Traitor

166 26 0
                                    

Sesuai catatan surat yang di berikan Kap. Dania tadi, tepat saat pukul jam dua dini hari Alma menyelinap pergi keluar dari ruangannya meninggalkan Ria yang sedang tertidur pulas.

Alma berlari pelan tidak mau membuat yang lain memergokinya.

Kali ini Alma melewati sebuah koridor panjang yang hening ketika saat ia berbelok jantung Alma seolah akan merosot ke perut.

"Hah..." Alma menghela napas lega ketika yang ia temui hanyalah seorang ibu tukang bersih-bersih.

"Permisi ya bu" Pamit Alma berjalan melewatinya.

"Eh Nak Thalia ya?" Tebaknya sudah tau, seolah orang-orang sudah diberi kan kabar akan kedatangan Thalia dan Claudia.

"Iya Bu? Ada apa?" Tanya Alma berbalik mensejajarkan posisinya.

"Oh ini Miko menitipkan ini," Si Ibu memberikan sebuah gelang berwarna biru.
"Untuk diberikan padamu" Lanjutnya.

Alma mengambil gelang tersebut, menatap kalung tanda pengenal si ibu yang bernama ibu Siti.

"Oo... Makasih" Sahut Alma dengan senyuman singkat.

Ibu Siti mengangguk saja, Alma kembali melanjutkan perjalanan dengan memperhatikan gelang yang ada ditangannya.

Jika di perhatikan lebih dalam, gelang itu sepertinya terdapat sebuah perekam suara.

"Untung aku tidak bodoh" Alma melepas alat perekam tersebut dari gelangnya.

Kemudian membuangnya ke tong sampah. Agar tidak di curigai oleh yang lain, Alma tetap memakai gelang itu di tangannya.

Langkahnya kini berjalan menuruni tangga, sampai di bagian awal sayap kiri.

"Dimana Kapten Dania..." Gumam Alma lirih.

Ketika sebuah tangan tiba-tiba saja langsung menarik Alma ke sebuah gudang yang sepertinya kurang di rawat.

"Huh... Kapten" Napas Alma lega melihat Kapten Danialah yang membawanya kesana.

"Alma dengar aku... Aku sudah memperhatikan seluruh lantai disini, Miko telah memasang 50 cctv di setiap ruangannya" Jelasnya setelah memperhatikan cukup lama.

"50!? Apa itu juga di ruangan tempatku bekerja?" Tanya Alma menebak.

"Ya" Angguk Kap. Dania cepat.
"Aku sudah merancang sebuah rencana"

"Apa?"

"Apa jadwalmu saat hari minggu?" Tanya Kap. Dania.

"Memberikan suntikan ke semua eksperimen Miko" Ujar Alma singkat.

"Nah..."
Sergah Kapten Dania mendengarnya.
"Jadwalku di hari minggu, mengecek setiap lantai dari sayap kiri sampai sayap kanan" Jelasnya tentang jadwal pekerjaan yang dia dapat.

"Kalau begitu kau harus mengambil beberapa obat tidur dosis sedang untukku. Aku akan membuat mereka tertidur dengan mencampurkannya ke setiap makanan kantin. Saat semuanya sudah tertidur baru kita bertemu di sini. Kau mengerti" Tambah Kap. Dania panjang menjelaskan apa yang akan mereka lakukan pada hari minggu.

"Aku mengerti, aku akan mencari obat tidur dosis sedang yang kau minta" Alma mengiyakan cepat.

"Baguslah kalau begitu kembalilah ke ruangan mu, tidak boleh ada yang sampai melihat kita" Suruh Kap. Dania tidak mau di curigai oleh Ilmuwan yang tiba-tiba saja melihat mereka.

Alma mengangguk cepat, segera berjalan keluar meninggalkan ruangan itu.

🍀
.
.
.
🍀

Didalam koridor yang sama dimana Alma sempat berpapasan dengan Ibu Siti tadi. Mata Alma tidak sengaja menangkap, sebuah pintu dengan tulisan.

KOTA ZOMBIE 2 (Ambang Kematian) ✔ [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang