Chapter 51

247 34 8
                                    

Ada Rindu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada Rindu.

Tian menggenggam ponselnya erat, tak terasa air matanya menetes saat dia lihat betapa menggemaskannya Li An yang sedang bermain bersama Zhan di halaman depan.

Li An naik sepeda kecil dan di dorong oleh Zhan, Li An tertawa - tawa senang dan Sean yang membuat video itu.

Tubuh Tian terguncang menahan rasa sesak di dada nya, Tian sangat rindu pada tiga orang dalam video itu.

"Tuan " Ming mendekat, "Sepertinya Tuan kurang sehat ayo kita pulang saja, keluarga besar pasti sangat mengkhawatirkan Tuan, mereka pasti bingung dan mencari Tuan. "

"Aku ingin sendiri di sini dulu Ming, tolong jangan aktifkan ponsel mu. "

"Tapi Tuan, saya khawatir pada Tuan, Tuan tampak sedih dan sakit, Tuan sangat merindukan keluarga Tuan, terutama nona Li An, kurasa nona Li An juga sangat merindukan Tuan. " Ucap Ming hati - hati dan Tian mengangguk.

"Aku sangat merindukan mereka, Ming. " Tubuh Tian kembali terguncang. "Tapi aku tidak apa- apa. " Tian menutup ponsel nya dan bangkit  berjalan menghampiri jendela, menatap jauh ke luar.

Di kejauhan tampak pantai putih yang sesekali di terjang oleh ombak besar dari laut, pohon - pohon kelapa tampak melambai - lambai di tiup angin.

"Tian aku suka pantai ini, pantai memberi ku energi untuk tetap semangat menjalani hidupku dan juga selalu membangkit kan rinduku padamu. " Dengan wajah berbinar bahagia Sean menatap kearah pantai dan Tian yang sedang memeluk nya dari belakang mengangguk. "Tian aku ingin kamu tetap memelukku seperti ini, ini sangat hangat. " Sean merapat kan tangan Tian yang melingkar di perut nya.

"Aku janji tidak akan melepaskanmu, Aku akan tetap bersamamu..."

Bersama bayi kita sayang.. "Sean meraih telapak tangan Tian dan di tekankan di perut nya, Tian mengelus perut Sean.

" Iya tentu sayang kita akan selalu bersama bertiga dengan bayi kita..."

Sean merebahkan kepalanya di dada Tian dan Tian semakin erat memeluk nya dan menciun pucuk kepalanya.

"Tuan."

Ming membuyarkan lamunan Tian dan Tian menoleh.

"Ya."

"Ada mobil berhenti di halaman depan."seru Ming dan Tian membalikan badan.

"Mobil?"

"Ya."

"Kenapa bisa masuk. "

Tentu saja Tian heran kenapa ada mobil bisa masuk ke halaman sementara securiti depan tidak lapor pada nya, sedangkan aturannya harus lapor dulu, sebelum mengijinkan orang masuk.

"Tidak tahu Tuan, tapi sepertinya itu mobil nyonya Sean. " ucap Ming.

"Apa? " Tian kaget tapi belum sempat Tian bicara lagi Sean sudah menerobos masuk di ikuti oleh Kei dan Eunji.

My Baby Xiao ZhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang