak Usher untuk pindah ke tempat tidur. Diselimutinya Usher dan ia berkata.
"Istirahatlah. Aku akan menjagamu di sini. Kalau ada yang kau butuhkan, katakan padaku."
Usher hanya mengangguk sekali dan Mireya tak mengatakan apa-apa lagi. Suasana berubah jadi sunyi. Satu-satunya suara yang masih terdengar selama beberapa saat kemudian adalah rintihan Usher tatkala nyeri itu belum juga pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlit Saga 🔞
WerewolfBuat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! **************** Luna tanpa cakar, begitulah orang-orang menyebutnya. Vione Celestie Munest sudah berada di titik tak lagi berharap pada takdir. Hidup tanpa asal-usul yang jelas dan tak...