Garth lupa, kapan terakhir kali ia menginjakkan kaki di rumah Jemma padahal dulu Usher selalu melakukan kunjungan rutin dan ialah yang menemaninya. Ah! Agaknya Garth ingat bahwa Usher melupakan kebiasaan itu ketika ia mulai dekat dengan Mireya.
Jadilah wajah Garth mengeras. Bukan hanya Vione dan kawanan yang telah diabaikan oleh Usher, melainkan Jemma yang adalah ibu kandungnya pun telah Usher abaikan dan itu semenjak Mireya datang.
"Jadi, apa maksud perkataanmu tadi, Garth?"
Jemma datang dengan secangki teh. Disajikannya untuk Garth dan ia turut duduk di kursi teras yang tersedia. Angin berembus dan kesejukan itu lumayan bisa menenangkan perasaan mereka.
"Terima kasih, Jemma," ucap Garth sembari menikmati teh tersebut dalam satu kali sesapan. Teh kembali mendarat di meja, lalu ia membuang napas. "Kemarin, Mireya kedatangan seorang tamu."
"Seorang tamu?"
Garth mengangguk. "Seorang pria dan aku tak tahu berasal dari kawanan mana dia. Aku tak pernah melihat wajahnya selama ini."
"Lalu, apa yang terjadi?"
"Mireya menerima kedatangannya di kamar Alpha."
Bola mata Mireya membesar. "Apa kau bilang? Mireya menerima kedatangan pria itu di kamar Usher?"
"Ya," jawab Garth sembari menarik udara dalam-dalam. Begitu pula dengan Jemma, ia tampak amat syok. "Dia sangat keterlaluan, tetapi ada satu hal yang menarik perhatianku."
"Apa?"
"Mireya dan pria itu mengenakan kalung yang sama."
Jemma mengerutkan dahi. "Kalung?"
"Aku memang belum tahu kalung apa itu. Bisa saja tanda identitas atau yang lain. Aku akan mencari tahunya nanti."
Jemma hanya mengangguk sekali. Penjelasan Garth membuat kepalanya terasa penuh. Tak cukup dengan keadaan Usher yang memprihatinkan, sekarang ada dugaan tak mengenakkan lainnya.
Situasi benar-benar telah kacau dan Jemma teringat hal penting lainnya. Sesuatu yang menjadi alasan tambahan sehingga ia nekat untuk mendatangi Istana. "Bagaimana dengan Vione? Aku mendengar desas-desus yang mengatakan kalau Vione kabur dari penjara."
"Ya, desas-desus itu benar. Vione kabur dari penjara."
Jemma terkesiap. "Oh, astaga. Bagaimana mungkin? Mengapa dia kabur?"
"Dia kabur karena mengetahui Alpha sedang sakit," ujar Garth yakin. Ia mengusap kedua tangannya satu sama lain. "Vione sangat mencintai Alpha. Dia selalu mencintai Alpha. Selama ini dia tetap berada di penjara karena tahu, kabur justru membuat semua tuduhan itu benar. Namun, berita sakitnya Alpha membuat dia tak bisa berpikir jernih lagi. Pastilah dia kabur dari penjara karena ingin menemui Alpha. Dia ingin melihat keadaan Alpha dengan matanya sendiri."
Jemma menggigit bibir bawah. Matanya perlahan terasa panas. Ia mengangguk berulang kali karena mengetahui bahwa memang sebesar itu Vione mencintai putranya. "Vione yang malang."
"Storm sudah mengerahkan timnya tanpa sepengetahuan Mireya untuk mencari keberadaan Vione. Kuharap, dia bisa memberi kabar baik secepat mungkin."
Kala itu Garth menahan diri untuk tidak bercerita lebih banyak soal pengejaran Vione, terlebih lagi ia tak menyinggung perihal serigala emas yang diyakini oleh Storm adalah Usher. Ia tak ingin membuat Jemma semakin kalut di tengah-tengah situasi yang kacau itu.
"Jadi, apa yang akan kau lakukan sekarang, Garth?"
Garth diam sejenak. Berbicara soal kalut, kepalanya pun sudah terasa penuh. Terlebih lagi karena semua yang terjadi belakangan ini berhasil membuat emosinya menjadi tak karuan. Jadilah ia merutuki diri sendiri. Emosi yang berantakan akan membuat akal sehatnya tak bisa berpikir dengan semestinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlit Saga 🔞
WerewolfBuat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! **************** Luna tanpa cakar, begitulah orang-orang menyebutnya. Vione Celestie Munest sudah berada di titik tak lagi berharap pada takdir. Hidup tanpa asal-usul yang jelas dan tak...