.
.
.🎶 Niki - Take a Chance With Me
.
.
."Selamat datang" Armand membukakan pintu, menampilkan seisi ruangan yang penuh dengan lentera dan perapian hangat.
"Kakak, aku ingin menghangatkan tubuh"
pinta Gio menunjuk kearah perapian."Ya"
"Ayo Gio" Ilma mengulurkan tangannya mengajak Gio.
Gio hanya tersenyum, dan menerima uluran tangannya.
Aku memang sedikit mengingat tentangnya, tapi aku tidak akan semudah itu memanggilnya ibu.
"Rini, bisa kita bicara sebentar" panggil Lucas yang sudah berdiri di dekat pintu.
Aku berbalik dan tanpa menjawab apa-apa langsung mengikutinya.
Lucas mengajakku ke teras rumah dimana dia mengeluarkan cairan buatannya dan cairan merah yang ku ambil secara bersamaan.
"Kau mau menggabungkannya?" tebak ku, sembari duduk bangku rotan.
"Iya"
dia mengangguk cepat."Apa itu?" tengah Gibran yang sekarang sudah berdiri menyaksikan apa yang akan dilakukan Lucas.
"Tidak itu hanya ramuan biasa"
dalih ku."Oh" Gibran memilih menyandarkan punggungnya di pilar kayu.
"Aku tinggal meneteskan cairan ini saja..."
Lucas membuka tutup cairan merah.Namun, tiba-tiba saja kepala ku menjadi pusing, akibat bau yang sangat aneh.
"Uh! Lucas bau apa ini?"
ringis ku."Bau? aku tidak mencium bau apapun, bukan begitu Gibran?" Lucas menatap kearah Gibran dan hanya dijawab anggukan olehnya.
"Aku mencium bau aneh Lucas"
yakin ku."... Tunggu sebentar" Lucas tiba-tiba saja menutup cairan merah itu.
Dan, rasa pusingku seketika hilang diikuti bau anehnya.
"Apa kau membaik?"
tanya Lucas memastikan."Iya"
aku mengerjap.Lucas menatap ke arahku dengan tatapan aneh sejenak, dan segera menyelesaikan pekerjaannya.
Tetapi, entah kenapa Lucas memilih menyisakan setengah cairan tersebut.
"Lucas, kau belum menceritakan soal Rini dan Nathan padaku"
tengah Gibran."Ah ya! soal dimana Rini hilang ingatan?"
ingat Lucas."Iya"
"Waktu itu, aku melihat Rini sedang--"
Lucas berpikir sejenak.
"-- sedang terkapar di tanah. Jadi, aku membawanya untuk pergi ke pondok ku. Dan berbagai obat telah ku berikan untuk menyembuhkannya, tetapi karena aku terlalu teledor Rini justru hilang ingatan karena efek obat yang kuberikan"
karang Lucas panjang."Lalu, bagaimana kalian bertemu dengan Nathan?"
cecar Gibran."Saat itu aku sedang meriset tentang percobaan Miko dan Siska. Jadi, aku mencoba mencari tau dengan berpura-pura sebagai ilmuwan yang patuh. Tapi saat ditengah perjalanan pulang ke pondok, aku melihat Nathan yang sama terkapar seperti Rini sebelumnya--"
Lucas mengalihkan pandangan sekilas untuk merangkai cerita di otaknya."-- dan, karena aku masih terlalu pemula... aku justru membuat mereka berdua hilang ingatan"
lanjutnya yang kini menatap ke arahku."... Tapi--" Gibran hendak bertanya tapi Nathan datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOTA ZOMBIE 2 (Ambang Kematian) ✔ [Revisi]
Mystery / Thriller(Seri kedua : Kota Zombie) ✔ Ramalan perang dunia ke-tiga, aku pernah mendengarnya, aku pikir perang itu hanyalah perang besar pada umumnya. Tetapi, perang dunia ke-tiga kali ini ternyata lebih besar dari apa yang telah ku duga. Dan sebuah kenyataan...