Selama ini, selalu aman. Lagi pula kalung bulan bukanlah benda biasa yang akan dengan gampang tercecer begitu saja. Sebabnya, kalung bulan adalah sebuah artefak keramat milik seorang penyihir kuno yang kehebatannya sudah melegenda, diwariskan dari generasi ke generasi dengan penuh kehati-hatian dan penghormatan, serta hanya keturunannya yang bisa menggunakan kalung bulan karena kekuatannya terikat kuat dengan jiwa mereka. Alhasil, tak mungkin Rowena bisa kehilangan kalung bulan tanpa menyadarinya sama sekali. Lumrahnya, pastilah dia akan menyadari apabila terjadi sesuatu pada kalung bulan. Bahkan sepatutnya dia bisa merasakan keanehan ketika kalung bulan menghilang darinya.
Namun, nyatanya Rowena tidak merasakan apa pun. Selama berhari-hari, perasaannya biasa-biasa saja, damai seperti biasanya. Terlebih beberapa saat yang lalu, dia pun tak merasakan sedikit keanehan pun.
Untuk itu rasanya wajar bila Rowena butuh waktu untuk mencerna keadaan. Direnungkannya yang tengah terjadi sembari memandangi Usher dengan lekat sebelum beralih pada kalung berliontin separuh bulan.
Rowena menahan napas dengan sebuah keyakinan bahwa itu memang adalah kalung bulannya, lebih tepatnya adalah salah satu dari sepasang kalung bulannya. Tak ada lagi keraguan sedikit pun akan keaslian kalung yang tengah Usher kenakan. Sebabnya, dia bisa merasakan kekuatan terpancar dari liontin separuh bulan tersebut dan berkat itu maka satu kebingungannya terjawab. Sudah sepatutnya Usher bisa menemukan keberadaannya, bahkan bisa melewati benteng sihirnya tanpa merusaknya sama sekali. Benteng sihirnya mengenali kalung bulan.
Sayangnya, satu kebingungan yang terjawab masih menyisakan kebingungan lainnya. Lantas jadilah timbul pertanyaan lain di benak Rowena. Bagaimana bisa Alpha Usher mendapatkan kalung bulan? Lalu di manakah pasangan kalung itu sekarang?
Jawaban yang diberikan oleh Usher tidak menuntaskan kebingungan Rowena. Sebaliknya, dia malah semakin bingung sehingga satu pemikiran melintas di benaknya.
Rowena meremang dengan detak jantung yang meningkat. Dicobanya untuk menyingkirkan kemungkinan itu, tetapi pada akhirnya dia menyerah. Jadilah dia menguatkan diri untuk bertanya. "Katakan padaku. Apakah kau berasal dari masa depan?"
Jantung Rowena semakin berdebar. Darahnya berdesir. Lalu jawaban Usher membuat rohnya seolah lepas dari tubuh.
"Ya, Rowena."
Rowena memejamkan mata. Sekarang, tak ada yang perlu dipertanyakannya lagi. Semua kebingungannya terjawab.
"Rowena."
Butuh waktu sejenak untuk Rowena menenangkan diri dari guncangan. Setelahnya, dia kembali membeku mata dan mengangguk sekali. "Aku mengerti, sepertinya ada sesuatu yang terjadi sehingga kita bertemu di masa depan, Alpha." Dia mengembuskan napas panjang. "Sekarang, ceritakanlah padaku, apa yang sebenarnya yang terjadi?"
Usher menceritakan semua tanpa terkecuali. Tak ada satu pun yang ditutupi dari Rowena, termasuk dengan penyerangan besar-besaran yang dilakukan oleh Kawanan Nimbria. Dia mati dan berkat Rowenalah dirinya bisa diselamatkan.
Udara seolah terperangkap di dada Rowena. Dia nyaris tak bisa bernapas ketika cerita Usher berhasil membuat perasaannya menjadi teraduk-aduk. Air matanya timbul dan dia menggeleng berulang kali. "Tidak mungkin."
"Karena itulah, Rowena," ujar Usher setelah menceritakan semua. Ditatapnya Rowena dengan penuh pengharapan. "Kumohon, bantu aku."
Rowena mengangguk berulang kali dengan mata berlinang. "Aku akan membantumu, Alpha. Aku pasti akan membantumu."
Dari cerita Usher maka Rowena bisa mengerti bahwa semua tragedi yang akan terjadi di masa depan adalah bermula dari kelicikan Mireya. Dia menggunakan ramuan sihir sehingga bisa mengendalikan Usher, membuat Usher abai dan tak peduli dengan semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlit Saga 🔞
WerewolfBuat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! **************** Luna tanpa cakar, begitulah orang-orang menyebutnya. Vione Celestie Munest sudah berada di titik tak lagi berharap pada takdir. Hidup tanpa asal-usul yang jelas dan tak...