Salju mengingatkan Rindu.
Sean mau keluar dari kamar ketika tiba - tiba Tian masuk.
"Mau kemana? " Tanya Tian pada Sean.
"Mau mengambil Li An,Mau membobokan dia. " Jawab Sean.
"Sudah nggak usah," Tian meraih tangan Sean, mencegah nya pergi...
"Kenapa? "
"Li An sudah di bawa Papa ke kamar nya,Papa ingin malam ini Li An tidur dengan mereka, Zhan juga akan tidur bersama Papa." Jawab Tian.
"Mmm,sudah kuduga pasti seperti itu," Sean diam terpaku.
"Ya, Papa kangen sama Li An dan Zhan,kan sudah lama tidak bertemu, Sudah biarkan saja, Ayo." Tian merangkul pundak Sean mengajak nya ke tempat tidur. Sean melangkah mengikuti Tian kembali menuju tempat tidur.
Sean duduk termangu di tempat tidur,Entah kenapa Sean selalu cemburu bila Li An dan Zhan dekat dengan mertuanya.
Kalau ada mertuanya, Li An dan Zhan pasti akan jauh dengannya dan akan terus bersama mertuanya.
Sean suka merasa kesepian, Sean selalu kangen dengan suara cerewet Li An dan sikap manja Zhan Zhan pada nya.
" Hmm,Aku di abaikan nih. " Ucap Tian.melihat Sean diam dan Sean mengangkat wajah nya menatap Tian, Sean menarik nafas berat,"Hmm,Tersinggung lho.. " Ucap Tian lagi..
"Maaf," Ucap Sean pelan.
"Kamu tidak Senang? " Tian menatap Sean.
"Maksud nya ? " Sean balas menatap Tian. yang berdiri di hadapannya.
"Anak - anak sedang bersama kakek nenek nya dan ini saat nya kita bisa bebas berdua di sini ,Aku ingin kamu malam ini." Kata Tian sambil mengangkat tangannya lalu menyentuh pipi Sean dan mengelus nya lembut . Sean menarik bibir nya lurus lalu mengangguk. Tian tersenyum... diangkat nya dagu Sean, supaya Sean menatap nyabdan Sean berdiri di hadapan Tian.
Ketika Sean menatap mata Tian yang juga sedang menatap nya,hati Sean terhenyak,Sean kaget, jantung nya berdegup agak kencang,Kenapa Tian menatap nya seperti itu?,tatapan itu tatapan Tian , tatapan pertama Tian saat Tian merayu nya dulu.dan,
Tian terus menatap nya sambil tersenyum,jemarinya menyentuh bibir merah Sean,menelusuri nya pelan, mata Sean tak lepas dari mata Tian,saling menatap dalam.
Jantung Sean terus berdegup kencang,Sean merasa entah mengapa saat ini sikap Tian seperti sikap Tian belasan tahun yang lalu saat - saat mereka bersama.
Menatap penuh rasa rindu,menatap penuh rasa cinta yang menggelora dan hasrat muda yang menghentak panas,jantung berdegup kencang dengan tubuh sedikit gemetar,Cinta yang di rasa saat itu sangat indah tapi sedikit terhalang rasa malu dan gugup.
Saat ini pun Sean tiba - tiba merasa gugup saat di tatap Tian seperti itu,tatapan Tian, tatapan yang sering Sean rasakan saat dulu saat cinta mereka sedang benar - benar mekar,sedang penuh gairah dan gelora remaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Xiao Zhan
Teen Fiction"Di biru matamu ingin ku simpan lukaku, Karena telapak tangan ku tak sanggup menampung air mata kebencian di hatiku. Aku ingin kamu terangi gelap hidup ku dengan redup matamu...dan Biarkan aku menari,menyanyi dengan iringan kedip matamu...dan ...