"Alpha, lebih baik kita pergi."
Sesaat, Usher seperti tak mendengar suara Garth. Di telinganya hanya ada cacian dan sumpah serapah Vione. Dilihatnya Vione mengamuk dengan cara menghentak jeruji besi berulang kali seolah berusaha untuk merobohkannya.
Usher bergeming. Tak pernah sebelumnya ia melihat Vione memberontak sedemikian rupa. Vione terlihat benar-benar marah dan bersiap untuk meluapkan semua dendam yang dirasakannya.
"Kau harus bertanggungjawab untuk kematian kedua orangtuaku, Usher. Kau benar-benar tak punya hati. Kau kejam!"
Jeritan Vione menggema. Suaranya memantul-mantul di dinding penjara dan menyiarkan perih tak terkira ke mana-mana. Ia meraung, diluapkannya semua sumpah serapah yang ditahannya selama berhari-hari.
Vione benar-benar menderita. Matanya memerah, ia sorotkan beragam emosi yang sebelumnya tak pernah Usher lihat. Di sana ada kemarahan, kebencian, dan juga kesedihan. Ada luka yang menganga dan Usher tahu pasti siapa penyebabnya.
"Vi-Vione."
Vione semakin mengamuk. Dihentakkannya jeruji besi tanpa memedulikan lecet yang mulai menggores telapak tangan. Ia abaikan darah yang mulai merembes dan dihujatnya Usher tanpa merasa takut sama sekali.
"Aku akan membunuhmu, Usher. Camkan perkataanku, aku pasti akan membunuhmu!"
Gelegar bentakan Vione menyentak Usher. Ia mengerjap dan kekosongan yang sempat menguasainya sirna sudah, tergantikan percikan emosi yang serupa.
"Kau sungguh berani, Vione. Kau berani mengancam alphamu sendiri."
Vione tambah meradang. "Kau bukan alphaku. Kau adalah pria serigala paling bajingan yang pernah kukenal. Kau tak punya hati!"
Ucapan Vione menghadirkan gelegak di sepanjang pembuluh darah Usher. Napasnya berubah jadi berat dan ia menggeram.
Namun, Garth bertindak di waktu yang tepat. Ia buyarkan kemarahan Usher dan kali ini benar-benar mengajaknya untuk pergi dari sana.
"Alpha, malam kian larut. Sebaiknya kita pulang agar kau bisa beristirahat."
Usher tak langsung beranjak. Dilihatnya Vione dengan penuh geram, lalu berucap. "Kau tahu, Vione? Aku benar-benar menyesal menjengukmu."
Vione tak peduli. Ia terus saja mengamuk hingga Usher pun pergi dari sana dengan wajah memerah menahan amarah. Seumur hidup, ia tak pernah dikatai dengan kata-kata kasar seperti itu. Barulah Vione yang mengatai dirinya demikian dan jadilah wajar bila ia merasa butuh penenang. Emosinya benar-benar menggelegak dan ada satu nama yang terbersit di benaknya, satu nama yang dijaminnya bisa menenangkan kemarahannya.
Garth melajukan mobil. Mereka meninggalkan kawasan penjara bawah tanah. Pada saat itulah Usher memberi perintah.
"Kita pergi ke rumah Mireya."
Garth melirik pada spion dalam, merasa tak yakin. "Alpha, kupikir sebaiknya kau—"
"Aku ingin bertemu Mireya."
Garth tak bisa membantah. Jadilah ia mengangguk. "Baik, Alpha."
*
Nyaris satu bulan berlalu tanpa bertemu, persis seperti yang dikehendaki Mireya waktu itu, di hari ia, Usher, dan Jemma terlibat pembicaraan yang tidak mengenakkan seputar kawanan. Sejak itu diputuskannya untuk benar-benar tidak menemui Usher, bahkan sekadar berhubungan via ponsel pun tidak. Ia sungguh memegang teguh keputusannya sehingga setiap kali Usher menghubunginya, entah itu menelepon atau sekadar mengirim pesan, ia mengabaikannya.
Mireya ingin menunjukkan pada Usher bahwa ia benar-benar serius. Keinginannya untuk menjadi pasangan dan luna Usher tidak bisa diganggu gugat. Ia harus mendapatkan posisi itu atau Usher tak bisa memiliki ia dan anak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlit Saga 🔞
WerewolfBuat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! **************** Luna tanpa cakar, begitulah orang-orang menyebutnya. Vione Celestie Munest sudah berada di titik tak lagi berharap pada takdir. Hidup tanpa asal-usul yang jelas dan tak...