Clawless Luna 15

1.2K 85 7
                                    

Mengawali hari, Garth mendatangi seorang gadis serigala bernama Cora Webb. Sudah hampir setahun ini Cora mengisi posisi sebagai gamma untuk Kawanan Frostholm. Ia terpilih setelah berhasil menyisihkan setidaknya lima puluh kandidat lainnya. Ia tanggap, cekatan, dan yang terpenting adalah ia seorang wanita.

Pada dasarnya Cora ditugaskan untuk mengurus keperluan Istana mengingat tak ada luna yang sebenarnya di Istana. Mireya tak bisa menunaikan tugas sebagai pasangan Usher dan jalan keluar satu-satunya adalah mengadakan posisi yang setelah beberapa generasi tak diisi.

"Ada apa, Garth?"

Garth menghampiri Cora yang baru saja tiba di Istana. Sekilas dilihatnya penampilan Cora yang tampak tak biasa. Ehm, gaun selutut?

"Mengapa?" tanya Cora seraya menunduk. Bisa dirasakannya bahwa Garth lebih tertarik pada penampilannya ketimbang pertanyaannya tadi. "Apakah aku terlihat aneh?"

Garth mendeham, lalu menggeleng dengan kerutan di dahi. "Kau tidak terlihat aneh, tetapi aku hanya penasaran saja. Apakah kau harus mengenakan gaun selutut untuk bekerja?"

"Memangnya ada yang salah dengan gaun selutut?" tanya balik Cora seraya mengangkat wajah. Perbedaan tinggi yang signifikan di antara mereka membuat ia mau tak mau harus menengadah setiap kali berbicara. "Bukankah ini cantik?"

"Ehm. Mungkin. Hanya saja aku tidak terbiasa melihat gadis serigala bekerja di Istana dengan gaun selutut. Kebanyakan dari mereka akan menggunakan celana jin dan sepatu bot. Dengan begitu, mereka jadi lebih leluasa untuk bergerak."

Cora mengangguk sambil mendeham. "Kau benar, tetapi sebenarnya mengenakan gaun selutut itu justru membuatku jauh lebih leluasa bergerak."

Kerutan di dahi Garth bertambah, sebaliknya Cora. Senyumnya kian melebar.

"Lihat ini."

Cora membuktikan perkataannya dengan mengangkat satu kaki ke atas. Dikejutkannya Garth dengan angin yang berembus tepat di wajahnya ketika kaki Cora melewati sisi kepalanya. Cora tersenyum ketika kakinya berhasil mendarat di belakang telinganya sendiri dengan mulus dan jadilah ia tersenyum.

"Benar bukan?"

Bola mata Garth membesar. Tak diduga olehnya bila Cora akan membuktikan perkataan dengan cara seekstrim itu.

"Turunkan kakimu."

Cora mencibir, tetapi mematuhinya. "Jadi—"

"Ini!" ujar Garth memotong ucapan Cora dengan cepat, berikut dengan diberikannya satu map. "Umumkan pada para kawanan. Alpha menolak petisi."

Cora menyambut map tersebut dengan wajah bingung. Lalu ia justru berdecak dengan nelangsa. "Ah! Aku pasti akan dimaki-maki lagi oleh mereka."

Garth tahu itu. Pastilah Cora yang akan menjadi pelampiasan kekesalan para kawanan. Posisi Cora sebagai gamma mengharuskannya untuk mengurusi semua hal yang berhubungan dengan Istana, termasuk di dalamnya meladeni para kawanan yang datang dan meluapkan emosi.

"Mungkin gaun selututmu bisa membantu."

Cora terbengong. "Apa maksudmu, Garth?"

Namun, Garth tak menjawab. Ia justru beranjak dan diabaikannya Cora yang mencak-mencak. Ada banyak hal lainnya yang harus ia urus hari itu. Bukan hanya persoalan kawanan, melainkan juga perusahaan.

Lima menit sebelum jam menunjukkan pukul tujuh pagi. Garth sudah mengendarai mobil dan ada Usher yang duduk di kursi penumpang.

"Bagaimana? Sudah kau urus soal petisi sialan itu?"

Garth mengangguk kecil. "Sudah, Alpha. Pagi ini Cora akan mengumumkannya di hadapan para kawanan."

"Bagus," ujar Usher sembari menyamankan duduk. Dinikmatinya pemandangan pepohonan di luar sana dengan perasaan lega. "Intinya adalah apabila itu berhubungan dengan Vione atau Mireya, kau bisa menolaknya langsung."

Moonlit Saga 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang