Team Prefix

190 30 2
                                    

Kami keluar dari ruangan profesor dan bergegas untuk kembali.

Brak!

Hembusan angin hebat mulai membentur kaca, seolah akan terjadi badai.

"Kita harus mempercepat langkah" Ucap Nathan langsung berlari kecil.

Brak!

Brak!

Pukulan terdengar cukup keras di koridor, Nathan berlari mengintip.

"Ada apa?" Tanyaku yang kini bersembunyi disebelahnya.

"Kawanan zombie sedang membenturkan kepalanya ke tembok" Bisik Nathan memberitahu tentang apa yang dia lihat.

"Kita puter balik saja" Pikir Siya yang merasa mustahil untuk melewati jalan ini lagi.

"Baiklah, tunjukkan jalan untuk kami" Jawabku mengiyakan.

Siya segera mengantarkan kami ke lorong yang berbeda dimana banyak sekali dinding kelas yang sudah roboh.

"Apa ruangan ini juga mengarahkan kita kembali ke tangga?" Ucapku menanyakan jalan.

"Iya, tapi membutuhkan waktu yang cukup lama" Angguk Siya, lalu menghentikan langkahnya.

Saat aku mengedarkan pandanganku ke depan, aku melihat platform atas sudah roboh menghalangi jalan kami.

"Kita harus merangkak" Gibran merangkak dari celah bawah dinding platform.

Diikuti oleh kami satu persatu, dengan Nathan yang merangkak terakhir.

"Ayo" Lucas membantu Nathan berdiri.

Kami berjalan pelan dengan lorong gelap yang mengiringi langkah kami, ketika tiba-tiba saja langit bergemuruh hebat membuat ku langsung terperanjat kaget.

"Uh..." Aku menghela napas sejenak mencoba mengatur napas agar kembali normal.

Merasa napas ku sudah kembali normal, kami berjalan ketika tanpa sengaja Siya menabrak tong sampah didepannya.

Membuat suara yang cukup nyaring di seisi lorong, kami terdiam mencoba fokus apakah ada zombie atau tidak.

"Maaf" Siya meminta maaf dengan nada lirihnya.

"Sepertinya aman" Gibran kembali memimpin jalan.

Dan, kini kami harus mendapati dua lorong ke kanan dan ke kiri.

"Jalan mana yang harus kita pilih?" Tanya Gibran menghentikan langkahnya.

"Ke kiri" Pandu Siya.

"Oke" Gibran segera berbelok ke lorong sebelah kiri, ketika tiba-tiba zombie dengan cepat langsung menerjangnya.

"Kak Gibran!" Teriak Gio panik

Drap!

Drap!

Karena keributan ini beberapa zombie yang tertidur kini mulai berlari ke sumber suara.

Nathan tanpa tanggung-tanggung langsung menembakan pelurunya tepat ke kepala, membuat tubuhnya langsung tergeletak di atas tubuh Gibran.

Gibran memindahkan tubuh si zombie lalu beranjak berdiri

Drap!

Drap!

GRA!!

"Zombie!!" Teriak Siya panik, lalu ngacir lebih dulu.

"Lari! Lari!!" Seru ku, dengan berlari menyusul Siya.

Gra!

Lari si zombie hampir menyeimbangi lari kami ditengah sempitnya koridor dalam sekolah.

KOTA ZOMBIE 2 (Ambang Kematian) ✔ [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang