Sudah sepatutnya Mireya panik ketika mendapati Usher bangun dari tidurnya. Jantungnya seolah copot dan nyaris saja dia terkesiap kala mendapati Usher benar-benar membuka mata, lalu duduk.
Untungnya Mireya bisa mengendalikan diri dengan baik. Jadilah ditukarnya ekspresi panik dengan kaget gembira. Ditampilkan olehnya mimik kebahagiaan yang sepatutnya dirasakan oleh seorang wanita yang telah menunggu kesembuhan pria tercintanya.
Mireya menenangkan diri. Berulang kali, dia katakan di dalam hati bahwa semua akan baik-baik saja. Usher memang sadar, tetapi bukan berarti Usher sudah kembali pulih seperti sediakala. Usher masih kurus dan tampak tak berdaya.
Namun, Mireya kembali tertohok. Sebabnya adalah Usher melontarkan pertanyaan yang benar-benar tak terduga olehnya.
"Bukankah seharusnya kau kembali ke Kawanan Nimbria?"
Mireya nyaris tak bisa bernapas. Bulir keringat memercik di dahi dan dia segera memutar otak untuk buru-buru menarik diri.
"Ku-kuyakin kau masih butuh istirahat, Usher. Jadi, aku tak akan menganggumu. Nanti pelayan akan membawakan makanan untukmu."
Mireya buru-buru pergi dari kamar Usher. Dia menuju ke kamarnya sendiri dengan pikiran yang kalut. Bagaimana mungkin? Mengapa Usher benar-benar sadar?
Kepanikan Mireya semakin menjadi-jadi. Tubuhnya gemetaran dan ketika sampai di kamar, dia segera memanggil Greisy.
"Ada apa, Nyonya?"
Mireya tak langsung menjawab, melainkan diseduhnya secangkir teh terlebih dahulu. Lalu diberikannya teh tersebut pada Greisy. "Siapkan makan siang untuk Usher dan jangan lupa, berikan teh ini padanya. Kau harus memastikan kalau dia menghabiskan teh ini. Apakah kau mengerti?"
Greisy menyambut teh tersebut sembari mengangguk. "Baik, Nyonya."
Setelahnya Greisy segera pergi. Tinggallah Mireya seorang diri dengan kepanikan yang tak bisa diredakan sama sekali. Dia mondar-mandir dan otaknya terasa buntu. Jadilah dia mengambil risiko dengan menyambar ponsel di nakas, lalu menghubungi seseorang.
"Willow."
"Mireya?" Suara di sambungan telepon itu terdengar kaget. "Ada apa kau menghubungiku?"
Mireya menjelaskan semua yang terjadi. "Aku sama sekali tidak tahu obat apa yang telah diberikan Garth pada Usher, tetapi terpenting sekarang adalah Usher telah bangun. Selain itu, apakah kau tahu hal yang paling mengejutkan, Willow?"
"Apakah itu, Mireya?"
"Usher kembali seperti Usher yang dulu. Dia melihatku seolah segala sesuatu yang terjadi di antara kami tak pernah ada. Dia tak lagi mencintaiku."
Willow terkesiap. "Ba-bagaimana mungkin?"
"Itulah persisnya yang ingin kutanyakan padamu," ujar Mireya menahan geram. "Bagaimana hal ini bisa terjadi? Usher tak lagi mencintaiku dan dia justru melihatku dengan tatapan bingung."
"Mustahil, tetapi kalaupun itu memang terjadi maka jawabannya hanya satu. Usher telah diobati dengan mantera yang lebih kuat dari sihirku."
Mireya syok untuk sesaat. "Mantera yang lebih kuat dari sihirmu?"
"Dugaanku begitu, Mireya. Jadi, apakah kau tahu siapa penyihir yang menyembuhkan Usher?"
Mata Mireya memejam dramatis. Geramnya semakin membludak. "Seharusnya aku yang menanyakan itu padamu, Willow. Aku tak tahu apa pun mengenai penyihir di sini. Setahuku, di sini hanya ada Ayla, tetapi dia adalah Tetua Suci. Dia bukanlah seorang penyihir."
"Tak mungkin. Aku yakin, ada seorang penyihir yang telah membantu mereka."
"Lupakan itu sejenak," ujar Mireya sesaat kemudian. Disadarinya ada hal lebih penting sekarang. "Jadi, apa yang harus kulakukan? Kalau Usher sampai teringat semua yang telah terjadi maka rencanaku akan gagal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlit Saga 🔞
WerewolfBuat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! **************** Luna tanpa cakar, begitulah orang-orang menyebutnya. Vione Celestie Munest sudah berada di titik tak lagi berharap pada takdir. Hidup tanpa asal-usul yang jelas dan tak...