Clawless Luna 24

829 53 1
                                    

Cora meremas ponselnya sembari berusaha menenangkan diri. Sesekali, ia melangkah mondar-mandir dengan tatapan yang tertuju ke atas walau tentunya ia tak bisa melihat lantai tempat kamar Usher berada.

"Oh, Garth. Kau ada di mana? Mengapa kau lama sekali?"

Derap langkah menarik perhatian Cora tepat setelah pertanyaan itu meluncur dari mulutnya. Ia berpaling dan melihat Garth masuk.

"Cora."

Bola mata Cora membesar dan dihampirinya Garth. "Astaga, Garth. Akhirnya kau datang juga."

"Maaf. Jalanan sedikit macet," ujar Garth. Lalu ia bertanya. "Jadi, apa yang terjadi?"

"Mireya kedatangan tamu asing."

Garth mengerutkan dahi. "Tamu asing?"

"Ya, seorang pria dan aku tak pernah melihat pria itu sebelumnya." Cora menyipitkan mata dan ekspresinya berubah. "Pria itu naik ke atas dan Greisy mengantarnya ke kamar Alpha."

"Apa?" Garth yakin dirinya pasti salah mendengar atau paling tidak Cora salah bicara. "Kau bilang pria itu diantar ke kamar Alpha?"

Cora mengangguk. "Tepat seperti dugaanku. Mireya menerima tamu itu di kamar Alpha. Bukankah dia memang tak punya otak?"

Garth berusaha sekuat tenaga untuk tidak membenarkan pertanyaan Cora. Jadilah ia menanyakan hal lain. "Mengapa kau tidak mencegahnya, Cora? Kau ada di sini, di Istana. Seharusnya kau bertindak."

"Mauku juga begitu, Garth. Aku juga ingin lari ke atas dan mencegah pria itu masuk ke kamar Alpha. Kalau perlu, kuberi mereka pelajaran dasar kawanan bahwa area pribadi Alpha adalah daerah terlarang yang tidak boleh dimasuki oleh sembarang orang, tetapi aku tak bisa," ujar Cora dengan nelangsa. Ia tampak tak berdaya dan geram di waktu bersamaan. "Apa kau tidak tahu? Wanita sangat sensitif terhadap perselingkuhan. Aku khawatir aku tidak bisa bicara dengan kata-kata, melainkan langsung kuterkam itu Mireya."

Ucapan Cora memang masuk akal. Di mata Garth, Cora memang adalah gadis serigala yang menggebu-gebu terlepas dari tingginya yang di bawah rata-rata. "Baiklah kalau begitu. Aku akan ke kamar Alpha sekarang juga."

"Ya."

Tak butuh waktu lama, Garth tiba di kamar Usher. Ia menarik napas dalam-dalam dan mengingatkan diri untuk tidak bertindak gegabah. Ia harus tetap tenang.

Garth mengulurkan tangan dan dibukanya pintu kamar Usher tanpa peringatan sama sekali. Matanya cepat memindai dan ia menemukan pemandangan yang membuatnya lupa dengan janji untuk tak bertindak gegabah. Jadilah ia membentak. "Apa yang sedang kalian lakukan di kamar Alpha?"

Sontak saja Mireya dan Torin terlonjak dari duduk. Mereka bangkit dengan serta merta dengan sorot kaget melihat pada Garth.

"Garth."

Garth melangkah masuk. Wajahnya memerah, tampak berang. Napasnya pun mulai memburu. "Apa yang kalian lakukan di kamar Alpha? Apa kalian begitu bodoh sehingga berani-beraninya menginjakkan kaki di daerah pribadi Alpha?"

"Garth!" bentak Mireya. Matanya membesar. "Jaga ucapanmu."

"Jaga tindakanmu." Rahang Garth mengeras. Dirogohnya saku celana, diambilnya ponsel, dan ia menghubungi seseorang. "Halo, Berg Jenkins. Aku yakin kau harus ke kamar Alpha sekarang juga."

Mireya tercengang. Garth memanggil pimpinan guard. "Apa yang kau lakukan, Garth? Apa kau ingin mengusir tamuku? Kau benar-benar—"

"Sudahlah, Mireya," potong Torin sembari berpaling dan menatap Mireya. "Tak perlu dibesar-besarkan. Lagi pula memang tak sepantasnya aku berada di sini. Jadi, sepertinya aku harus pergi sekarang."

Moonlit Saga 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang