Team

239 31 0
                                    

.
.
.

🎶 Audiomachine - Mind War

.
.
.

Pagi harinya, kami bersiap-siap untuk melanjutkan pergi ke tempat Arthur.

Aku menaiki motor dan menyalakan mesinnya. Sampai, Gibran tiba-tiba saja berjalan mendekat kearah ku.

"Rin, nanti kau jalan lebih dulu, kau harus mencari toko makanan sekalian bensin untuk kendaraan kita nanti" perintahnya karena dengan motor dapat memperluas pandangan.

"Baiklah, serahkan semuanya padaku"

Gibran mengangguk dan langsung berjalan memasuki mobil.

"Gio, Lucas. Ayo naik".
Perintah ku.

Kali ini Gio ingin naik didepan jadi aku membiarkannya, asal jika dia lelah berdiri, dia bisa pindah dibelakang.

***

Hari itu matahari menyinari kami cukup terik, sampai membuat kami sedikit kegerahan.

Sejauh ini, jalanan kota masih terlihat aman...

tidak ada zombie disekitar sini, jadi memudahkan kami untuk mencari persediaan yang dibutuhkan.

"Rin, di sana!" Lucas menepuk bahuku, dia menunjuk kearah sebuah pom bensin disamping swalayan.

Aku membelokkan motor, diikuti mobil mereka.

Aku memarkirkan motor, dengan Lucas dan Gio yang langsung bergegas turun.

"Kita bagi tugas sekarang--" timpal Gibran setelah keluar dari mobil.

"-- Rini dan Lucas ambil persediaan makanan, aku dan Nathan akan mengisi bensin"
lanjutnya memberikan tugas.

"Baiklah"
aku dan Lucas mengangguk kompak.

"Bagaimana denganku?"
tanya Gio

"Kau tetap di mobil"
tekannya Gibran.

"Tapi---"
Gio mulai murung.

"Tidak papa, nanti akan ku ambilkan beberapa mainan untukmu"
tawar ku.

"Aku tidak mau mainan"
geleng nya cepat.

"Bagaimana jika camilan manis?"
tawar ku lagi.

Dan tanpa pikir panjang langsung disetujuinya cepat.

"Bagus, sekarang turuti kak Gibran. Aku dan Lucas akan kembali" perintah ku sembari mengelus rambutnya pelan.

Gio berjalan ke mobil, dengan Gibran yang sekarang mengambil alih motorku.

.
.
.

Aku dan Lucas berjalan masuk kedalam swalayan.

Melihat banyak persediaan yang masih tertata rapi.

"Lucas, kau cari barang-barang disebelah sana, aku disebelah sini"
atur ku.

"Baiklah".

Aku mengambil troli, berjalan mencari beberapa makanan untuk persediaan.

.
.
.

Tanganku mengambil beberapa makanan mengecek apakah sudah kadaluarsa apa belum, dan untung saja makanan disini masih belum kadaluarsa.

Aku banyak memasukkan beberapa makanan kedalam troli. Sampai, mataku tiba-tiba saja menangkap sebuah power bank.

"Aku membutuhkannya" aku langsung mengambil power bank untuk mengecas ponselku.

KOTA ZOMBIE 2 (Ambang Kematian) ✔ [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang