Garth mencoba untuk tetap tenang dan terkendali. Sebaliknya, Cora yang berdiri di sebelahnya justru bereaksi secara terang-terangan.
"Apa?"
Mireya kaget. Dilihatnya Cora dengan sorot tak percaya, lalu geleng-geleng. "Sebaiknya kau menjaga sikapmu dengan baik, Cora. Kau sama sekali tidak menunjukkan sikap sebagai gamma yang sepatutnya."
"Aku juga berniat untuk menjaga sikap sebagai gamma yang sepatutnya, tetapi aku sangat syok. Bagaimana mungkin Garth diabaikan seperti ini?" tanya Cora tak habis pikir. "Dia adalah Beta di Kawanan Frostholm. Sudah sepatutnya dia yang mengambil alih semua urusan di kawanan selama Alpha sakit, tetapi mengapa justru—" Ucapannya terputus. Ia berpaling dan melihat pada tangannya yang digenggam Garth. Jadilah ia mengangkat kepala, lalu didapatinya Garth menatapnya. "Garth."
Garth memberi isyarat pada Cora sebelum maju selangkah. "Aku yakin Alpha sudah memikirkan dan mempertimbangkan hal ini dengan sebaik mungkin."
"Tentu saja, Garth," ujar Usher dengan lemah. Ia mengangguk sekali dan bertahan pada meja kerja. "Aku sudah memikirkan dan mempertimbangkannya dengan sebaik mungkin. Sejujurnya saja aku tak akan melakukan ini kalau kau tidak membuatku kecewa."
"Aku membuatmu kecewa, Alpha?" tanya Garth tak mengerti. Ia syok sampai-sampai tak bisa bernapas. "Apa yang telah kulakukan sehingga membuatmu kecewa?"
Mireya mendeham. Ia menghampiri Usher, lalu buru-buru berkata. "Kuyakin semuanya telah selesai, Usher. Kau telah mengatakan semua dan sekarang waktunya untuk kau kembali beristirahat. Kau belum pulih benar."
"Ya, Mireya. Kau benar."
Mireya membantu Usher untuk bangkit. Dipegangnya tangan Usher seolah khawatir Usher tak mampu berdiri kuat seperti biasa. Mereka keluar dari ruang kerja.
Tinggallah Garth dan Cora. Sesaat mereka hanya melihat kepergian Usher dan Mireya, lalu setelah pintu tertutup, keduanya saling bertukar pandang.
"Mengapa kau mencegahku, Garth?"
Singkat, Garth menjawab. "Percuma saja, Cora."
"Percuma?" Cora melongo. "Bisa-bisanya kau pasrah begitu, Garth. Kau seharusnya memprotes. Lagi pula sudah sepatutnya kau meluruskan kekeliruan yang dibuat oleh Alpha. Apalagi kalau kekeliruannya seperti ini."
Garth diam. Jadilah Cora kembali menggerutu.
"Baru kali ini aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, ada Alpha yang mengabaikan Betanya dan malah menyuruh selingkuhannya untuk mengurus kawanan dan perusahaan selama dia sakit."
Garth tersentak. Matanya membesar dan ia memelotot. "Jaga ucapanmu, Cora. Kau tidak bisa mengatai alphamu seperti itu. Ucapanmu barusan bisa dianggap penghinaan."
"Garth, kau ...." Cora tampak geram. Ia mengangkat tangan seperti ingin memukul Garth, tetapi akhirnya ia hanya menghempaskan kepalannya dengan kesal. "Aku seperti ini karena tidak terima kau direndahkan."
"Aku tahu. Terima kasih untuk itu, tetapi kau tak perlu membuang tenaga untuk hal yang percuma."
Cora memutar bola mata. "Aku tak mengira kalau kau sepesimis ini, Garth. Selama ini kulihat kau begitu penuh semangat, pemberani, dan—"
"Sudahlah, Cora. Lupakan soal itu. Lagi pula Alpha telah memberikan titah. Jadi, tak ada yang bisa kita lakukan."
Sekarang Cora tak bisa berkata-kata. Ia hanya bisa bengong hingga Garth kembali bersuara.
"Lebih baik kita mengerjakan hal lain sekarang. Aku yakin, kau harus mengumumkan berita ini pada kawanan."
Cora memejamkan mata. Ia mengatupkan mulut rapat-rapat, lalu menggeram. "Aku tidak mengira kalau menjadi gamma akan menyebalkan seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlit Saga 🔞
WerewolfBuat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! **************** Luna tanpa cakar, begitulah orang-orang menyebutnya. Vione Celestie Munest sudah berada di titik tak lagi berharap pada takdir. Hidup tanpa asal-usul yang jelas dan tak...