Iris merah ruby memancarkan cahaya kehidupan. Dulu, ia tak seperti ini, ia mati. Berharap mati namun enggan.
Mata yang kosong bak jurang dalam, kini penuh dengan binar laiknya bintang. Terang seterangnya. Hidup sehidupnya.
Yang menyelamatkan ia dari warna vantablack ialah perasaan emosi yang kompleks. Bagai jentikan jari semua warna hitam dalam dirinya sirna. Di ganti oleh berbagai warna bunga.
Lewat kata-kata sederhana si gadis, Kazuha di penuhi oleh ketulusan, kasih sayang berlimpah.
Ketika bertanya-tanya sebutan dari perasaan menarik membuat jantung berdebar. Hati mengatakan dengan jelas bahwa ini lah yang di sebut 'cinta'
Kazuha yakin ini rasa suka pada lawan jenis yang belum pernah ia rasakan. Cinta yang berbeda pada keluarga maupun sahabat. Rasa yang ingin memiliki, melindungi, membahagiakan si gadis.
Namun waktu melintas bak meteor, perasaan ini tak berubah bahkan meluap setiap detik.
Jika di tanya apa yang membuat Kazuha menyukai si gadis? Kazuha akan berpikir satu harian penuh atau bisa seminggu hanya untuk mencari jawaban ini.
Pertama kali Kazuha bertemu waktu SMA. Dulu Kazuha seorang remaja pemberontak yang jadi langganan UKS sekolah.
Di sana Kazuha bertemu, di tempat tak terduga, di tempat luka di sembuhkan.
Kazuha membanting pintu, tak mau masuk jika ada seseorang di dalam. Sayangnya, ia yang di kenal berandalan kalah oleh kegigihan si gadis. Berakhir Kazuha menerima perawatan dari gadis itu namun ogah-ogahan.
"Apa kau berguling di hutan?"
Siapa pun yang melihat seberapa berantakan Kazuha pasti mengira begitu. Seragam sekolah kotor, luka-luka gores memenuhi wajah tampan-nya, kaki dan tangan tak luput dari darah.
Kazuha diam, tatapan matanya tajam ke arah luar jendela. Mungkin ia bisa menggores kaca jendela jika menatap seperti itu.
Si gadis tak peduli mau Kazuha menanggapi ucapannya atau tidak. Ia mengambil kapas dan pinset, menabur cairan obat di kapas, lantas menitik pada luka Kazuha.
"Tck, Sakit!" Kazuha menahan tangan kecil itu. Menatap tajam.
"Bertahan lah." Dia melawan Kazuha yang bahkan di takutkan satu sekolah!
Yakin Kazuha tak akan menang, dia memilih menahan rasa perih dari obat. Ia membiarkan gadis itu melakukan sesuka hati.
"Apa yang terjadi pada mu?" Dia sudah selesai mengoles obat di wajah Kazuha. Jelita menatap lengan Kazuha dengan arti yang sulit, pasalnya luka di lengan Kazuha bukan sekedar goresan pisau.
Ia mendengus. Dengan penuh perhatian membersihkan luka tersebut da membalut dengan kain kasa.
Selesai membalut luka-luka. Dia menggenggam tangan Kazuha. Perasaan lembut seperti kapas menyalur di tangan Kazuha, juga rasa hangat berselimut kasih sayang menyebar ke dalam hati.
"Kau bertahan denga baik. Semua baik-baik saja."
Kazuha tak mengerti untuk apa gadis ini mengucapkan hal ini. Untuk apa ia melakukan? Untuk apa gadis ini berbagi rasa kasih?
Kata sederhana yang tak Kazuha pahami. Membuai ia ke dalam pelukan hangat. Memberi ia secercah cahaya di dalam kegelapan. Menjadi lentara tuk menerangi jalan ia yang tersesat.
Kazuha tak terbiasa dengan perasaan ini. Tetapi, ia menyukai.
Kazuha menyukai si gadis akan kelembutan yang di beri. Rasa tenang yang di ucap dari bibir kecil itu. Sentuhan penuh hati-hati kan takut Kazuha pecah.
Kazuha menyukai bagaimana gadis itu berbicara, cara ia tertawa, memperhatikan orang lain, kebaikan yang di berikan, kecerobohan, kegigihan, keburukan, semua ekpresi, tindakan, segalanya tentang sang kasih.
"Aku tidak tau kenapa menyukainya." Iris merah ruby memancarkan rasa kasih sayang. Dadanya di lapis oleh rasa hangat. "Aku yakin, aku mencintainya lebih dari yang ku kira."
[✨]
"Kazuha sayang~"
Pipi Kazuha merona merah. Dia masih belum terbiasa dengan cara si jelita menggodanya.
Tawanya mengudara. "Kita udah nikah dua tahun tapi kau masih salting setiap ku panggil sayang."
"Jangan meledek ku."
. . . . . . . . . . . . . . . . . .
Mars yang ngetik ikut berbunga-bunga 💖
Mars merasa pernah nulis kayak gini atau yang mirip kayak gini. Kalo emang ia tolong di maafkan 💋
Btw Viatrix berhenti bentar sampai tahun depan. Progress requestan dari hallucination tinggal 25% lagi. Mars mau fokus ke fanfic yang udah berdebu 💨 biar pas tahun depan selesai deh, end, tamat, hore! ✊🏻