"Garth!"
Suara ringan bernada ceria itu menahan langkah Garth. Ia yang semula berniat untuk menuju lift jadi sontak berpaling. Dilihatnya Cora menghampirinya dengan berlari-lari kecil.
"Selamat malam."
Garth mendeham. "Selamat malam."
"Kau ingin menghadap Alpha bukan?" tanya Cora dan Garth mengangguk. Jadilah ia semringah. "Sama, aku juga."
Garth tak mengatakan apa-apa lagi. Ia menekan tombol lift dan masuklah mereka berdua ke dalamnya. Selagi lift bergerak, Cora melirik.
"Jadi, kau memang jarang berada di Istana?"
Refleks, Garth mengerjap. Lalu ia menjawab dengan anggukan singkat.
Cora mendeham sambil angguk-angguk. Bola mata berputar dan ia memainkan ujung rambutnya yang berpotongan curly bob. "Kupikir, kau lebih banyak menghabiskan waktu di Istana."
Garth tidak memberikan respons apa pun. Diyakininya ucapan Cora tidak bernada pertanyaan.
Lift berhenti bergerak. Pintu membuka dan mereka keluar, lalu menuju pada ruang kerja Usher.
Garth mengetuk. Terdengar suara Usher memberi izin dan ia pun membuka pintu. Dipersilakannya untuk Cora masuk terlebih dahulu.
Garth dan Cora berdiri di hadapan Usher. Menjadi pemisah mereka adalah meja kerja yang penuh dengan kertas-kertas. Usher tampak gusar.
"Selamat malam, Alpha."
Kompak, Garth dan Cora menyapa Usher dengan sopan. Namun, Usher tak memberikan balasan serupa. Alih-alih langsung ditodongnya Garth dengan pertanyaan sembari menunjuk kertas-kertas itu.
"Apa kau bisa menjelaskannya padaku, Garth? Apa yang terjadi pada perkebunan anggur?"
Sekilas, Garth menarik napas terlebih dahulu sembari memutar otak demi menyiapkan jawaban yang penuh dengan berbagai pertimbangan. "Aku sudah memeriksa laporan kinerja perkebunan, Alpha. Sepertinya kita sedang menghadapi beberapa masalah serius di sana."
"Beberapa masalah serius," ulang Usher sebelum mengatupkan mulut rapat-rapat. Jadilah kegusarannya tampak semakin menjadi-jadi. "Bisa kau jelaskan dengan lebih terperinci?"
Garth maju. Berbekal laporan yang tengah terbuka di meja kerja Usher, ia merinci penurunan produksi anggur dan mengungkap masalah dengan salah satu penyuplai utama.
Usher mengerutkan dahi. Disadarinya dampak yang mungkin terjadi pada hasil akhir. "Seberapa jauh dampaknya untuk perusahaan?"
"Produksi anggur turun sekitar 30 persen dari target," jawab Garth sembari mundur selangkah, kembali pada posisi semula. "Kualitas anggur juga terpengaruhi dan selain itu—"
"Apa solusi yang telah disiapkan perusahaan?" Usher memotong penjelasan Garth dengan tak sabar. Diputuskannya untuk tidak mendengarkan semua rincian itu karena yakin hanya akan membuatnya semakin gusar. "Apakah sudah ada langkah yang diambil untuk menanggulangi masalah ini?"
Garth mengangguk. "Ya, Alpha. Perusahaan sudah menyusun beberapa langkah antisipasi." Dilaporkannya secara singkat langkah-langkah yang telah diambil perusahaan untuk mengatasi masalah penyuplai dan menanggulangi dampak cuara buruk. "Aku juga sudah memastikan Austin untuk memberikan laporan kemajuan secara berkala."
"Tim riset dan pengembangan harus fokus pada solusi yang lebih berkelanjutan," ujar Usher dengan penuh penekanan di tiap kata. "Aku ingin mereka segera mencari cara untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap perubahan cuaca. Jadi, segera kau atur pertemuan dengan mereka."
"Baik, Alpha."
Kepatuhan Garth tidak berhasil menenangkan Usher. Jadilah ia mengusap wajah dengan kasar. Disadarinya bahwa masalah di perkebunan anggur tidak sesederhana itu. Dampak terburuknya adalah penurunan produksi pada perusahaan anggurnya, Frostholm Winery.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlit Saga 🔞
WerewolfBuat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! **************** Luna tanpa cakar, begitulah orang-orang menyebutnya. Vione Celestie Munest sudah berada di titik tak lagi berharap pada takdir. Hidup tanpa asal-usul yang jelas dan tak...