Beberapa helikopter datang dengan beberapa tali khusus yang langsung di juntaikan turun.
Kini terlihat beberapa tentara angkatan udara datang untuk membantu sesuai permintaan Laksamana Farhan.
"Kau siap Dania?" Tanya Laksamana Farhan sembari mengalungkan senapannya.
"Tentu" Angguk Kapten Dania cepat.
"Kolonel kami pamit" Pamit Laksamana Farhan sebelum menaiki helikopter yang sudah di siapkan khusus untuk mereka berdua.
"Berhati-hatilah, kalian akan mendapati kondisi luar yang lebih berbahaya" Saran Kolonel memberitahu.
"Iya, kami sudah siap akan apapun" Respon Laksamana Farhan tidak mempermasalahkannya.
Laksamana Farhan dan Kapten Dania segera menaiki heli dengan tali, Alma yang melihatnya dari kejauhan hanya bisa diam memperhatikan orang-orang yang seolah sedang memperebutkan Rini.
"Seberapa besar kalian merebutkannya, kalian tidak akan bisa... Rini akan selalu bisa menghindar" Monolog Alma lirih dengan helikopter yang mulai menjauh.
🍀°°°🍀
Setelah melewati kota yang membuat kami merasa gagal, tiba-tiba saja salah satu zombie menerjang tubuh Nathan dari belakang.
Bug!
Gibran menendang tubuh si zombie sampai terjatuh terjerembab ke jalan.
"Ini pasti zombie level 2" Tebak Lucas kemudian menjepretkan batu yang sudah dicampurkan dengan cairan bius dan alkohol.
Jpret!
Tak!
Batu tepat mengenai matanya, membuat kulitnya sedikit melepuh.
"Kenapa zombie ini bisa bermutasi?" Tanya Nathan penuh bingung.
"Aku masih belum tau" Lucas mengangkat kedua bahunya.
GRRR!
Zombie bangkit, meneteskan darah kental dari mulutnya. Menatap kami dengan tatapan mata merah darah.
"Bersiap!, dia sepertinya menyerang sendiri tidak berkerumun. Tapi kekuatannya sama seperti zombie jamur" Jelasku singkat dengan tangan sudah mencengkram erat cutterku.
"Baiklah" Jawab mereka kompak.
Aku berlari mendekat, langsung menusukkan cutter ku tepat di bagian kepalanya.
Nathan menembakan pelurunya tepat ke leher si zombie membuat kepalanya langsung mendongak. Aku menarik rambut si zombie kencang agar tidak menoleh ke depan lagi, Gibran beraksi merebut cutter ku dan langsung menyayatkannya ke dada kiri zombie.
Sampai jantungnya terlihat berdetak kencang.
"Lucas saatnya" Suruh Nathan.
Tak!
Batu yang Lucas tembakan, tepat mengenai jantung si zombie.
TZAS!
Asap warna hijau terlihat, dengan jantung yang mulai berdetak lemah. Rini melepas kepala si zombie, membiarkannya tergeletak di jalan dengan napas sudah tersengal hebat.
GRRR!!!
Lion mengerang, mataku menatap sekitaran pohon yang terlihat sangat sepi.
DRAP!
DRAP!
DRAP!
Derap langkah kaki terdengar mendekat.
Aku menoleh kebelakang, saat melihat puluhan zombie level 2 sedang berlari cepat kearah kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOTA ZOMBIE 2 (Ambang Kematian) ✔ [Revisi]
Mystery / Thriller(Seri kedua : Kota Zombie) ✔ Ramalan perang dunia ke-tiga, aku pernah mendengarnya, aku pikir perang itu hanyalah perang besar pada umumnya. Tetapi, perang dunia ke-tiga kali ini ternyata lebih besar dari apa yang telah ku duga. Dan sebuah kenyataan...