Perkataan Ayla membuat gempar. Beberapa manusia serigala yang berada di sana sontak memucat. Mereka gemetaran dengan rasa takut yang muncul secara alamiah. Sementara itu Usher dan Mireya justru murka.
"Aku tahu kau membenciku, Ayla, tetapi tidak dengan cara seperti ini! Bisa-bisanya kau mengatai putraku demikian? Kau benar-benar wanita tua yang tak berperasaan!"
Ayla berpaling pada Mireya. Seandainya Mireya tidak baru saja melewati proses persalinan yang melelahkan dan menyakitkan, bisa dipastikan ia akan segera turun dari tempat tidur dan menampar Ayla.
"Aku tidak mengada-ada. Itulah kenyataannya."
Usher berang. "Itulah kenyataannya? Kau gila, Ayla. Putraku baru saja lahir dan dia tidak tahu apa-apa, tetapi kau langsung menudingnya tanpa perasaan!"
"Alpha, aku tidak menudingnya. Aku hanya menyampaikan ramalan yang terlihat oleh mata batinku," balas Ayla dengan napas terengah. Dicobanya untuk menenangkan diri, tetapi apa yang terlihat olehnya membuat dirinya jadi terguncang. "Kebahagiaan yang kau rasakan sekarang akan menimbulkan kesedihan tiada tara di masa depan. Putramu adalah malapetaka untuk Kawanan Frostholm."
Kemurkaan Usher meledak. Ia menggeram sehingga para pelayan yang ada di sana langsung menyingkir.
"Apa-apaan kau, Ayla! Beraninya kau mengatakan putraku sebagai malapetaka untuk Kawanan Frostholm?! Apa kau tidak melihatku sebagai alphamu lagi?!"
Usher mengambil alih Philip dari gendongan Ayla. Dicobanya untuk menenangkan Philip yang mendadak saja menangis, seolah ia tahu bahwa dirinya baru saja diramal oleh Ayla.
"Ma-maafkan aku, tetapi aku tidak berbohong, Alpha. Aku melihat di matanya. Di-dia akan—"
"Cukup!" potong Usher dengan wajah berang yang menyiratkan ketegasan. Ditatapnya Ayla tajam. "Aku yakin kau memiliki tugas untuk mendoakan dan memberkati setiap kelahiran manusia serigala, terlebih lagi kelahiran putraku."
Sesaat, Ayla tak bicara. Ia hanya menatap Philip dengan sorot tak berdaya, lalu barulah ia beralih pada Usher. "Maafkan aku, Alpha. Sekalipun aku mendoakan dan memberkatinya, itu tak akan berguna."
"Apa maksudmu?"
"Takdir telah tertulis. Masa lalu mengukir takdir masa depan. Dia ..." Suara Ayla terdengar bergetar. "... memang ditakdirkan untuk menghancurkan Kawanan Frostholm."
*
"Sungguh, Usher. Sekalipun yang kulakukan adalah kesalahan, tak sepatutnya Ayla menjadikan putraku sebagai sasaran. Oh, astaga. Philip baru saja lahir. Bagaimana mungkin dia bisa setega itu pada bayi yang tak berdosa?"
Usher memahami perasaan Mireya. Ia pun merasa hal serupa. Rasa-rasanya tak habis dipikirnya sikap Ayla. Sebelumnya, Ayla tak pernah melakukan itu.
Mireya cemberut dengan kesal yang tak padam sedari tadi dan mendapati Usher yang diam saja tanpa memberi respons apa pun membuat kekesalannya semakin membludak. Jadilah ia menyentak.
"Usher!"
Usher mengerjap, lalu dilihatnya Mireya yang meradang. Ia membuang napas dan menghampiri Mireya yang seharian itu nyaris tidak meninggalkan tempat tidur.
Mireya masih lelah. Fisiknya letih karena perjuangan mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan Philip. Nahas, ketika ia harus beristirahat dengan nyaman justru adalah ucapan tak terduga Ayla yang didapat.
"Maafkan aku, Mireya."
Mireya mengerutkan dahi. "Maafkan aku?"
"Seharusnya aku tidak mengundang Ayla ke Istana," ujar Usher menyesal walau entah apa yang disesalkannya. Pada dasarnya Ayla memang akan mendatangi setiap kelahiran manusia serigala baru bahkan tanpa diundang sekalipun. "Aku tidak tahu kalau dia benar-benar membencimu hingga tega mengatakan hal buruk tentang Philip."
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlit Saga 🔞
WerewolfBuat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! **************** Luna tanpa cakar, begitulah orang-orang menyebutnya. Vione Celestie Munest sudah berada di titik tak lagi berharap pada takdir. Hidup tanpa asal-usul yang jelas dan tak...