Clawless Luna 28

721 50 5
                                    

Panggilan dari Ayla membuat Garth bergegas. Dia segera turun dari tempat tidur dan bersiap tanpa membuang-buang waktu walau hari masih menunjukkan pukul empat pagi. Disambarnya kunci mobil dari atas nakas, lalu dia pun keluar dari kamar.

Suasana Istana masih terpantau sepi. Hanya ada beberapa guard yang tampak berjaga di titik-titik yang berbeda. Mereka memberi hormat ketika Garth melintas.

Garth meninggalkan Istana sesaat kemudian. Tujuannya adalah rumah Ayla dan kepergiannya berhubungan dengan Usher. Secara singkat, Ayla menyampaikan kabar bahwa dia telah mendapatkan obat penawar untuk Usher.

Tangan meremas kemudi. Garth menginjak pedal gas semakin dalam. Kecepatan mobil meningkat dan dia sampai di rumah Ayla sekitar setengah jam kemudian.

Ayla sudah menunggu kedatangan Garth. Dipersilakannya Garth untuk masuk dan dia memberikan sebuah botol yang berisi cairan bewarna bening, tak ubah seperti air biasa.

Garth menerima botol tersebut dengan ekspresi sedikit bimbang. "Apakah ini obat penawar untuk Alpha?"

"Ya," jawab Ayla sembari membuang napas. Tatapannya tertuju pada botol tersebut. "Rowena berpesan padaku, minumkan itu pada Alpha sebelum matahari berada di atas kepala. Bila dugaannya benar maka Alpha akan sadar ketika siang nanti dan dia berharap bisa bertemu langsung dengan Alpha untuk mengobatinya secara keseluruhan."

Disadari oleh Garth bahwa bukan hal mudah untuk mempertemukan Usher dan Rowena. Dia yakin, bila semua kecurigaan benar maka pastilah Mireya akan mengusahakan semua cara agar Usher dan Rowena tak bisa bertemu. Namun, sekarang tak lagi dipedulikan olehnya bila dia harus melawan Mireya. Agaknya kali ini dia memang harus menentang perintah Usher.

Garth mengangguk sekali. "Baiklah, Ayla. Sekarang aku akan kembali ke Istana."

"Kabari aku secepatnya, Garth."

Garth mengangguk untuk terakhir kali sebelum pergi dari rumah Ayla. Mobil melaju di jalanan dengan kecepatan tinggi dan bukan hal aneh bila dia tiba di Istana dalam waktu cepat.

Mobil berhenti di pelataran Istana. Garth segera turun dan menaiki undak-undakan dengan langkah lebar, nyaris seperti melompatinya.

Kedatangan Garth bertepatan dengan munculnya Cora dari arah yang berlawanan. Mereka bertemu di tengah-tengah aula dan Cora sontak bertanya.

"Dari mana kau sepagi ini, Garth?"

Garth tidak menjawab, melainkan dilihatnya tumpukan dokumen di tangan Cora. Setelahnya dia bertanya. "Apa pekerjaanmu bisa menunggu sejenak?"

"A-apa?" Cora mengerjap sekali. "Menunggu?"

Garth mengangguk, lalu melangkah sembari berkata. "Ikut aku ke kamar Alpha."

Kebingungan Cora bertambah, tetapi dia tak bisa bertanya karena Garth yang keburu telah beranjak dari sana. Jadilah dia menggeram dan buru-buru menyusul Garth yang telah lebih dulu masuk ke lift.

Lift membawa Garth dan Cora ke lantai tertinggi Istana. Perjalanan singkat yang tak membutuhkan waktu lama itu dimanfaatkan oleh Cora. Jadilah dia mengangkat wajah dan melirik Garth.

"Jadi, mengapa kita ke kamar Alpha?"

Garth bergeming. Tatapannya lurus ke depan, pada teks berjalan di atas pintu lift. "Aku mendapatkan obat untuk Alpha."

Bola mata Cora membesar dengan serta merta. "Obat?"

"Ya," angguk Garth sembari berpaling. Dibalasnya tatapan Cora. "Memang belum ada jaminan, tetapi setidaknya kita memiliki harapan."

Sesaat, Cora tak bisa bicara apa-apa. Dia gelagapan dan buru-buru menarik napas sedalam mungkin. "Harapan itulah yang kita butuhkan. Alpha pasti akan segera sembuh."

Moonlit Saga 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang