Bagi Vione, waktu berhenti tepat ketika Usher menghilang dari matanya. Portal waktu bukan hanya mengisap Usher, melainkan juga separuh jiwanya. Dunianya terjeda, semua seperti diam di tempat tanpa ada Usher di sisinya.
Vione merasakan hatinya hampa, seolah kehilangan kepingan yang tak tergantikan. Setiap langkah yang dipijaknya terasa berat, seakan gravitasi bumi menariknya ke bawah dengan kekuatan tak terbantahkan.
Kekosongan menelan dan Vione mencoba untuk menemukan ketenangan. Namun, semua tak berguna ketika ada lubang hitam di sanubarinya yang berontak, lalu menelan dirinya. Jadilah dia terkubur di dalam kegelapan dan satu-satunya cahaya yang memancar adalah kenangan manis tentang Usher, menyala-nyala seperti bintang yang berpijar dengan amat terang.
Kumohon, Dewi Bulan. Lindungilah Usher.
Bisa dikatakan bahwa Vione tak pernah benar-benar meninggalkan Air Terjun Mystoria. Dia terus berada di sana untuk jangka waktu lama dan hanya sesekali pulang ke rumah Rowena ketika tubuhnya telah teramat lelah karena menunggu.
Vione terus menantikan kepulangan Usher. Dia terus melihat pada air terjun dan berharap portal waktu muncul lagi sebagai indikasi bahwa Usher pun akan kembali. Namun, hari terus berganti tanpa ada kepastian sedikit pun.
Putus asa mulai terasa. Kekhawatiran perlahan muncul. Jadilah Vione meremas kedua tangannya satu sama lain, lalu bertanya. "Usher akan baik-baik saja. Bukankah begitu, Ayla?"
Ayla berpaling. Seperti biasa, selalu ditemaninya Vione ke mana saja. Tak pernah dia biarkan Vione seorang diri. Sebabnya, persis seperti Vione yang mengkhawatirkan Usher maka dia pun mengkhawatirkan keadaan Vione.
"Luna," lirih Ayla sembari mendekat. Dikenakannya mantel di pundak Vione. "Alpha pasti akan baik-baik saja. Kau tak perlu khawatir."
Sejujurnya, Ayla pun meragukan ucapannya. Lebih jauh lagi, dia pun mempertanyakan keadaan Usher. Namun, berbohong adalah satu-satunya cara yang bisa menenangkan Vione. Jadilah dia berharap, semoga kebohongan itu akan menjadi kenyataan.
Sesuatu membuat Ayla mengerutkan dahi sedetik kemudian. Sebabnya adalah perubahan pada wajah Vione. "Ada apa, Luna?"
Vione tak langsung menjawab, melainkan didekapnya dada kirinya sejenak. Dia menahan napas dengan tatapan yang tertuju lurus dan tanpa kedip pada Air Terjun Mystoria. Lalu matanya membesar perlahan. "Usher," lirihnya samar. "Usher kembali."
Mulut Ayla membuka. Dia berniat untuk kembali bertanya, tetapi Vione keburu beranjak. Ditinggalkannya Ayla dan didekatinya Air Terjun Mystoria.
Langkah Vione terhenti ketika tiba-tiba saja angin berembus dengan tak kira-kira, serupa badai yang siap untuk menerbangkan semua benda di sekitar. Jadilah dia mengangkat kedua tangan, berusaha untuk melindungi pandangannya, dan bersamaan dengan itu, dilihat olehnya pijaran warna biru keemasan di mana-mana.
Vione semakin yakin bahwa firasatnya benar. Penantiannya akan segera berakhir. Maka dia pun menguatkan kedua kaki dan memaksa untuk kembali melangkah.
"Luna!"
Ayla mencoba untuk mencegah niat Vione. Tak ingin diambilnya risiko untuk keselamatan Vione. Namun, agaknya Vione justru berpikir sebaliknya. Vione sama sekali tak memikirkan perihal keselamatan atau hal lain ketika dilihat olehnya ada lingkaran yang muncul di tengah-tengah air terjun.
Portal waktu kembali muncul setelah berhari-hari menunggu dalam ketidakpastian. Jantung berdebar dan rasa tak sabar menggelayuti benak Vione. Kala itu digigitnya bibir bawah demi menguatkan hati dan penantiannya benar-benar berakhir sedetik kemudian.
"Usher!"
Sosok Usher terhempas keluar dari portal waktu. Tubuhnya melayang dan nyaris mendarat di atas bebatuan terjal andai Vione tak sigap menangkapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlit Saga 🔞
WerewolfBuat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! **************** Luna tanpa cakar, begitulah orang-orang menyebutnya. Vione Celestie Munest sudah berada di titik tak lagi berharap pada takdir. Hidup tanpa asal-usul yang jelas dan tak...