◌⑅⃝●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅⃝◌
Vione membeku. Firasatnya menjadi tak enak seiring dengan semakin banyaknya tanda-tanda kehadiran manusia serigala yang tertangkap oleh indranya. Ia memandang berkeliling dan matanya menembus kegelapan mata. Sial, aku terkepung.
Dedaunan dan semak belukar jadi terusik. Hutan yang semula tenang perlahan mulai dipenuhi oleh derap langkah. Perlahan, tetapi pasti, pada akhirnya satu persatu dari mereka mulai menunjukkan diri.
Tebakan Vione benar. Dirinya telah terkepung oleh para manusia serigala yang tak bisa dihitung lagi jumlahnya dan di antara mereka, ada satu manusia serigala yang paling tidak ingin ia temui.
"Mireya."
Mireya melangkah keluar dari kegelapan malam. Ia tersenyum. "Vione, akhirnya kita bertemu kembali."
Pertemuan yang paling ingin Vione hindari. Ia tahu, Mireya adalah masalah dan bertemu dengannya berarti akan ada masalah yang terjadi. Apalagi karena Mireya membawa begitu banyak para warrior bersama dengannya.
Wajah Vione berubah. Firasat tak enaknya semakin menjadi-jadi. Tak pelak lagi, Mireya tentunya datang untuk menangkap dirinya.
"Sudah lama sejak pertemuan terakhir kita. Ehm. Mungkin sekitar lima belas bulan yang lalu?" tanya Mireya sambil mengerutkan dahi, berpikir. "Sepertinya. Ehm. Itu memang waktu yang lama."
"Bukan waktu yang terlalu lama untuk melupakan semua tindakanmu padaku dan keluargaku, Mireya."
Senyum Mireya masih tersungging dengan cantik. "Well. Aku bisa mengerti perasaanmu, Vione, tetapi seperti yang kau ketahui, aku hanyalah menjalankan hal yang sepatutnya aku lakukan demi kedamaikan Kawanan Frostholm."
"Kau licik, Mireya. Kau bukan hanya mendepakku dari Istana, tetapi kau juga menghasut Usher untuk menghukum orangtuaku," ujar Vione sembari mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuh dengan kuat. Tiap kata yang diucapkannya membuat kenangan menyedihkan itu berputar-putar dalam kepala. Jadilah nyeri dan pilu yang kembali hadir, lalu meremas jantungnya. "Kau benar-benar tak punya hati, Mireya."
Mireya tertawa. "Terserah kau ingin mengatakan apa, Vione. Seperti yang kukatakan, aku hanya menjalankan hal yang sepatutnya. Kau tahu bukan? Aku hanya ingin membantu Usher."
Wajah Vione mengeras. Rahangnya berubah jadi kaku. Semua emosi mulai memenuhi dada dan menimbulkan gemuruh.
"Lagi pula Usher memang tak pantas bersanding denganmu."
Vione berusaha untuk mengendalikan emosi walau sangat sulit. "Ya, kupikir kau memang benar. Usher lebih pantas bersanding denganmu."
"Aku senang kau menyadarinya, Vione," kata Mireya dengan penuh semringah. Setelahnya ia mendeham untuk sesaat. "Jadi, bisa kau katakan padaku. Apa yang kau lakukan di luar penjara, Vione?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlit Saga 🔞
WerewolfBuat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! **************** Luna tanpa cakar, begitulah orang-orang menyebutnya. Vione Celestie Munest sudah berada di titik tak lagi berharap pada takdir. Hidup tanpa asal-usul yang jelas dan tak...